Share

BAB 6

"Ca apa kabar?" Jawabnya.

"Oh Jons, Gue baik, Lo sudah kembali?" Sahut Eca.

"Ia Ca, tadi Gue kira Gue salah orang eh ternyata benaran Lo, sekarang Lo sudah berubah ya, jadi cantikkan sekarang" Kata Jons sambil memandang tubuh Eca dari bawah sampai ke atas, Jons takjub perubahan Eca, dari mulai cupu menjadi lebih cantik. Sekarang Jons menyesal telah mempermainkan Eca "Andai dari dulu Eca cantik, pasti sudah Gue gebet jadi pacar Gue setelah Olivia" Gumamnya, sambil masih memandangi tubuh Eca tanpa berkedip sedikit pun.

"Hah biasa saja kali, Gue tidak berubah masih kaya dulu, kenapa Lo melihat Gue?" Ucapnya.

Jons langsung kaget karena baru pertama kali Eca ngomong Lo-Gue, sedangkan Jons tahu betul karakter Eca seperti apa, dia tidak pernah ngomong kasar kaya begitu. Pas masih SMA Eca selalu berbicara aku-kamu "Ternyata dia benar-benar berubah cepat ya, bukan cuman wajah dan gayanya tapi, omongannya juga ikut berubah" Gumam Jons, sambil kepalanya mangut-mangut, serta tangannya ikut memegang dagu.

"Eh Ca, boleh tidak kapan-kapan kita jalan bareng? Ya, sambil reuni SMA mau tidak?"

Seketika Eca langsung memikir "Em, maaf ya Jons, Gue akhir-akhir ini sedang banyak urusan jadi tidak bisa kayaknya. BTW, Gue pulang dulu ya bye!" Ucapnya.

Sebenarnya, Eca bukanya mau menolak. cuman, sedang menghindar dari Jones, Eca tidak mau masa lalu kelamnya bersama Jons terulang lagi. Eca sudah muak dengan sifat Jons yang bajingan. 

Sebab, dia tidak pernah sedikit pun merasa bersalah telah mempermainkan perasaan gadis cupu itu tanpa minta maaf.

"Oh begitu ya" Ucapnya sedikit kecewa, karena baru pertama kali Jones, ditolak cewek. 

Sedangkan, kalau Jons mengajak cewek lain atau sekedar dinner pasti cewek lain langsung setuju serta kegirangan. Tetapi, beda dengan Eca, justru Eca langsung menolaknya mentah-mentah.

Sebenarnya Eca senang. Karena, Jons baru pertama kali mengajak Eca jalan-jalan tetapi, Eca masih kecewa karena, sudah terlanjur terluka oleh sifat Jons "Andai dari dulu, Lo mengajak Gue jalan kek begini pasti Gue tidak akan menolaknya" Gumamnya sambil menghembuskan nafas secara kasar.

Lantas, Eca langsung pergi meninggalkan Jons, Eca tidak mau berterus-terusan merasakan sakit kalau bersama dengannya, dan Eca sudah berjanji tidak akan bertemu lagi dengan dia. 

Sesampainya di rumah, Eca langsung bisa bernafas lega karena, sudah bisa menghindar dari Jones "Untung Gue bisa menghindar dari dia, Gue tidak mau berurusan lagi dengannya. karena, sudah cukup merasakan sakit yang amat dalam" Ucapnya.

Lantas Eca pun sangat bahagia. Karena, sudah bisa menghindar dari dia. Namun, berbeda dengan Jones yang masih tampak mematung terdiam dan tidak bisa berkata apa-apa "Why, ada apa dengan si Eca? Kenapa dia kaya menghindar dari Gue?" Gumamnya sambil kebingungan dan akhirnya dia ikut pergi juga.

*****

"Kenapa sih Jons, lo kembali lagi ke kehidupan Gue lagi? Why?? Gue sudah bisa mulai move on dari Lo? Kenapa di saat Gue sudah move on, lo muncul lagi!" Gumamnya sambil berdecak kesal.

Dan Eca pun menaiki tangga untuk mencari udara segar di atas genteng rumahnya. Karena, rumah Eca tidak punya balkon ataupun lantai dua, Ia itulah kebiasaan Eca dari kecil kalau sedang ada masalah pasti mencari udara segar di atas pohon maupun di atas genteng rumahnya. Sembari menikmati lagu my everything yang dibawakan oleh Lee donghae.

Saat lagu itu diputar, badan Eca mulai menari mengikuti irama dan bibir Eca juga mulai menyanyikan lagu itu.

Iya pun, langsung bernyanyi “The Loneliness of nights alone, the search for strength to carry on, my every hope has seemed to die, my eyes had no more tears to cry, then like the sun shining up above, you surrounded me with your endless love, Coz all the things I couldn't see, are now so clear to me. You are my everything, Nothing your love won't bring, My life is yours alone, The only love I've ever known, Your spirit pulls me through, When nothing else will do? Every night I pray, On bended knee, That you will of always be My everything. Now all my hopes and all my dreams, Are Suddenly reality you've opened up my heart to feel a kind of, love that's truly real a guiding light that'll never fade there's not a thing in life That I would ever trade for the love you give it won't let I hope you'll always know, You're the breath of life in me, The only one, That sets me free and you have made my soul complete for all time (for all time). You are my everything (you are my everything), Nothing your love will not bring (nothing your love will not bring), My life is yours alone (alone), The only love I've ever known, The Your spirit pulls me through (your spirit pulls me through), When nothing else will do (when nothing else will do). Every night I pray (I pray), On bended knee (on my knee), That you always will from everything my bebe, Every night I pray down on bended knee that you will always be my everything oh my everything.” 

Lagu itu, sangat menghayati hatinya yang sedang terluka, dan juga lagu itu, sangat berarti buat Eca karena, banyak sekali kenangan-kenangan yang Eca tak pernah dilupakan. Sebab, lagu itu mewakili perasaan Eca yang sebenarnya.

Di malam itu, keluarga Prajana sedang mendiskusikan tentang perjodohan anak tunggalnya. Tiba-tiba Adit datang saat, Rangga sedang berdiskusi dengan Gina.

"Oh, Dit kebetulan kamu datang tepat waktu" Ucap pak Rangga.

"Ada apa Pi? Jangan memaksa Adit untuk setuju perjodohan itu!" Balas Adit, dengan nada tinggi.

"Jangan begitulah, anak Papi harus menurut sama Papinya, kamu mau? Kalau suatu saat Papi meninggal dan belum balas budi? Papi akan merasa bersalah" Ucapnya dengan memelas, memohon anaknya untuk mensetujuinya.

"Hah! baiklah aku setuju, tapi ingat ya ini cuman demi Papi senang saja" Dengan nafas kasar Adit mensetujuinya.

"Serius Dit? Kamu mau mengabulkan permintaan Papimu, yang terakhir kalinya?" Jawabnya, dengan wajah yang berseri-seri sangat bahagia. Karena, sudah menaklukkan hati sang anak yang sedikit keras kepala.

"Iya tapi, Adit minta satu syarat" Dengan nada datar.

"Apa Nak?" Ucap Gina.

"Adit kan mau menikah dengan anak teman papi. Tapi, Mami sama Papi harus mensetujui hubungan Adit sama Olivia" Jawabnya.

"Apa! Yang benar saja kamu? Kalau kamu sudah menikah, ya sudah jangan mempermainkan wanita lain! Papi tidak pernah mengajarkan kamu kek begitu!" Ucap tegas pak Rangga, Rangga tidak percaya anak satu-satunya, bisa-bisanya berbuat seperti itu, padahal Rangga tidak pernah mengajari anaknya mempermainkan wanita lain. 

Karena, mempunyai wanita satu sudah cukup baginya.

"Ya sudah kalau Papi tidak mau. Jadi, Adit juga tidak mau mengabulkan permintaan Papi" Kata Adit, dengan sedikit menyunggingkan senyuman liciknya.

"Hah! Baiklah Papi setuju tapi, Papi mohon sama kamu Dit, kalau kamu mau menikahi dua wanita? Kamu harus bersikap adil, jangan egois" Kata Rangga, dengan hembusan nafas pasrah.

Dan mau bagaimana lagi? Hanya itu yang bisa Rangga lakukan. Supaya, bisa membujuk anaknya mau menikahi anak teman masa kecilnya, yang sudah pernah menolongnya waktu keluarga Prajana mengalami krisis ekonomi.

"Oke! Kapan kita akan ke sana?" Ucap Adit, dengan nada yang tidak sabar.

"Besok kita akan ke sana sayang" Balas Gina, dengan senyuman.

"Oke! Kalau begitu Adit masuk dulu ke kamar" Sambil Adit berjalan menuju tangga. Yang di mana, berhubungan langsung dengan kamar Adit.

Saat sudah sampai dikamar, Adit langsung melemparkan tubuhnya ke atas kasur, dia sangat lelah sepanjang hari karena, memikirkan tentang perjodohan. Yang di mana, Adit juga punya kekasih bernama Olivia, Adit juga belum cerita ke Olivia bahwa, dia akan dijodohkan oleh Papinya.

Sebelum bangkit dari rajang, Hape Adit berbunyi dan benar, ada notifikasi dari sang kekasih tercintanya. Yang di mana Adit sudah menunggu lama balasan dari Olivia juga sudah lama dia tidak bertemu.

Karena, Olivia sedang ada pekerjaan di luar negeri sedangkan Adit, juga sibuk dengan urusan bisnisnya jadi keduanya sama-sama sibuk dengan pekerjaannya masing-masing dan jarang bertemu.

Olivia

Hay sayang

Adit

Hai juga Baby

Olivia

Sedang apa?

Adit

Lagi banyak pikiran, Dan badan juga Sedang tidak Enak badan

Olivia

Kamu sakit?

Adit

Tidak, cuman capek Aja

Olivia

Iya sudah, istirahat Dulu saja sana

Adit

Oke

Olivia

See you

Adit

See you to

Dan begitulah, pesan chatting singkat dari Olivia "Begitu doang sih? Tidak perhatian banget. Hm mungkin sedang sibuk" Gumam Adit, dalam hatinya sambil bibirnya cemberut.

Adit pun, beranjak pergi dari tempat tidur dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan badanya yang sedikit lelah. Karena, pagi, siang dan sore dia selalu bertengkar dengan Rangga dan ditambah lagi dia, bertemu dengan cewek yang menyebalkan. Sungguh hari yang paling sial buat Adit.

Seusai mandi, Adit pun beranjak ke tempat tidur dan ia menutup mata, tak lama Adit pun terlelap tidur.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status