All Chapters of Terpikat Pesona Berondong Targetku: Chapter 41 - Chapter 50
115 Chapters
Chapter 41
"Hm? Tak tahu, coba Kau tanya saja pada pak Martin. Aku sebagai mahasiswi hanya melakukan apa yang dimintanya," jawabku dengan santainya.Gadis itu terdiam. Ia memandangku dengan datar sehingga aku pun tak bisa menebak apa yang sedang dipikirkannya dengan raut wajahnya yang ia tunjukkan padaku."Memangnya kenapa? Apakah itu aneh? Bukannya pak Martin memang selalu ramah pada semua orang dan tidak segan untuk meminta bantuan pada mahasiswanya?" tanyaku dengan heran karena raut wajahnya itu."Kau belum menceritakan mengenai apa yang Kau dan pak Martin bicarakan waktu itu? Bisakah Kau ceritakan dengan sedetail-detailnya?" Viona mengalihkan pertanyaanku itu.Kini giliran aku yang terdiam. Mendengar pertanyaannya membuatku harus berpikir keras mengenai jawabannya karena hal itu tidak bisa kukatakan padanya.***Pikiranku kembali pada sore itu, di mana saat itu Viona yang tampak kesal sudah pulang dan aku benar-benar ditinggal sendiri dengan Martin di depan kelasnya.Dia memang tampak serius
Read more
Chapter 42
Mengingat aku akan langsung mengerjakan tugas dari DPA-ku itu, aku memberi tahu Martin lewat pesan singkat bahwa sepulang dari kampus, aku berencana untuk mencari tahu mengenai kado yang tepat untuk Viona sehingga mungkin aku tidak bisa menemuinya nanti. Pria itu mengerti dan akhirnya berkata untuk menemuinya sebentar sebelum pergi agar Viona tidak curiga jika tiba-tiba DPA kami itu tidak bisa ditemui setelah sebelumnya ia menyuruhku untuk menemuinya setelah jam perkuliahan terakhir. Sehingga akhirnya di sinilah kami sekarang, tengah berkeliling di sebuah mall besar di kota ini."Apa Kau sudah menemukan hal yang Kau cari?" tanya Viona ketika kami sedang menelusuri toko elektronik setelah kami menelusuri toko keperluan wanita dan toko manik-manik."Em, belum. Jujur saja, Aku masih bingung," jawabku sembari memandangi sebuah laptop keluaran terbaru yang sebenarnya cukup menarik bagiku.Sejujurnya sedari tadi aku tidak mencari apapun. Aku hanya berkeliling-keliling saja, melihat-lihat ben
Read more
Chapter 43
Setelah mengobrol singkat di tempat makan itu, aku dan Viona memutuskan untuk menyudahi jalan-jalan kami. Viona sempat menawarkan tumpangan ke rumahku, tapi karena Chris sudah memerintahkanku untuk pergi bersamanya, aku pun menolak tawarannya."Ingat! Untuk besok, tak perlu mempersiapkan apa-apa, Kau hanya perlu menjadi diri sendiri saja!" seru Viona mengingatkanku kembali sebelum ia pergi."Tenang saja, Aku sudah mengerti dengan bagianku!" tegasku dengan sangat bersemangat.Gadis itu mengangguk, lalu berbalik dan pergi menuju ke parkiran.Kepergian gadis itu membuatku merasa lega, tetapi bersamaan dengan itu muncul juga sebuah tekanan baru karena setelah ini aku harus menemui Chris."Hah~ Kalau bisa Aku ingin langsung pulang saja," keluhku dalam hati sembari melangkah menuju ke basement untuk menemui Chris yang sudah menungguku di sana.***Aku pun sampai di basement, dan tanpa mengalami kesulitan, aku bisa menemukan mobil Chris terparkir parkir di sana dengan rapi. Tanpa pikir panja
Read more
Chapter 44
Setelah pencarian panjangku dan melupakan sejenak keterkejutanku mengenai kehadiran Michael di tempat ini, akhirnya aku menemukan orang yang kucari. Kulihat wanita targetku itu tengah bercengkrama dengan Chris dengan akrabnya di tengah para tamu lainnya.Chris benar-benar sangat lihai sekali mendekatinya sehingga aku bisa melihat bahwa wanita itu tampak seperti menyukai pria bajingan itu. Sorot matanya menunjukkan bahwa ia tergoda oleh apapun yang sedang Chris usahakan di saja sehingga bisa dikatakan bahwa wanita itu sudah berada dalam jeratan pria itu."Andai saja dia tahu Chris seorang playboy, Aku yakin dia akan jijik padanya!" pikirku sembari memandang ke arah mereka berdua yang sedang tampak asyik berbicara.Tak lama kemudian, tampak pria bajingan itu merangkul pinggang wanita itu, dan mengajaknya pergi ke suatu tempat. Melihat gerak-gerik positif itu, tanpa menunggu lagi, aku langsung mengikuti kedua orang itu dari jarak yang aman agar tak ada yang menyadari bahwa aku tengah men
Read more
Chapter 45
POV Wendy.Kini aku sudah berada di parkiran di depan mobil Chris. Setelah Chris menyuruhku untuk menunggunya di sini, dengan segera aku melaksanakan apa yang diperintahkannya."Aku tidak menyangka pria itu juga sampai mendatangi si tante girang itu ..." gumamku yang sedikit merasa kesal karena dengan begini, rencana eksekusi itu gagal."Apakah ... Apakah dia mencurigaiku? Apakah dia mengetahui siapa Aku dari Reynold?" sambungku yang mulai khawatir dengan identitasku yang bisa saja terbongkar, mengingat Reynold pernah melihat wajahku malam itu.Aku menggeleng-gelengkan kepala dengan kasar untuk menjernihkan pikiranku. "Tidak, tidak, jika memang dia tahu siapa Aku, seharusnya dia melakukan sesuatu padaku tadi. Tetapi semua yang ia lakukan tadi hanyalah mengoceh saja ... Keh! Aku benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikirannya!" lanjutku.Di tengah kalutnya pikiranku, tiba-tiba saja terlintas dalam ingatanku mengenai ucapan terakhir Michael sebelum aku pergi menjauh darinya. "... 'Ak
Read more
Chapter 46
Setelah jam perkuliahan terakhir, seperti dengan rencana kelompok Wendy, semua anggota kelompok tidak langsung pulang karena sebelum itu mereka harus mengerjakan tugas kelompok mereka maksimal sampai tugas mereka mencapai target, atau paling lama sampai hari mulai gelap.Wendy yang masih mengantuk itu, mau tidak mau harus ikut mengikuti arus meski sangat ingin sekali rebahan di tempat tidurnya yang sangat nyaman itu."Hoam ..." Wanita itu menguap dengan kuat tanpa beranjak dari tempat duduknya sedari tadi."Well, Aku mau pulang! Dadah, selamat lembur, Aku mau menikmati istirahatku!" ucap Viona yang terdengar seperti tengah memanas-manasi Wendy dengan perkataannya."Eeerrrgghhh! Diam! Jangan membuatku iri!" timpal Wendy dengan kesal karena menganggap gadis itu tertawa di atas penderitaannya.PUKPUKPUKViona menepuk pundak Wendy berkali-kali seraya berbisik. "Semoga sukses! Natural saja! Tenang saja Aku sudah mempersiapkan segalanya!" Wendy menoleh padanya dan mengangguk padanya deng
Read more
Chapter 47
Mengetahui pintu ruang belajar itu terkunci, Wendy langsung terpikir bahwa itu adalah perbuatan Viona. Ia akhirnya merasa lega karena akhirnya gadis itu akhirnya melakukan sesuatu dan itu artinya sekarang ia mempunyai kesempatan untuk semakin dekat dengan Reynold."Rey, apakah-"Ting!Ketika ia hendak berkata, tiba-tiba terdengar suara dering pesan masuk menggema dari ponselnya yang ternyata dari Viona."Bella, maafkan Aku. Aku benar-benar tidak bisa melakukan apa pun hari ini, mendadak orang tuaku menyuruhku untuk pulang." Begitulah isi pesan dari Viona, dan itu sungguh membuat Wendy akhirnya bingung dengan terkuncinya ia dan Reynold di ruangan fasilitas belajar yang berada di paling ujung belakang perpustakaan. Ruangan yang memang dibuat terisolir karena memang dirancang sebagai tempat belajar, agar orang yang menggunakan ruangan itu bisa belajar dengan fokus tanpa gangguan apa pun."Ja ... Jadi ... Itu artinya Kami sungguhan terkurung di sini?" pikir Wendy dengan gugup sembari mema
Read more
Chapter 48
POV Wendy.Pemuda yang bernama Robert ini akhirnya berhasil membawaku ke fasilitas kesehatan kampus yang memang buka 24 jam. Selama dalam perjalan ia menggendongku dengan tampang yang penuh dengan kepanikan, sangat berbeda jauh dengan Reynold yang mengikuti di belakang kami sembari membawakan barang-barangku. Pemuda itu malah tampak tenang meski sebelum Robert datang ia terlihat sedikit panik melihat lengan bajuku yang tiba-tiba berdarah ini."Meski sebentar, melihatnya panik tadi, entah mengapa Aku merasa senang ... " pikirku yang kubisa rasakan sendiri bahwa dengan sendirinya bibirku tersenyum mengingat hal itu."Bella, Kita sudah sampai!" ucap Robert. Aku yang terlalu tenggelam dalam pikiranku baru menyadari kini kami sudah sampai di fasilitas kesehatan kampus."Rob, sebenarnya Aku bisa berjalan, tolong turunkan Aku!" pintaku pada pemuda itu.Tanpa diduga pemuda itu akhirnya mendengarku dan ia pun melakukan apa yang kupinta."Terima kasih," ujarku setelah Robert benar-benar turun d
Read more
Chapter 49
Sementara itu di sisi Reynold dan Robert yang tengah menunggu Wendy kembali dari toilet.Mereka tampak menunggu dengan sabar karena mereka tak tahu bahwa sebenarnya Wendy sudah pergi diam-diam ke rumahnya. Suasana begitu hening, tak ada yang bersuara di antara mereka. Memang Reynold sangat terbiasa dengan keheningan seperti itu, tetapi lain halnya dengan Robert. Ia malah akan sangat tersiksa jika berada dalam keadaan yang sunyi seperti ini."Benar seperti yang dirumorkan, orang yang bernama Reynold ini benar-benar pendiam dan datar sekali!" komentar Robert dalam hati."Hm, selain itu, dia juga benar-benar tampan sekali! Bahkan Aku sebagai seorang pria juga mengakui wajah rupawannya itu ... Pantas saja para gadis selalu mengelu-elukannya dan selalu mendambakan bisa dekat dengannya ..." sambungnya dengan pandangannya yang sesekali melirik pada Reynold yang tampak tidak memedulikan kehadiran pemuda itu.Kalau begitu, Aku harus berhati-hati, jangan sampai Bella juga tertarik padanya!" tam
Read more
Chapter 50
"Rey, Kau baru pulang?" tanya Michael sesaat setelah Reynold masuk ke dalam rumah.Reynold terdiam sejenak ketika melihat ternyata ayahnya tidak seorang diri di rumah. Tampak dalam pandangannya seorang wanita yang sedang tersenyum padanya."Ya, Aku baru selesai kerja kelompok," timpal Reynold yang langsung beranjak pergi ke kamarnya, tak memedulikan wanita yang sedang bersama ayahnya itu.Namun, sebelum ia masuk, ia menoleh sejenak ke belakang seraya berpikir, "Siapa lagi wanita itu? Akhir-akhir ini ayah sering sekali membawa wanita ke rumah ya ... Aneh sekali.""Jujur, Aku sangat penasaran dengan kasus yang sedang ditangani ayah," sambungnya sembari membuka pintu kamarnya.Setelah masuk ke dalam kamarnya, ia yang sudah lelah itu, langsung merebahkan diri di atas tempat tidurnya dan memejamkan kedua matanya sejenak untuk menenangkan pikirannya."Hah~ melelahkan sekali," gumam pemuda rupawan itu dengan mata yang masih terpejam.Ia kemudian perlahan membuka kedua matanya dan memandangi
Read more
PREV
1
...
34567
...
12
DMCA.com Protection Status