Share

CERITA PAK DODI

Melihat kami tertawa dan bercanda ria, membuat Mas Galih gerah. Kembali dia mendatangi kami saat kami tengah asyik menyantap makanan.

“Pulang sekarang!” Pria yang masih berstatus suamiku itu menarik lenganku dengan kasar, sehingga aku tertarik untuk berdiri.

“Apaan sih, sakit!” pekikku sambil menepis tangannya.

“Pantes aja kamu gak peduli lagi sama keadaan rumah tangga kita, di tambah lagi kamu sudah berani melawan, ternyata ini alasannya!” Hardik Mas Galih sambil menatap sinis pada Pak Dodi.

Pak Dodi memutar bola mata, jengah dengan ucapan Mas Galih yang tak masuk akal.

“Hah,” aku setengah tertawa mendengar ucapan Mas Galih, sungguh tak sadar diri.

Orang orang mulai memperhatikan kami dengan raut wajah heran.

“Jangan buat keributan disini! Please!” Aku memohon dengan menekan suara.

Seakan tak peduli dengan permintaanku, Mas Galih menatap penuh emosi kepada Pak Dodi. Pria berbadan berbaju olahraga itu menarik napas kasar lalu berdiri seakan menerima tantangan dari suamiku.

“M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status