Share

Bab 3

Setelah dari ruangan Ardian, saya langsung kembali ke meja akudi lantai 5.Di sana Agatha menungguku untuk kembali dari lantai 10.Entah bagaimana dia mungkin bisa menungguku seperti itu, biasanya juga tidak peduli dengan situasinya. Mau aku bagaimana atau karyawan bagaimana, dia tetap tidak peduli dengan itu. Tapi, beda dengan ini. Entahlah, aku tidak mau ambil pusing sama dia seperti gimana. Yang penting, tadi ke lantai 10 tidak sengaja ketemu dengan Ardian dan dia juga tidak tahu soal ini.

"Eh, Dell. Tadi kan kamu disuruh ke lantai 10. Disuruh apa aja?" tanya Agatha.

"Ehh. Itu aku sama Pak Alvin cuma saling bertukar pikiran saja kok buat di divisi Marketing. Kan aku mantan divisi itu, jadi Pak Alvin hanya tanya-tanya soal marketing sama aku. Itu saja kok,"

"Oalahh, dikira ada apa. Ya sudah, lanjut kerja sana, fighting," katanya.

"You too,"

Ahh, untung dia tidak tanya soal Ardian. Kalau bisa tanya soal itu, bisa gawat. Tapi syukurlah dan aku juga enggak berharap kok dia tanya soal itu, batinku. Setelah Agatha tanya begitu, aku langsung lanjut kerja yang tadi sempat kutunda gara-gara di panggil. Dan tanpa kusadari, waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 dan aku tidak menyadarinya. Tiba-tiba, Ardian datang ke meja aku dan meminta makan siang.

"Uhmm, Adelle. Lunch bareng yuk, tapi di restoran jangan di kantin," katanya.

"Uh, kenapa tidak di kantin saja, Pak. Karena istirahat cuma 1 jam saja," jawabku.

"Tidak apa-apa kok. Saya sudah izin ke atasan divisi kamu kok, jadi tidak usah takut telat atau bagaimana," katanya.

"Gimana sama Agatha saja, Pak? Dia juga pasti mau kok," ujarku.

"Tidak. Saya mengajaknya kamu bukan Agatha. Jadi, kamu tidak usah menolak ajakan saya," tegasnya.

"Baik, Pak. Uhmm, Tha. Sorry ya, aku tidak ikut makan siang sama kamu," kataku.

"Iya, gapapa. Mungkin Pak Ardian juga ada urusan sama kamu. Ya sudah, sana berangkat kasihan sama Pak Ardian yang sudah tunggu," ucap Agatha.

"Uhmm, ya sudah. Aku janji besok kita makan siang bareng,"

"Iyaa. Ya sudah sana!"

šŸšŸšŸ

Aku putuskan untuk ikut makan siang bareng Ardian walaupun aku merasakan senang saat ini juga tetapi aku juga tidak mau menunjukkan rasa senangku di depan dia. Bisa-bisa aku tidak makan bareng lagi sama dia.

Agatha POV

Enak banget sih Adelle bisa makan siang bareng Ardian. Padahal aku kan yang suka sama dia, bukan si Adelle. Ya memang, dia cantik dibandingkan dengan aku. Dia putih kulitnya, berparas cantik, tinggi, ada darah keturunan. Aku iri sekali sama dia, entah dari kulitnya, cantiknya, semuanya dehhh. Aku akui itu. Batinku.

Agatha POV end

Kembali pihak diriku. Rasanya hari ini, aku senang bercampur bahagia. Ah sudahlah ya, nikmati hari ini daripada tidak ada kesempatan lagi dia mengajak seperti ini. Selama diperjalanan, disalah satu dari kami juga tidak membuka obrolan. Ardian sibuk menyupir, sedangkan aku asyik melihat ke arah jalan. arah jalan. Siang ini, jalanan begitu ramai tapi tidak macet. Tanpa disasari, sudah sampai di restorant yang kelihatannya begitu mahal. Tiba-tiba, Ardian membukakan pintu mobil bagian diriku.

"Ayo turun. Kita sudah sampai," ucapnya.

"Huh. Iya," jawabku.

"Selamat siang, Pak. Anda bisa langsung masuk ke ruang VIP yang berada di lantai 2, Pak," kata pelayan tersebut.

"Ahh, siap. Terima kasih," jawab Michael.

'Wahh, tempatnya bagus banget tapi mungkin makanannya juga pasti mahal karena bisa dilihat dari restorannya. Aku enggak sanggup untuk bayar makan disini,' batinku.

"Hmm, Adelle. Kamu mau pesan apa?"

"Aku sama saja dengan pesanan bapak," jawab aku dengan sedikit bingung.

"Ah, baiklah. Pelayan," panggilnya.

"Iya, mau pesan apa?" kata pelayan dengan sopan.

"Saya pesan steak 2 dan ice tea 2. Itu saja,"

"Baik, Pak. Saya permisi," ujar pelayan dengan sopan.

"Uhm, Adelle. Ada yang ingin aku tanya ke kamu," katanya.

"Iya, ada apa, Pak?" tanyaku.

"Kalau diluar tidak usah sesopan itu. Oh ya, kamu sudah punya pacar?"

"Ahh, aku belum punya. Memang ada apa?"

"Hmm. Tidak ada," ucapnya.

"Ahh, baiklah kalau tidak ada," kataku.

šŸšŸšŸ

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status