Share

Bab 6

Lili merasa sangat tidak tega. Dia pun menepuk punggung tangan Amel, lalu berkata, "Sayang, jangan takut. Nggak peduli apa pun yang terjadi, ada Ayah dan Ibu yang membantumu."

"Dulu, ayahmu juga nggak punya apa-apa. Kami bekerja keras dari desa ke kota. Sudah berlalu selama ini, bukankah kami juga selalu menemani? Kehidupan nggak mungkin selalu sesuai harapan. Karena kamu sudah membuat keputusan, maka harus menanggung harga dari pilihan itu. Setidaknya aku nggak menyesal menikah dengan ayahmu."

Amel mengangguk dengan patuh dan perlahan-lahan menjadi tenang.

Hubungan ayah dan ibunya selalu sangat baik. Amel percaya, dia juga pasti bisa!

Amel diam-diam menyemangati dirinya sendiri. Meskipun dia menikah kilat dengan orang yang salah, dia bersedia percaya pada penilaiannya. Dia tidak percaya kalau Dimas adalah orang yang jahat.

Di sisi lain, ruang kerja sangat tenang. Gibran duduk di dalam, sedangkan Dimas duduk di kursi. Keduanya terpisah oleh meja kerja. Di atas meja kerja, terletak akta nikah yang baru dicetak tidak lama ini.

"Dimas."

Gibran mengeluarkan kacamata rabun, lalu melihat nama di atas akta nikah dan turun ke bawah. Kemudian, dia bertanya sambil menaikkan alisnya, "Sudah umur 30 tahun?"

Gibran menengadah untuk melihat Dimas. Dimas kelihatannya merupakan pelajar dengan kacamata hitam, tidak disangka sudah berumur 30 tahun! Kalau begitu, bukankah seperti pria tua yang mendambakan putrinya yang masih muda?

Kemudian, Gibran bertanya dengan ragu, "Bagaimana dengan tubuhmu?"

"Sangat baik," jawab Dimas dengan bibir berkedut.

Gibran tidak percaya! Seorang pria tua yang sudah berumur 30 tahun, kalau tidak ada masalah apa-apa, bagaimana mungkin menipu putrinya untuk menikah?

Gibran langsung bertanya dengan terus terang, "Kenapa kamu baru menikah sekarang?"

"Sebelumnya belum bertemu orang yang cocok."

Gibran tidak percaya! Seorang pria tua yang sudah berumur 30 tahun, hanya kalah tampan sedikit dari tampangnya saat masih muda, pasti memiliki banyak wanita di sisi. Masa Dimas tidak pernah bertemu wanita yang cocok?

"Kenapa bisa belum pernah bertemu yang cocok?"

Kalau mempertanyakan ini, jadi agak tidak masuk akal. Namun, Dimas tidak marah, melainkan berkata, "Sebelumnya memfokuskan diri pada pelajaran, nggak tertarik dengan masalah perasaan, jadi nggak kunjung bertemu dengan orang yang cocok."

Oh?

Hal ini sama dengan Amel. Amel juga akan mengabaikan hal lain kalau sudah fokus pada satu hal. Ekspresi Gibran membaik, kemudian dia bertanya, "Memfokuskan diri pada pelajaran, kalau begitu pasti punya pendidikan yang tinggi, 'kan?"

"Hanya gelar magister ganda. Kemudian, karena alasan keluarga, nggak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi."

Oh?

Mata Gibran bersinar. Dia adalah dosen Universitas Simponia dan sudah mengajar banyak murid unggul. Namun, malah hanya ada satu murid yang bisa mendapat gelar magister ganda. Menantunya yang didapat secara cuma-cuma ini memang cukup hebat.

Namun, Gibran tidak percaya!

Gibran bertanya dengan wajah masam, "Siapa dosen pembimbingmu? Coba kupastikan."

Dimas menjawab, "Profesor Ahmad Suhendra dari Universitas Gading."

Oh?

Mata Gibran langsung berkilat. Profesor Ahmad Suhendra, ya! Profesor itu adalah idolanya sejak bangku sekolah sampai sekarang! Dia terus mendedikasikan dirinya di bidang pendidikan sebagian besar juga karena mendapat pengaruh dari beliau. Sayangnya, dia tidak berkesempatan menjadi murid beliau. Hanya saja dua tahun yang lalu, di pertemuan pertukaran universitas ternama, dia sempat bertemu dan berbicara dengan senior ini.

Kebetulan sekali, dia mempunyai nomor telepon senior ini!

Gibran hanya bisa memberanikan diri untuk menelepon profesor itu. Bagaimanapun, hal ini menyangkut kebahagiaan putrinya, dia terpaksa hanya bisa mencoba menelepon.

Jujur saja, Gibran agak was-was. Setelah orang di ujung sambungan mengangkat panggilan, Gibran berbicara beberapa kalimat dengan hormat, lalu baru bertanya, "Pak Ahmad, apa Anda masih ingat pernah mengajar seorang murid yang bernama Dimas Cahyadi?"

"Siapa?"

Mendengar kalimat ini, Gibran langsung tercekat. Gawatlah sudah.

...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status