Share

Ngambek

Hujan turun begitu derasnya, dari jendela kamar Alma yang terlapisi gorden luxury tampak kilatan-kilatan petir menyambar di luar sana. Suara gemuruhnya pun menggelegar, membuat si empu kamar yang kesepian bergidik ngeri. 

Alma pun mencoba menghubungi Damar lewat panggilan video untuk mengalihkan rasa takutnya yang tengah sendirian dengan kondisi hujan badai. 

"Hai, Sayang," sapa Alma antusias ketika panggilannya telah diterima Damar.

"Hai, Al,” sapa Damar singkat dengan pipi menggelembung. 

"Ih, suara kamu  kaya orang lagi kumur-kumur! Ngapain, sih?" seru Alma, tawanya menyebur. 

Damar terkekeh, “aku lagi makan, nih abis masak ayam semur!" 

"Enak kayanya deh, mau dong...," rengek Alma.

 "Udah habis, ini suapan terakhir." Damar memasukkan suapan terakhirnya. 

Alma seketika memberengut, yang ditanggapi tawa oleh Damar.

Sesaat hening, Damar menyelesaikan kunyahannya, sedangka

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status