Share

Bab 19

Setelah menyiapkan pakaian Akarsana di kamar mandi, pria itu lantas kembali keluar dan bersiap memboyong tubuh kurus gadis berambut sebahu itu.

"Bapak hanya mengambil kesempatan dalam kecelakaan yang aku alami kan?" tukas Akarsana.

"Pikiranku buruk sekali. Emang semua wanita harus banget aku embat gitu, maksudmu?"

Akarsana terdiam. Keduanya tiba di kamar mandi. Tubuh Akar duduk di atas kloset. Tirtha mematung di bawah sorot lampu. Tubuhnya menjulang kian tinggi.

"Kenapa, Bapak masih di sana?"

"Lihat boleh nggak?"

Akar meraih sabun yang ada di dekatnya dan bersiap untuk melemparnya ke arah pria itu, tetapi, Tirtha lekas keluar dengan tawa yang menyembur keluar.

Akarsana menatap ke arah pintu. Dia tidak bisa mengunci pintu, dia juga tidak yakin jika Tirtha tidak mengintip.

Dia mata keranjang, dia laki-laki dengan kelakuan bejat terbesar di dunia mana bisa dia anteng begitu saja? gumam Akar dalam batin.

Ia mencoba bangkit, melompat sedikit dengan kaki sebelah kanan yang harus terlipat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status