Share

Bab 24

Namun, Tirtha lekas mengalihkan pandangannya. Seolah dia tidak ingin peduli pada gadis itu.

“Buat kopi untukku. Antar ke ruangan, lima menit dari sekarang!” Kemudian dengan mudahnya Tirta melangkah pergi.

“Ck, setelah libur lama, Bos kian galak. Kamu ngerasa nggak sih?”

“Mungkin sedang ada masalah. Udah nggak usah kepo sama urusan atasan. Biar aku buat kopinya.”

“Biar aku saja, kamu harus istirahat.” Akarsana pun mengangguk. Namun, belum sempat Cindy bangkit dari duduknya. Tirta kembali menampakkan diri di ambang pintu.

“Kopi buatan Akarsana!” sergahnya.

“Tapi, dia—“

“Tutup mulutmu, aku mau kopi buatan dia!” sela Tirta tidak ingin dibantah.

Cindy mengangguk, dia memahami betul pernyataan itu. Sekarang Akarsanalah yang harus berdiri dari kursinya. Ia memasak air dan meracik kopi.

“Kamu nggak apa-apa, kan, Na?”

“Aman, kok. Santai aja, udah kamu kerjakan yang lain biar cepet kelar,” ujar Akarsana menenangkan Cindy.

Setelah selesai membuat kopi, sesuai dengan perintah T
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status