Share

Mengancam Keselamatan

“ini saya, Irma. Non!”

“Masuk Mbak! Pintunya enggak di kunci kok,” jawab Kayla dari dalam kamar, tangannya menggenggam erat secarik surat yang ia temukan tadi.

“Permisi Non!” Irma berlalu dengan membopong buku.

Kayla hanya menganggukkan kepalanya, perlahan Kayla membuka kertas itu. Netra gadis itu tampak berkaca-kaca sesaat melihat coretan pena di atas kertas tersebut

‘Hay... Gadis kecil Ayah yang cantik, Semoga Kamu baik-baik saja! Dan Ayah tahu pasti Kamu sudah dewasa sekarang dan lebih bijak menghadapi masalah apa pun. Ayah mohon jangan beritahu Ibu atau Tasya soal surat ini! Biarkan ini menjadi rahasia kita berdua!’ Kayla melanjutkan membaca surat tersebut dengan deraian air mata.

‘Ayah ingin menceritakan tentang pengalaman serta pekerjaan Ayah dahulu! Ayah adalah mantan wakil mafia besar di kota XT dan Ayah mempunyai Bos sekaligus sahabat Ayah dari SMA. Sebenarnya Ayah bukanlah siapa-siapa, Ayah adalah orang biasa sampai Ayah bertemu dengan sahabat Ayah. Dia adalah pahlawan dalam hidup Ayah, dan tanpa sengaja kami mengetahui ada sebuah jalan rahasia yang menuju ke ruang penimbunan harta karun dan Ayah juga mengetahui titik kelemahan dan rahasia besar dari salah satu gangster. Ayah dan sahabat Ayah itu mengancam akan melaporkan semua kejahatan mereka kepada polisi jika tidak membagi harta yang mereka timbun di  gudang bawah tanah di Jl. Mawar Lapang. Kamu jagalah Tasya dan Ibu jangan sampai terjadi apa-apa dengan kalian! Pak Joko mengetahui semua jalan rahasia di dalam rumah dan Bik Inah adalah pimpinan mereka, semua yang kerja dengan Ayah adalah prajurit terlatih termasuk karyawan perusahaan, Jangan membenci Ayah, Nak. Salam sayang dari Ayah untuk gadis kecil Ayah!” Isi surat tersimpan itu.

Kayla menangis sambil memeluk surat ayahnya, ia tidak menyangka pria pertama yang selama ini dia cintai adalah seorang mafia besar, pertanyaan yang membuatnya pusing selama ini terjawab sudah, tetapi sopir kontainer yang sengaja menabrak ayahnya belum juga di temukan hingga detik ini.

“Apa yang harus Kayla lakukan, Ayah? Bagaimana Kayla bisa melindungi Ibu dan Tasya?” gumam Kayla lirih.

Bagaimana bisa dia tidak merasa sangat sedih dengan semua ini? di satu sisi Kayla menyayangkan tindakan ayahnya yang memilih jadi mafia dan disisi lain Kayla telah menikmati semua kekayaan ayahnya dari hasil merampas, Kayla masih larut dari kesedihannya.

Dan di bawah sana ada seseorang yang menodongkan pisau di leher Tasya.

“Ikuti semua yang aku perintahkan!”

Tasya hanya mengangguk pasrah, jantung gadis itu berdegup kencang keringat dingin bercucuran, terlihat wajahnya yang memucat dan tubuh Tasya gemetar ketakutan.

“Sekarang tunjukan di mana letak ruang rahasia penyimpanan dokumen-dokumen penting!” Terdengar suara yang serak nan berat, Tasya melirik ke bufet kaca berharap bisa melihat wajah orang tersebut.

“Cepat jalan!!” perintahnya dengan suara berat.

“B-baik,” jawabnya gagap.

“Bāng wò...! (Bantu Aku..!)” pekik Tasya seraya melangkah pelan.

“Apa yang kau coba lakukan, hah?” Pisau it semakin menekan di leher jenjang Tasya.

Gadis itu menggeleng pelan, “Xiõngdì qîng bāng-bāng wô! (Kakak, tolong bantu aku!)” Tasya kembali berteriak menggunakan bahasa mandarin.

Terdengar samar-samar suara Tasya karna jarak kamar Kayla lumayan jauh, Kayla beranjak keluar dan menjawab teriakan Tasya, “Ada apa Sya?”

“Apa yang kau katakan?” pekik Kayla namun, telinga Kayla tak mendengar jawaban dari adiknya.

Pisau belati itu semakin menekan di leher Tasya, gadis mua itu menangis ketakutan Kayla yang menyadari keanehan langsung menelepon Bik Inah.

“Bik Inah, tolong atasi masalah di ruang keluarga ada penyusup di rumah ini, Sekarang!” titah Kayla dari seberang telepon.

“Baik Non!”

Asisten rumah tangga itu segera pergi ke ruang keluarga, bik Inah melangkah pelan mendekati Tasya dan dengan cekatan Bik Inah memukul tengkuk orang itu dengan tongkat kayu penggiling tepung.

“Ya ampun, leher Nona berdarah....” ujar Bik Inah.

Kayla menuju ruang keluarga melihat Tasya terluka terlihat Kayla yang sudah menangis tersedu-seduh, dengan gerakan yang lembut Kayla memeluk adiknya.

“Maafkan Kakak! Kakak terlambat menyadari situasi,” Kayla mendekap adiknya.

“Enggak apa-apa kok Kak! Ada Bik Inah, pahlawan kita.” Tasya tersenyum tipis.

“Kamu masih sempat tersenyum dalam situasi ini?” Kayla memukul pelan bahu Tasya.

“Ini luka kecil, Kayla Antawiguna!” Pungkasnya dengan bola mata yang membulat sempurna.

“Ooh, Jadi kamu sudah mulai berani?” Kayla melotot menatap Tasya.

“Habis Kakak lebai,” Tasya menakupkan kedua tangannya di hadapan wajah Kayla.

“Ya udah cepat pergi ke kamar dan jangan keluar dari kamar!” perintah Kayla terkekeh.

“Siap Komandan!”

“Bik Inah juga udah selesai,” imbuh Tasya sembari menunjuk ke arah lehernya.

“Pak Joko dan Bik Inah ikut Kayla! Dan bawa dia ke ruang kerja Ayah!” Kayla berjalan mendahului langkah mereka.

Suara Kayla berubah lebih tegas dan tak sama dari biasanya, Bik Inah dan Pak Joko hanya saling menatap heran. Namun, mereka masih membuntut di belakang Kayla, Sesampainya di ruang kerja Kayla mengunci pintu dan membuka pintu rahasia, Pak Joko dan Bik Inah semakin terkejut melihat Kayla sudah mengetahui rahasia di balik rak buku.

“Sejak kapan Nona mengetahui tempat ini?” Bik Inah memberanikan diri untuk bertanya.

“Kalian tak perlu menutupi apa pun dariku, Karena aku sudah tahu semua rahasia Ayah!” ungkap Kayla yang memunggungi Bik Inah dan Pak Joko.

“Baik Non! Kalau memang Nona sudah tahu semuanya....” Pak Joko menundukkan kepalanya.

“Dan mulai saat ini sampai kapan pun kami akan mematuhi semua perintah Nona.” Imbuh bik Inah.

“Tetaplah merahasiakan semua ini dari Ibu, dan ingat jangan membocorkan apa pun tentang kelancangan si bedebah ini! Biar penjahat lainya tetap tenang.” Kayla menatap tajam Irma

“Lalu, kita apa kan wanita ini, Non?” Pak Joko menendang kaki Irma.

“Tunggu dia siuman! nanti kita tanya tujuannya masuk ke rumah ini,” Kayla menyentuh satu persatu senjata yang ada di peti.

Beberapa saat kemudian Irma pun siuman, mata sipitnya melirik ke segala arah melihat begitu banyak senjata tertata rapi di ruangan itu.

“Akhirnya kau bangun juga!” Kayla duduk di sisi gelap ruangan.

Irma terkejut dengan suara itu dan menoleh ke arah suara tersebut.

“Kenapa dengan wajahmu itu? Apa kau tidak menyangka kalau kau akan tertangkap dengan mudah?” Kayla mendekatkan wajahnya.

“Hahaa, kau akan kalah Kayla tak ada yang menang melawan Tuanku!” hardik Irma di sela tawanya.

“Kau pikir aku akan takut? Aku... tidak akan takut dengan siapa pun itu!” Kayla berbisik mencoba memancing emosi Irma.

“Walau kau membunuhku mulut ini tidak akan memberitahu yang sebenarnya!!” Irma tersenyum licik.

Kayla berjalan cepat derap langkahnya terdengar sangat jelas di telinga, tangan kirinya meraih salah satu Relover dan ia menghampiri Irma. Di todongkan senjata itu ke kepala Irma, tatapan tajam Kayla mampu mengintimidasi seorang penjahat yang terbilang nekat itu. Kayla menekan trigger dan di muntahkan semua peluruh ke arah Irma, situasi itu membuat Irma gemetar ketakutan wajahnya terlihat pucat, netranya mengeluarkan buliran bening yang beranak membasahi pipinya.

Wanita itu termangu dengan tatapan mata yang kosong. Kayla tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi Irma yang ketakutan, Bik Inah dan Pak Joko menatap heran anak majikannya itu, pasalnya Kayla di kenal sebagai gadis yang lembut nan sopan. Namun, kali ini sisi lain dari Kayla muncul dan tampak kekejamannya yang dominan. 

“Buat dia membuka mulutnya!” titah Kayla yang berlalu pergi meninggalkan mereka bertiga menuju kamar Tasya. 

“Bagaimana keadaanmu?” Senyuman mereka di bibir tipis Kayla.

“Lumayan membaik Kak! Hmmm, siapa penyup itu Kakak? Bagaimana bisa ia masuk ke rumah  sedangkan rumah di lengkapi kamera pengawas bagaimana bisa dia masuk ke rumah kita?” Tangan Tasya menunjuk ke pojok atas kamarnya.

“Aaah, Sudahlah nanti juga ada yang mengurus. Kamu jangan kasih tahu ibu tentang ini, ok!” Kayla beranjang dari tempatnya.

“Siap Kak! Tasya akan mencari alasan yang tepat,” Tasya mengedipkan sebelah matanya.

Comments (7)
goodnovel comment avatar
Rozi Pashter Black Ant
mengapa ibunya bisa salah rekrut begitu? untung saja ketahuan. tapi sayangnya lolos.....ga tahu deh siapa dalangnya
goodnovel comment avatar
Nyno Ever
gerogi kayaknya grogi deh makin genting saja keadaannya sana sini tidak aman
goodnovel comment avatar
Kia Qirana
Next Thor Makin seruuuuu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status