Share

10. Bersama

Sadar tubuh kami masih merapat dengan posisi tangan saling memeluk. Aku secepatnya menarik tubuhku. Begitupun Bang Fyan. Kami sama-sama gugup.

Untuk menutupi rasa gugupnya, Bang Fyan meraih tanganku dan membimbingku ke ruang tengah. Membantuku duduk untuk kemudian kembali ke dapur. Beberapa detik kemudian dia datang dengan segelas air putih.

Pria itu punya duduk di sampingku dan menyerahkan gelas itu.

"Minum dulu!" suruhnya lembut.

Enggan menjawab, aku menerima gelas dari tangannya kemudian meminum separuh isinya. Berniat meletakkannya di atas meja, tapi tangannya bergerak cepat meraih gelas di tanganku. Dan tak dapat dihindari ketika tangan kami bersentuhan, dia mengambil gelasnya lalu meminum sisa airnya. Setelah itu menaruhnya di atas meja seperti niatku semula.

Aku mematung di tempat dudukku, melihat apa yang baru saja dia lakukan.

"Jadi pergi ke toko?" tanyanya kemudian.

Aku menggeleng. Tidak mungkin juga aku pergi ke toko dengan keadaan mata bengkak seperti ini. Meski belum be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
loetfie iloet
kok ga bs d edit tulisan d kolomnya yaa... ...
goodnovel comment avatar
loetfie iloet
babnya sama dg yg sebelumnya....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status