Share

(4) Pemilik Do Eat & Café Resto

Setelah pulang dari sekolah, Bella memasuki Toko Baju depan Sekolahnya. Niatnya, untuk mencarikan hadiah ulang tahun Tari yang acaranya malam ini.

Langkah pertama Bella sudah disambut oleh pegawai toko, "Selamat datang, nona ada yang bisa saya bantu?" 

Bella tersenyum dan berkata, "Saya ingin mencari hadiah ulang tahun untuk teman saya, apakah bisa dibantu?"

Pegawai toko itu memindai Bella dari atas sampai ujung kaki, mengernyit sebentar lalu berkata, "Cewek atau cowok, nona?"

'Walapun pelanggan ini adalah orang biasa saja, setidaknya harus bersikap sopan dan professional.' pikir pegawai itu. 

Bella tersenyum samar, "Cewek," setelah mengatakan itu Bella berkeliling sambil memegang beberapa baju, sesekali Bella mengambilnya dan melihatnya dengan gembira.

Pegawai toko yang melihat itu sedikit geram dan merebut baju itu sedikit kasar, "Maaf, nona ini koleksi baju yang eksklusif di toko kami. Harganya sudah pasti mahal!"

"Dilihat dari penampilan Anda, sepertinya nona bukan dari kalangan atas. Baiklah, ini baju yang cocok untuk ulang tahun teman Anda, Nona. Harganya tidak terlalu mahal, hanya 2 juta saja. Silahkan dilihat."

Bella mengambil baju yang diberikan oleh pegawai toko itu, "Harganya terlalu tinggi untuk saya, apakah ada yang lebih murah?" Bella berucap dengan sopan.

"Jika tidak memiliki cukup uang jangan datang di toko kami, disini menjual barang yang asli bukan barang palsu seperti sepatu yang Anda pakai!" pegawai itu berucap sinis dan menatap rendah Bella.

Saat itu ada banyak pelanggan membuat Bella ditatap rendah oleh semua orang. Bella sangat malu, Bella bersumpah tidak akan memasuki toko di depan sekolahnya lagi.

Bella menunduk, bahunya sedikit bergetar, "Maaf, saya akan keluar..."

Pegawai dengan nametag Sunni itu menatap Bella tajam, "Jangan pernah datang ke toko kami, Nona! Jika ingin datang pastikan punya uang yang cukup, memalukan!"

Di perjalanan menuju kediamannya, Bella menitikkan air matanya. Lagi-lagi orang mencemoohnya karena miskin. Bella tidak memiliki keberanian untuk menegakkan pandangan, rasanya sangat malu.

***

Bella sedang menaikj ojek online yang ia pesan dengan tujuan Do Eat & Café Resto. Awalnya Bella tidak ingin datang, tapi Bella merasa tidak enak pada Tari, teman sekelasnya itu sudah mengundang. Artinya, ia dianggap keberadaanya di kelas. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Bella memberikan uang kepada pengemudi sesuai yang tertera pada aplikasi. Sebelum meninggalkan motor buntut yang mengantarkan Bella, tidak lupa tersenyum dan berucap, "Terima kasih, pak..."

Bapak ojek itu membalas senyuman Bella, "Sama-sama, nona. Saya permisi dulu ya..." Bella mengangguk sebagai balasan.

Bella mulai melangkah memasuki Do Eat & Café Resto. Tari tidak berbohong, restoran ini sangat mewah. Bella baru pertama kali memasuki Do Eat & Café Resto, Bella menatapnya dengan takjub.

Senyuman Bella menghilang, "Apakah Anda nona Isabella Florentina Wilson?"

Bella membulatkan matanya, kakinya gemetar, "B-bagaimana Anda tahu nama saya? D-dan W-wilson? Tidak ada yang tahu sebelumnya, s-siapa Anda, Tuan?"

Pria yang di hadapan Bella ini tersenyum senang, "Astaga, setelah sekian lama saya mencari Anda, akhirnya..." 

Pria tua ini menarik lengan Bella, "Mari nona saya akan membawa Anda ke ruangan yang lebih privat."

Bella melepaskan cekalan tangannya dari pria tua ini, "Tidak!!! Siapa Anda, Tuan. Jangan bersikap tidak sopan!" 

"Maaf, nona bukan itu maksud saya. Baiklah, saya Thomas, saya adalah pemilik dari Do Eat & Café Resto, maksud saya sampai beberapa menit yang lalu saya adalah pemiliknya, tapi sekarang tidak lagi. Saya sudah menemukan pemilik yang sesungguhnya, yaitu Anda, Nona."

"Maaf, Tuan sepertinya Anda salah orang. Saya tidak pernah..." Bella masih tidak percaya, Bella tidak tahu harus menjelaskan apa lagi, ini terlalu tiba-tiba.

"Saya sangat yakin jika tidak salah orang, Anda sangat mirip dengan istri sahabat saya, Andreas Wilson. Bukankah, itu nama Ayah Anda, Nona?" Bella tidak bisa menahan tubuhnya lagi, ini terlalu tiba-tiba dan sangat mengejutkan.

"Tuan, tolong..." Setelah itu Bella pingsan. Kenyataan yang ia terima sangatlah tiba-tiba. Bella tidak bisa menerimanya begitu saja.

***

Saat Bella membuka matanya, pria tua yang bernama Thomas yang pertama Bella lihat. Bella bergerak agak menjauh.

Thomas mendekat dan memegang kening kening, "Bagaimana keadaan Anda, Nona?"

"Maaf tuan jika ini terlihat tidak sopan, tapi apa Anda bisa memberikan bukti jika semua ini... benar." Setelah sadar, Bella langsung berucap dengan suara sedikit bergetar.

Thomas terlihat seperti mengambil sesuatu dan meletakkannya di hadapan Bella, "Ini adalah photo saya dan mendiang ayah Anda, Nona. Dan ini bukti jika Anda adalah pemilik dari Do Eat & Café Resto. Ini atas nama Anda, Nona. Sebanyak 80 Persen saham dari Do Eat & Café Resto adalah milik Anda, Nona."

Bella mengambil photo Papanya dengan seksama, dan benar, ini adalah mendiang ayahnya. Namanya pun sama, Andreas Wilson.

Bella mengusap air matanya yang mengalir di pipinya,  "Papa... J-jadi ini benar, Tuan?"

Thomas tersenyum tipis, "Benar, nona. Maafkan saya, Nona saya baru bisa mengatakannya sekarang. Saya tidak tahu wajah Nona, tapi saat melihat Anda pertama kali, saya yakin jika Anda adalah orang yang saya cari selama ini. Putri dari mendiang sahabat saya,"

Thomas mengalihkan pandangannya, suaranya sedikit bergetar, "Wajah Anda mengingatkan saya pada sahabat saya dan Fiona Wilson, Ibu Anda, Nona."

Bella menghapus air matanya yang lagi-lagi mengalir di pipinya, "Mama..."

"Tuan... Jadi semuanya benar?" Tanya Bella sekali lagi.

"Sebelumnya, jangan panggil saya Tuan, Nona Wilson. Anda adalah atasan saya, panggil saja Thomas, Nona. Dan ini benar."

Thomas tersenyum tipis saat melihat Bella yang masih bingung, "Ah iya, ngomong-ngomong apa yang Anda lakukan disini, Nona?"

Bella menjawab pelan, "Saya ingin menghadiri pesta ulang tahun teman sekelas saya, T-thomas..."

Thomas mengangguk mengerti, "Baiklah, apakah Anda sudah menyiapkan hadiah, Nona?"

Bella yang baru tersadar akan hal itu pun mencari hadiah yang ia simpan di dalam tasnya, "Thomas, apakah Anda tahu dimana tas yang kubawa?"

"Maaf, Nona sepertinya terjatuh saat Anda pingsan tadi. Saya terlalu khawatir, jadi tidak sadar jika ada barang Nona yang terjatuh." Ucap Thomas menjelaskan.

"Begini saja, saya akan menyiapkan hadiah dalam 5 menit. Jangan khawtir nona semuanya akan siap."

Thomas berjalan agak menjauh dan mulai menelpon seseorang. "Siapkan hadiah untuk usia 17 tahu dalam 5 menit!"

Tidak lama kemudian seseorang sudah datang dan membawa hadiah yang diminta oleh Thomas.

"Saya sudah membawa hadiah ysng sudah Anda perintahkan, Tuan."

Bella memandang hadiah itu takjub, "Thomas, apa ini tidak berlebihan?"

"Tidak, Nona. Mari saya antar."

Sebelum Bella berjalan mengikuti Thomas, terlebih dahulu Bella mengatakan, "Thomas, tolong rahasiakan  semuanya..."

Thomas memandang putri dari mendiang sahabatnya, "Baik, Nona Wilson jangan khawatir."

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status