Semua Bab Rahasia Sang Dokter: Bab 41 - Bab 50
166 Bab
Ch. 41 Terlena
DEG! Jantung Adam rasanya hampir meloncat dari tempatnya. Keringat dingin langsung mengucur membasahi dahi dan tubuh Adam. Kaki Adam mendadak lemas. Perlukah dia jujur sekarang? Terlebih sosok itu ... Ah tidak! Dia tidak boleh membuat istrinya ini khawatir! Aline tidak boleh beranggapan kalau menikah dengan Adam adalah kesialan untuknya, meskipun Adam yakin sekali ketika mendapatkan perintah untuk menggantikan Aleta menikah dengan dirinya dulu, Aline sudah menganggap bahwa pernikahan ini adalah sebuah kesialan untuk Aline. Otak Adam segera bekerja keras. Mencari alasan yang tepat dan pas hingga tidak memunculkan kecurigaan pada diri Aline. Tapi kira-kira apa? Ah! Iya ... Adam punya ide! "Oh itu, ya?" Adam merangkai sebuah senyum palsu. "Itu buat pasien aku, Sayang. Masih anak-anak dan dia spesial banget buat aku."Bisa Adam lihat kini kening istrinya itu berkerut. Membuat Adam melebarkan senyumnya dan mengelus pipi itu dengan sangat lembut. "Spesial gimana?" ada nada cemburu di b
Baca selengkapnya
Ch. 42 Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
Aline belum mau bangkit dari bath tub. Ia tengah berendam dengan air hangat dan busa gelembung memenuhi tubuhnya.Persendian Aline rasanya ingin lepas. Namun ia tidak bisa memungkiri bahwa ia sangat suka dengan aktivitas yang dia lakukan bersama sang suami. Adam selalu sukses memanjakan dirinya. Membawanya terbang tinggi ke angkasa dan mencapai puncak itu. Bagaimana Aline tidak meleleh dibuatnya? Aline tersenyum, memejamkan mata seraya menikmati aroma scented candles yang dia nyalakan dan letakkan di dekat bathtub. Rasanya benar-benar rileks. Sementara Aline tengah merilekskan diri, Adam nampak berbaring di atas ranjang dengan satu tangan memegang ponsel. Ponsel itu menempel di telinganya, ia nampak menyimak sesuatu yang membuat wajahnya sedikit mengeras. "Jangan besok. Kan aku sudah bilang untuk akhir-akhir ini kunjungan aku akan sedikit berkurang?" tanya Adam dengan suara lirih. Satu tangan Adam yang lain menyeka keringat yang masih membasahi wajahnya. Nampak kening Adam berkeru
Baca selengkapnya
Ch. 43 Aleta Sadar!
"Sayang, pelan!" Adam agak kewalahan mengejar langkah Aline. Aline hampir saja berlari kalau suara ketukan lantai dan sepatu tidak sekeras ini. Adam mengekor dari belakang dengan sedikit susah payah. Setelah menyusuri lorong rumah sakit, mereka sudah sampai di depan ruangan ICU. Tepat sebelum Aline mendekati nurse station, pintu kaca itu terbuka dan sosok Desi muncul dari dalam sana dengan mata sembab dan wajah memerah. "Ma! Aleta kenapa, Ma?" sebuah pertanyaan yang otomatis keluar dari mulut Aline dengan begitu panik. Desi menatap Aline dengan linangan air mata, senyumnya merekah. Dia tidak menjawab, malah menoleh ke belakang dan tak selang lama, bed itu dorong keluar. Sebuah pemandangan yang familiar itu menyapa Aline. Sebuah raut wajah yang sangat mirip dengan dirinya dengan sebuah senyum lemah merekah di wajah yang masih pucat itu. "Hai ...." sapa suara itu lemah, sementara Aline tertegun di tempatnya berdiri. Air matanya menitik dan beberapa detik kemudian tangisnya pecah.
Baca selengkapnya
Ch. 44 Ambisi
Adam buru-buru keluar dari ruangan inap Aleta ketika mendapati nomor 'itu' yang menghubungi dirinya. Jantung Adam berdetak 2 kali lebih cepat, Adam segera melangkah keluar dari bangsal untuk mengamankan diri. "Halo, kenapa?" tentu itu yang Adam tanyakan. Untuk apa dia menelepon malam begini? Bukan apa-apa, dia tahu betul sekarang Adam sudah beristri, otomatis dia tidak bisa lagi bebas menghubungi Adam seperti ketika belum menikah dulu. Rasa kesal Adam mendadak luntur ketika mendengar suara itu. Sebuah suara menahan isak tangis setengah memelas. Hati Adam mendadak trenyuh. Sebuah kenangan pahit masa lalu menariknya kembali ke dalam masa itu. Mata Adam memerah, seandainya waktu bisa diputar ... seandainya Adam bisa kembali ke masa itu ... akan dia pastikan untuk segera pulang dari rumah sakit malam itu. Hingga kejadian itu tidak harus terjadi dan semuanya tidak harus serumit ini. ***"Gimana? Jadi nyonya Adam, enak?" goda Aleta ketika dengan telaten saudari kembarnya itu menyuapi b
Baca selengkapnya
Ch. 45 Alasan Aleta
“Apa alasannya?” mata Aleta terbelalak, sedetik kemudian ia tertawa terbahak-bahak.Sementara itu, Aline menatap saudari kembarnya dengan bibir mengerucut. Apa yang salah dengan pertanyaan yang baru saja Aline ucapkan itu? Rasanya tidak ada yang salah. Wajar sekali kalau kemudian Aline bertanya apa alasan Aleta melakukan tindakan nekat itu, bukan?“Aku serius, lama-lama aku lempar ini mangkuk sampai kena jidat kamu!” ancam Aline dengan wajah cemberut.Aleta menghentikan tawanya, matanya menatap dalam ke dalam mata Aline, membuat Aline terkesiap beberapa detik.“Menurutmu apa?” ujar Aleta balik bertanya. “Kalau semisal kamu ada di posisi aku, apa yang akan kamu lakukan, Line?” bukannya menjawab, Aleta malah balik bertanya, membuat Aline rasanya sudah tidak sabar lagi dan ingin benar-benar melempar mangkuk berisi bubur itu tepat di jidat saudari kembarnya.“Kalau aku jadi kamu, aku kabur dan membawa serta saudari kembarku agar tidak tidak harus jadi tumbal dalam perjanjian gila ini!” ja
Baca selengkapnya
Ch. 46 Papa?
"Jadi mau diantar ke rumah sakit?" Adam tengah mengancingkan kemeja, ditatapnya Aline yang baru saja keluar dari kamar mandi. Wangi semerbak dari perpaduan shampoo dan body shower milik Aline menguar begitu kuat, membuat satu ruangan begitu harum dan segar. "Kayaknya nanti aku berangkat sendiri aja, Mas. Aku baru ingat habis ini ada zoom meeting sama editor." jawab Aline sambil mengeringkan rambut. Adam tersenyum, ia sudah siap turun untuk sarapan sekarang. Tapi tentu saja harus bersama sang istri. Adam ingin makan di temani istrinya ini. "Yasudah kalo begitu. Nanti Mas susul sepulang kerja. Bawa mobil aja, nggak usah bawa motor!" pesan Adam lalu meraih handuk dari tangan sang istri. "Eh ... eh! Masih mau aku pakai, Mas!" tentu saja! Rambut Aline masih basah, ia baru beres keramas setelah semalam, sepulang dari rumah sakit Adam kembali mengajaknya bercinta sampai tengah malam. "Temenin Mas sarapan dulu aja, yuk. Keburu telat, Sayang." mohon Adam lalu melemparkan begitu saja handu
Baca selengkapnya
Ch. 47 Pergi!
"PAPA!"Aline terisak, teriakan dan panggilan riang dari bocah lelaki yang berusia sekitar 3 tahunan itu masih melekat kuat di ingatan dan terus terngiang-ngiang di telinga Aline. Bagaimana hangat dan mesra interaksi antara suaminya dan bocah itu makin membuat hati Aline hancur berkeping-keping. Jadi paket pakaian bayi yang sering dikirim ke kerumah itu untuk bocah tadi? Mainan seharga 250 ribu rupiah yang konon untuk pasien suaminya, ternyata untuk dia? Adam sudah punya anak dari perempuan lain? Tentu Aline lihat betul wanita dengan seragam perawat yang berdiri di depan pintu dan tersenyum lebar melihat Adam datang dan memeluk anak mereka! Semua sudah jelas! Air mata Aline banjir. Ia melupakan agenda meetingnya bersama para editor. Lupa akan donat dan janjinya mengunjungi Aleta.Aleta ... Apakah sebenarnya saudari kembarnya itu tahu rahasia yang Adam miliki? Bahwa sebenarnya lelaki itu sudah punya anak dari wanita lain? Jadi untuk itu Aleta malah lebih memilih bunuh diri daripada
Baca selengkapnya
Ch. 48 Pelarian
"Loh ... Nduk? Kok sampai sini?"Tentu Murti terkejut bukan main ketika melihat cucunya mendadak muncul di depan pintu dengan mata sembab. Baru saja dia bahagia semalam mendapat kabar soal sadarnya Aleta, jangan bilang kalau ..."Yang ... Aline nggak mau balik, Yang ... pengen di sini sementara waktu!" gumamnya dengan tangis pecah."Loh ... loh! Iki ono opo tha? Kamu ini kenapa tiba-tiba datang terus nangis koyo ngene iki?" tentu Murti kebingungan. Aline tidak mau pulang? Dia mau di sini? Memang apa yang terjadi pada cucu kembarnya ini? Apa ini ada hubungannya dengan Aleta yang sudah sadar? Murti tahu betul, lelaki yang beberapa minggu yang lalu dinikahi cucu kembarnya ini sebenarnya adalah lelaki yang hendak dijodohkan dengan saudari kembar gadis ini."Udah sini ayo masuk!" Murti menghampiri Aline, membawa gadis itu masuk ke dalam rumah dan memintanya untuk menjelaskan apa yang sebenarnya sudah terjadi.Harapannya tentu semoga tidak ada hal buruk yang terjadi. Entah pada Aleta maupu
Baca selengkapnya
Ch. 49 Kemana Aline?
"Sudah paham semua tugas kalian?"Murti menatap 4 orang yang sudah bertahun-tahun ikut bekerja dengannya ini. Ada tugas penting yang harus mereka lakukan selama Aline tinggal sementara di rumah ini. Jujur Murti kurang suka dengan cara Aline yang main asal kabur, tapi apa boleh buat? Daripada Aline kabur ke mana-mana yang tidak jelas dan mengancam keselamatan cucunya ini, lebih baik memang Aline tinggal di sini sampai suasana hatinya membaik, bukan? "Tentu paham, Yang. Akan segera kami lakukan!""Bagus!" desis Murti puas dengan para pekerjanya ini. "Ingat, jangan sampai ada yang tahu kalo mbak Aline di sini. Nanti sore antar ke rumah pak RT untuk melapor dan meminta beliau tutup mulut juga.""Siap, Eyang.""Kalo gitu, cepat kerjakan tugas kalian. Jangan lupa siapkan kamar mbak Aline. Dia perlu istirahat."Keempat pegawai itu kompak mengangguk. Segera pamit undur diri dari hadapan Murti dan Aline yang masih sesegukan dan menitikkan air mata.Murti menoleh, tidak lebay kalau sampai cucu
Baca selengkapnya
Ch. 50 Adam Syok!
"Astaga!" Adam hampir saja membanting ponsel ke meja ketika mendapati bahkan pesan yang dia kirim pada Aline sejak tadi pagi masih belum juga berubah status.Dua tangan Adam meraup wajahnya dengan kasar, ia segera meraih kembali ponsel itu dan bergegas bangkit. Ini tidak bisa dibiarkan! Adam harus cari tahu apa yang sebenarnya terjadi."Pulang, Dok?" sebuah sapaan Adam dapatkan ketika hendak keluar dari OK."Iya, udah kelar semua, kan? Saya duluan!"Adam berharap tidak ada cito dadakan. Ia sudah cukup pusing dan khawatir seharian ini. Tidak ada kabar dari istrinya benar-benar sukses membuat Adam macam orang ling-lung. Dan Adam sudah tidak tahan lagi.Dengan langkah cepat, ia menuju parkiran. Tempat yang hendak Aline datangi tadi adalah rumah sakit tempat Aleta dirawat, bukan? Jadi Adam akan segera meluncur kesana.Adam begitu panik, otaknya blank sampai dia lupa ada nomor yang bisa dia hubungi untuk sekedar menanyakan dimana keberadaan sang istri. Ia segera membawa mobilnya pergi dar
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status