Share

Bab 4

Dia kenapa ya? Kayak ada yang diucapin ke aku, tapi enggak jadi. Aku jadi penasaran sama dia. Ahh sudahlah, itu haknya dia kok bukan hak aku untuk mengetahui permasalahan ini. Mungkin dia hanya penasaran aja kali ya, batinku. Tanpa sadar, waktu makan siang sudah hampir selesai. Tapi, tidak ada tanda-tanda dari dia sudah selesai atau belum. Rasanya ingin kasih tahu dia bahwa sudah mau selesai jam makan.

"Del, yuk kita balik ke kantor karena sudah hampir jam makan siang selesai. Aku takut kalau kepala divisi kamu marah," ajaknya.

"Baik,"

Setelah bayar, kita langsung pulang ke kantor dan megurus pekerjaan masing-masing. Sesampainya di kantor, aku langsung pamit untuk ke divisi aku. Setelah dimeja, aku langsung mengerjakan document yang lumayan banyak dan deadlinenya hari ini juga. Rasanya aku ingin pulang untuk istirahat sambil main handphone tapi masih lama itu pun. Tiba-tiba, Agatha langsung ke mejaku dan menanyakan soal Ardian. Aku jawab seadanya dan memang hanya makan siang saja tapi dia tidak puas sama jawaban ini padahal aku sudah menjelaskannya. Dia itu tipikal keras kepala dan susah dibilangin.

Jam 5 sore, itu tandanya pulang. Aku langsung merapihkan barang-barang yang lumayan berantakan dimeja. Setelah itu aku langsung pamit ke teman-teman yang lain untuk pulang. Di lobby, aku bertemu dengan Ardian yang sedang mengobrol sama perempuan yang sepertinya pacar atau sahabatnya, tapi kayaknya pacarnya. 

Perempuan itu siapanya Ardian ya? Apa pacar atau sahabatnya? Tapi Ardian memasang photoku di komputernya dan di laptopnya. Rasanya aku cemburu sama perempuan itu. Dia deket sama Ardian seperti pacarnya sendiri. Ahh biarlah bukan urusan aku, kalau Ardian punya pacar atau bagaimana karena dia hanya sekertaris direktur utama, sedangkan aku apa? Hanya karyawan biasa saja. Batinku. Aku langsung menuju halte bis. Sambil menunggu bis, ada mobil yang berhenti di depanku. Aku sangat mengetahui pemilik mobil mahal ini siapa lagi kalau bukan Ardiam. 

"Dari pada nunggu bis lama, aku antar pulang ya," katanya. What dia mau nganterin aku pulang? Terus cewe tadi? Batinku bertanya.

"Uhm, tidak usah, Pak. Lagi pula apartement saya sedikit jauh dan pasti berbeda arah sama rumah bapak,"

"Enggak usah ada bantahan. Aku kan bilang enggak usah sesopan itu. Ayo aku antar," titah Ardian.

"Uhm, Ardian. Aku tanya boleh tidak?" tanyaku dengan ragu-ragu.

"Boleh. Mau tanya apa?" tanyanya balik.

"Yang tadi sama kamu siapa ya?"

"Oh itu, dia sepupu aku. Memang ada apa?"

"Ahh, tidak," 'ahh untung sepupu bukan siapa-siapanya dia. Tapi?' batinku.

šŸšŸšŸ

Selama di perjalanan, aku sama dia saling diam-diaman terkecuali suara radio yang menyala dengan beberapa lagu yang disetelnya. Aku masih memikirkan perempuan itu, takutnya bukan sepupunya lainkan pacarnya. Rasanya hatiku sakit saat melihat dia sama perempuan tersebut, dan saat itu juga aku ingin menumpahkan air mataku. Ingin curhat sama Agatha, tapi dia juga sama Ardian. Akhirnya rasa ini, aku pendam saja dari pada semua orang tahu dengan diriku ini. Memang aku terlihat pengecut dimata orang, tapi aku tidak ingin menyatakan rasa cintaku terlebih dahulu. Apa kata orang kalau perempuan dulu yang menyatakan cintanya, dimana-mana pria dulu yang menyatakannya.

Sesampainya di apartement, aku bilang 'terimakasih' dan langsung masuk ke dalam. Aku langsung mandi karena badan sudah lengket dan bau, padahal aku pakai parfum yang tahan lama. Setelah itu aku ke dapur melihat bahan makanan dan ternyata stock bahan habis, aku belum gajian dan bagaimana mau belanja. Aku putuskan untuk delivery junk food saja untuk malam ini, dan untungnya besok itu aku sudah gajian. Setelah beberapa menit makanan hadir, aku langsung makan dan sehabis itu buka roomchat group aku dan yang lain. Rasa kantuk pun melanda, dan aku putuskan untuk tidur buat besok kerja dengan semangat.

Paginya, aku rasa seluruh badan remuk semua dan suhunya lumayan panas. Aku putuskan hari ini dan besok izin tidak masuk kanto karena badanku panas dan rencana mau periksa ke dokter. Aku buka roomchat dan langsung chat kepala divisi bagian aku dan ke boss. Setelah izin, aku kembali tidur karena lemas dan tanpa sadar Ardian chat dan aku tidak membalas chat tersebut. Saat jam makan siang, dia datang dan langsung membawaku ke dokter. Untungnya aku hanya kelelahan saja dan butuh istirahat sampai 2 hari ke depan. Setelah itu, aku kembali ke apartement diantar sama dia dan jangan lupa dia membelikan beberapa makanan untuk diriku. Katanya sehabis pulang kerja, dia mampir kesini dahulu untuk mengecek keadaanku.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status