Share

Insecure

Mata Kayla membulat sempurna seraya melontarkan pertanyaan-pertanyaan, “Siapa kalian? Dan apa mau kalian semua?”

“Kau tak perlu tahu siapa kami, aku tekankan padamu. Cepat pergi dari kota ini dan jangan pernah kembali lagi!!” tandasnya penuh penekanan.

Kayla menelisik kedua pria yang duduk berdampingan dengannya, tanpa di sengaja sepasang matanya menangkap sebuah Relover di balik jaket pria tersebut.

‘Ada rahasia apa di kota ini? Apa yang harus aku lakukan agar bisa lolos dari mereka?!’ Batin Kayla.

“Kau dengar ucapanku tidak!!” Bentak pria itu di telinga Kayla.

Dan teriakan tersebut membuat Kayla tersadar dari lamunannya, “Aaah, i-iya saya dengar....”

“Besok kau harus sudah angkat kaki dari kota ini!!” Ancam pria itu dengan nada yang meninggi.

Kayla mengangguk mengerti, telapak tangan gadis itu di basahi keringat. Jantungnya berdegup kencang kecemasan terlihat jelas di wajahnya, tanpa di sadari Kayla mobil hitam tersebut sudah berbelok masuk ke dalam kawasan hotel tempatnya menginap selama 4 hari belakangan ini.

“Cepat keluar!”

“Hah...?”

“Keluar kataku!!” Pria itu kembali mengulangi perkataannya dengan suara dalam yang terdengar menakutkan.

Segera Kayla membuka pintu mobil dan keluar tanpa menatap wajah orang yang duduk di sebelahnya.

“Sialan tu orang!” Gerutu Kayla seraya mengelus dadanya yang terasa sesak dan beberapa kali gadis itu menghela napas panjang nan berat.

Kayla makin tak mengerti akan keadaan ini, di sisi lain ada seseorang yang ingin dia datang ke kota ini dan di satu sisi ada orang yang menginginkan kepergiannya dari kota tersebut.

Kayla menghempaskan tubuhnya di sofa dengan badan yang lesu pandangannya mengarah ke jendela, kepala Kayla sibuk berpikir langkah apa yang harus ia ambil saat ini.

“Siapa sebenarnya mereka? Datang ke kota ini makin membuatku bingung, Aargh... bikin pusing saja!” Keluh Kayla pada dirinya sendiri, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan di kepala Kayla.

Di sore harinya Kayla memutuskan memesan tiket, ia juga segera membereskan semua baju dan peralatan yang ia bawa kemarin dan tak lupa Kayla memboyong sendal hotel, setiap Kayla menginap di hotel selalu membawa pulang sendal hotel sebagai koleksi entah berapa ratus sendal hotel yang ia bawa pulang.

***

Kini Kayla telah kembali ke rumah dengan selamat tapi hati Kayla di penuhi kekecewaan karna tidak dapat informasi tentang ayahnya sama sekali, walau ada beberapa petunjuk yang ia dapat .

“Aku pulang....” Teriak Kayla dari pintu menuju ke dalam rumah.

“Akhirnya Kakak pulang juga,” Tasya berlari dan menghambur memeluk kakaknya.

“biarkan aku istirahat sejenak!” Kayla mengerutkan dahinya.

“Ok, nantikan sambutan dari Tasya yang luar biasa,” Tasya melirik penuh rencana.

Bik Inah menarik koper Kayla dan berjalan di belakang anak majikannya tersebut, Bik Inah melihat langkah kaki Kayla yang sedikit sempoyongan membuat hatinya sedikit cemas.

‘Baru kali ini aku melihat Nona tidak memiliki semangat,’ gumam Bik Inah dalam hati.

 

Mereka berdua masuk ke dalam kamar dan Kayla melempar badannya di ranjang tanpa mengucapkan kata kepada pengasuhnya itu. Bik Inah meletakan koper di depan lemari saat asisten rumah tangga itu menoleh dia melihat Kayla yang sudah tertidur lelap segera ia keluar dari kamar itu.

***

“Begitu capekkah dia? Sampai-sampai lupa akan waktu!” Gerutu Erlina sembari menatap ke arah anak tangga.

“Mungkin saja Bu, sewaktu pulang tadi Kakak terlihat sangat lesu,” jelas Tasya kepada ibunya.

“Coba Kamu naik ke atas ajak dia makan!” Perintah Erlina pada anak gadisnya, Tasya mengangguk mengerti dan beranjak menuju kamar Kayla di lantai atas.

Tasya mengetuk pintu kamar Kayla tetapi tidak ada jawaban sama sekali, Tasya memutuskan untuk masuk melihat ke dalam memeriksa apa yang terjadi, tampak Kayla yang tertidur lelap dengan posisinya tidurnya tadi siang tanpa bergerak satu senti pun.

“Kakak... ayo, kita turun! Makan malam sudah siap,” Tasya mengguncang badan Kayla.

“Kakak bangun sudah malam!” Tasya sedikit menekan suaranya.

Tetapi Kayla masih tertidur tanpa bergerak sedikit pun walau badannya di guncang agak keras oleh adiknya, melihat Kayla yang tidak merespons Tasya berlari keluar memanggil ibunya.

“Ibu... Coba lihat keadaan Kakak!!” Pekik Tasya.

“Ada apa? Kenapa dengan Kakakmu?” Erlina berlari panik.

“D-ia tidak bergerak...?” Suara Tasya tercekat karena isak tangis.

“Kay, Kayla bangun, Nak! Ada apa denganmu?” Erlina mengguncang dengan keras tubuh Kayla.

“Kay bangun! Ibu bilang bangun ya bangun, jangan bikin ibu khawatir begini!!” Semakin keras teriakan Erlina memanggil-manggil nama anaknya.

Bik Inah mendengar teriakan majikannya segera memanggil semua staf keamanan rumah.

“Roni, Dika dan Pak Joko cepat kemari!” Teriak Bik Inah seraya melambaikan tangan kirinya, mereka bertiga pun berlari menghampiri wanita parubaya tersebut.

“Ada apa Bik?” Serentak pertanyaan terlontar dari mulut mereka bertiga.

“Coba kita periksa apa yang terjadi di atas!” Ajak Bik Inah seraya mengawali langkah mereka menuju lantai dua.

“Maaf Nyah, apa yang terjadi?” Bik Inah memberanikan diri untuk bertanya.

“Hubungi ambulans suruh cepat ke sini!” Titah Erlina dengan suara yang melengking.

“Baik Nyah.” Bik Inah bergegas meraih telepon genggamnya.

“Roni dan Dika, kalian periksa semua Kamera pengawas di rumah ini!!” Perintah Erlina dan tatapan tajamnya mengintimidasi dua pria muda tersebut.

“Baik Nyah kami laksanakan.” Roni dan Dika mengangguk dan berlari meninggalkan kamar Kayla.

Comments (7)
goodnovel comment avatar
Iwan Kurniawan
kayla di celakai kenapa ya ?
goodnovel comment avatar
Rozi Pashter Black Ant
Apa tujuan orang itu membius Kayla? Dan siapakah dia?
goodnovel comment avatar
Nyno Ever
jadi siapa yang mencelakai Kayla? Bahaya sekali itu, untung bisa segera pulih
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status