Share

Bab 5

Jam 5 sore itu sudah pulang kerja. Dengan janji tadi siang, Ardian langsung ke apartemenku untuk mengecek keadaan lebih baik atau bagaimana jangan lupa dia membawakan makanan lagi untuk diriku. Sedangkan aku malah tidak sungkan untuk minta menemani sama dia, takut merepotkan. Apalagi keadaan aku lagi sakit, makin susah dan merepotkan sekali. Bahkan meminta sama atasan sendiri bukan sama teman atau siapa. Tapi untungnya dia tidak merasa direpotkan, bahkan dia yang bilang sendiri untuk mengurus aku kalau lagi sakit. Aku merasa dia ini orangnya perhatian, baik, dan sebagainya. Tidak seperti kata orang-orang yang menganggap dia ini datar, sombong, atau sebagainya. 

Dia stay di sini sampai malam dan harus melihat keadaanku terlebih dahulu baru dia pulang. Jam 9 malam, dia pamit untuk pulang karena sudah malam. Dia bilang jaga kesehatan dan besok jangan dipaksain untuk masuk kerja, bilang saja masih sakit dan disuruh istirahat sama dokter. Dan aku hanya mengiyakan saja dahulu, tidak tahu saja besok mau hadir. Setelah dia pulang, aku merasa kesepian lagi. Kalau ada dia pasti aku tidak merasa seperti ini, dia itu ternyata senang bisa merawatku dan membuatku ceria. Dan aku merasakan hidupku kembali lagi tidak merasakan kesepian.

Keesokan hari, aku memaksakan diri untuk datang ke kantor karena sudah menumpuk kerjaannya. Aku sengaja tidak mengabari dia karena takutnya dia larang aku datang. Setengah 7 pagi, aku sudah raih dan tinggal make up sedikit dan langsung berangkat ke kantor menggunakan bis. Sesampainya di kantor, aku langsung ke ruangan divisi dan langsung memulai kerja. Yang paling kesal yaitu Agatha. Dia sudah mulai bercerita semua tentang Ardian, sampai aku bosan dengarnya. 'Kamu enggak tau aja, kemarin pas makan siang sama pas pulang kantor Ardian itu temenin aku pas sakit bahkan menemani ke rumah sakit. Begitu aja kamu udah bangga. Ahh rasanya ingin pindah jabatan atau bagaimana biar enggak ketemu sama dia.' Batinku. 

Hari ini, ada pemilihan bos baru dan Ardian mengajukan diri untuk itu. Ketua divisi pun juga mengajukan diri, dan semua karyawan harus memilih semua kandidat yang mendaftar termasuk aku juga. Aku memilih Ardian karena dia bagus dalam bekerja dan berpotensi juga. Dia termasuk sekretaris yang bagus dan pintar, makanya dia mengajukan diri. Tapi aku sadari, Ardian melihatku dari kejauhan dan aku takut dia marah atau bagaimana dengan kehadiran aku di sini. Tapi, biarlah karena aku juga cari duit kok di sini. Setelah kami memilih kandidat, langsung hari ini juga penghitungan suara untuk menjadi bos baru di sini. Beberapa menit kemudian, setelah penghitungan yang ternyata menjadi bos baru adalah Ardian. 

Ya memang dia lebih berpotensi dan sangat bagus, aku yakin dia bisa menjadi bos yang baik, tegas, harus dipercaya, dan dapat diamanahkan. Setelah itu, kami langsung kerja seperti biasanya tanpa adanya perayaan atau bagaimana. Aku langsung ke mejaku dan mulai pekerjaan yang tadi sempat tertunda. Tanpa aku sadari, jam makan siang sudah dari tadi dan Ardian langsung datang ke mejaku dan mengajak makan. Tadinya aku sempat menolak ajakkannya tapi dia paksa, mau enggak mau aku mengiyakan. Dilain pihak, aku tidak enak sama Agatha. Karena dia yang suka sama Ardian tapi kenapa aku yang sering diajak sama dia. Aku selalu meminta maaf sama Agatha karena selalu pergi sama Ardian. Untungnya dia memaklumkan.

šŸšŸšŸ

A

ku diajak ke restoran yang lumayan mahal, sepertinya restoran Jepang atau restoran Korea. Aku tidak peduli dengan makanannya, tapi ini pasti mahal sekali harganya tidak sebanding sama aku yang selalu makan yang simple. Untuk makanan, aku serahkan kepada Ardian yang mungkin sudah tahu soal makanan seperti ini. Aku tidak tahu rencana apalagi yang disusun sama dia. Dan tiba-tiba, dia memegang tanganku.

"Uhmm, Adelle. Hari ini aku mau bilang sesuatu ke kamu," 

"Ungh. Mau bilang apa, Ardian?" tanyaku.

"Hari ini, mungkin tidak ada hari yang istimewa atau sesuatu. Tapi aku mau bilang, 'Will you be my girlfriend'?" tanyanya.

"Uhmm. Jawabannya iya," jawabku.

"Ahh, serius?"

"Iya, aku serius,"

"Makasih sayang," ujarnya.

"Iya, sama-sama,"

Hari ini, aku sangat bahagia karena Ardian melamarku menjadi pacarnya. Tapi, apa Agatha sakit hati kah atau bagaimana? Ahh, aku tidak peduli dengan dia. Yang penting, sekarang aku sudah jadi pacarnya Ardian. Setelah makan, kita pulang ke kantor karena sudah selesai jam makan siang. Selama di perjalanan, kita saling berpegangan tangan dan saling tersenyum. Sesampainya di kantor kita berpisah, dia ke ruangannya sedangkan aku ke divisi aku. Tadi selama di jalan, dia sempat bicara soal sekretaris baru. Dia bilang mau recruit aku sebagai sekretarisnya dan dia juga sudah bilang ke Pak Alvin selaku bos lamanya, untungnya dia menyetujui hal tersebut. Dan dia juga bilang besok sudah bisa kerja sebagai sekretarisnya, katanya 'Aku tidak bisa jauh-jauh dari kamu, walaupun kita baru jadi pacar. Tapi, tenang saja sahabat kamu enggak bakal tau kalau kamu jadi pacar + sekretarisku.'

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status