Share

Bab 58 – Secercah Harapan

Situasi yang tidak memungkinkan membuat Ziana dan Mahanta menuntun Hannah masuk ke dalam kamarnya. Tampak Rania sudah tertidur pulas di tempat tidur yang tidak terlalu besar itu. Dengan sedikit bujukan, Ziana meminta kakaknya itu untuk beristirahat.

“Sudah tidur?” tanya Mahanta yang langsung keluar setelah Hannah duduk di pinggir tempat tidurnya. Pria itu menunggu Ziana keluar dari kamar Hannah.

“Sudah.” Ziana duduk di samping Mahanta. “Mas, apa kak Renan bisa bebas?”

“Aku juga tidak tahu. Lintang sedang mengusahakan bukti untuk membela Renan. Semoga saja Renan memang tidak melakukannya.”

Keduanya kembali terdiam sebelum ponsel Mahanta berdering nyaring. Mahanta mengeluarkan ponselnya dan melihat Lintang menelponnya.

“Dari Lintang. Sebentar ya.” Mahanta mengangkat teleponnya dan bicara dengan asistennya itu. “Halo, Lin. Kenapa?”

[“Bos, dimana? Sudah sampai apartemen?”]

“Aku di rumah Hannah. Ada apa?”

[“Aku perlu bicara penting. Aku kesana sekarang, bos.”]

“Ya, aku tunggu.”

Ziana menat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status