Share

Sshh Devilangel
Sshh Devilangel
Author: Ausi Susilawati

Awal dari sebuah kisah

Menceritakan seorang gadis berusia 19 tahun yang mengalami hari-harinya dengan penuh kejanggalan, sikap dan kepribadiannya bisa berubah kapan pun dan dimana pun tanpa bisa dia sadari. Gadis itu bernama Lily Arckly, di satu waktu dia bisa saja menjadi sebaik malaikat dan menolong setiap orang yang membutuhkannya, tapi di waktu berikutnya dia berubah drastis menjadi sangat jahat layaknya iblis. Berlatar kehidupan modern yang serba canggih, Lily justru hidup di sebuah kastil tua tempatnya bernaung.

Namun kisah ini bermula dari masa lalu di mana kehidupan dunia jauh dari kata modern, tepat di kehidupan 1000 tahun sebelumnya. Dimana ada dua buah kerajaan besar yang masih dalam peperangan panas yang selalu terjadi diantara dua kubu. Kerajaan itu bernama Loard dan Grashland, Loard sendiri di pimpin oleh sang raja yang angkuh dan penuh dengan kesombongan. Raja itu bernama Leo Arckly, dia terkenal dengan raja yang gagah dan pemberani. Namun sayang, dia sangat sombong dan merasa paling kuat diantara semua kerajaan. Di samping ke sombongannya itu dia memiliki istri berparas sangat cantik dan baik hati, Arrabelle.

Arrabelle ini sering kali membimbing sang Raja ke arah yang benar, Raja pun tentu saja selalu menuruti permintaan sang Ratu karena dia teramat menyayanginya. Namun sikap tetaplah sikap yang tidak akan pernah bisa di ubah.

Sementara itu di kubu lain, di mana kerajaan yang merupakan musuh dari Leo yaitu kerajaan Grashland yang di kuasai oleh raja Garra IV yang terkenal paling damai dan penuh dengan ketentraman. Meskipun begitu dia adalah raja tegas dan tidak lemah, Kerajaan Grashland pun sangat sulit untuk di kalahkan. Kerajaan Garra IV cukup jauh dari kerajaan Loard di mana ke dua kerajaan itu di halangi oleh 3 gunung dan harus melewati dua sungai.

Pagi-pagi sekali Arrabelle sudah bangun dan duduk di samping suaminya untuk sarapan. Arrabelle nampaknya tengah mengandung anak pertama sang Raja, usia kandungannya pun masih sangat muda. "Ratu makanlah yang banyak supaya calon anak kita sehat dan kuat" senyum Raja Leo tersenyum manis padanya

"Iya tentu Raja, aku akan selalu menjaga buah hati kita. Dan ya? Hari ini perang itu akan di mulai kan?" tanya Sang Ratu menatapi Raja dengan terlihat khawatir

Raja mengangguk segera "Ya, doakan aku agar berhasil merebut alih kerajaan Grashland karena bagaimanapun leluhur mengatakan bahwa kerajaan Grashland adalah kerajaan pertama kita yang direbut oleh musuh. bagaimana pun juga akan aku pastikan Grashland akan jatuh ke tangan Loard" jelasnya penuh ambisi

"Ya, aku akan selalu berdoa untuk keselamatan dan kemenangan kerajaan Loard. tapi aku boleh berpesankan pada mu?" tanya Ratu menatapinya teramat serius

Leo sang Raja segera mengangguk "Ya? katakan saja Ratu aku pasti akan selalu mengingat pesanmu" senyumnya

"Aku mohon jangan bunuh anak kecil, kaum wanita dan orang tua. bagaimana pun kamh harus membiarkan mereka hidup bahkan jika bisa bantulah mereka" ujar Arrabelle menatapinya sendu dia mengatakan ini karena setiap Raja Leo perang dia tidak pandang bulu untuk membunuh musuh bahkan yang seharusnya tak dibunuh seperti anak kecil, wanita dan orang tua dia justru membunuhnya.

Leo mengangguk dengan cepat "Baiklah, aku akan selalu mendengarkan nasehatmu. kalau begitu aku berangkat dan jagalah dirimu baik-baik tunggu sampai aku pulang dan membawakan berita bahagia untukmu Ratu" senyum Raja Leo lalu bangun dari duduknya

"Hidup Raja Leo" ujar Arrabelle lantang sembari bangun dari duduknya dan tersenyum teramat manis di bibir indahnya

Raja tersenyum lalu mengecup kening Ratu pelan penuh kelembutan dan kasih sayang "Hidup sang Ratu, tunggu aku kembali" ujarnya

Waktu pun berlalu dengan cepat, dimana ke dua kerajaan sudah berkumpul di tengah-tengah hutan. Raja Garra IV dengan seluruh pasukannya berdiri gagah dengan pedang dan kuda yang mereka miliki. jumlah dari ke dua kerajaan ini berbanding banyaknya. Raja Leo berdiri di sana dengan gagah dan tatapan sombong pada Raja Garra IV.

Perangpun di mulai di mana ke dua Raja telah sama-sama berteriak "Serang!!!" lantang dan gagahnya ke dua Raja hingga membuat burung-burung dalam hutan berterbangan melarikan diri

Waktu terus berlalu, semuanya masih sebanding kekuatan dan jumlah yang terjatuh semuanya sebanding. hingga dengan penuh ambisinya Raja Leo menghunuskan pedang tepat ke perut Raja Garra IV dan membuat Raja Garra IV jatuh dan perangpun berakhir.

"Loard menang!"

"Hidup Loard!"

"Hidup Raja Leo"

"Rebut wilayah Grashland!"

Teriak semua pasukan Loard dan memukul mundur semua pasukan Grashland setelah semuanya kalah. Leo tersenyum angkuh, dia merasa dialah satu-satunya raja terkuat di seluruh dunia.

Semuanya sesuai dengan apa yang Leo rencanakan, namun berbeda dengan yang Ratu Arrabelle harapkan. Raja semakin besar kepala dan sering kali tidak mendengarkan nasehat-nasehat dari Ratu. Hingga Raja dan Ratu pun pindah ke kerajaan Grashland yang sudah di kuasai oleh Leo. Mereka mulai mengatur kehidupan orang-orang disana, Leo mengatur wilayah kerajaan Grasland sangat jauh berbeda dengan mendiang Garra IV sebelumnya yang berawal damai, tentram dan tanpa konflik kemiskinan.

Hingga masyarakat mulai memberanikan diri mengunjuk rasa pada sang Raja baru yang menguasainya itu, mereka meminta hak yang seharusnya diberikan pada masyarakat yang sama saat Raja Garra IV memimpin. Raja Leo merasa terganggu dengan semua kebisingan di pagi hari itu, dia keluar dari kamarnya dan bergegas ke lantai atas kastil dan di saat itu dia bertemu dengan anak dari Raja Garra IV yang masih berusia 7 tahun. Karena memang anggota kerajaan dari Raja Garra IV tidak di usir melainkan dibiarkan tinggal di kastil namun di tempat yang sangat tidak layak seperti di atas kastil tempat barang-barang di simpan.

"Jangan menghalangi jalanku" tegas Raja Leo menatapi Garra V yang kini menatapnya sendu

"Raja baru, kenapa kau membunuh ayahku? dan kenapa kau membuat keributan di kerajaanku?" tanya dia sangat polos

Ibu dari Garra V segera mendekat dan memeluk Garra mencoba sedikit menjauhkannya dari Raja Leo karena takut, kini penampilan dari anak dan istri Raja Garra IV sangat kusam seperti pengemis. "Sayang jangan berkata lancang" bisik ibundanya pada sang anak

"Tapi bu" lirih Garra V menatapi ibunya polos

Raja Leo mengabaikannya dan segera bergegas untuk menghentikan kerusuhan di sana. Sang Ratu Arrabelle pun mengikutinya, dia sempat berhenti menatapi Garra V dan kasihan.

"Garra kecil, kamu mungkin belum mengerti tentang semua ini. tapi aku berharap kamu tidak memiliki dendam pada Raja Leo ya karena dia adalah seorang Raja dan tugasnya seperti ini, kamu akan paham jika sudah dewasa nanti" senyum Arrabelle berbisik padanya dan tersenyum

Ibu Garra V dan Garra hanya menatapi Ratu Arrabelle sendu. Arrabelle pun bangun dan segera mendekat ke arah Raja Leo dimana dia sedang melihat unjuk raja dari atas kastil. Raja dan Ratu berhasil meredakan unjuk rasa. Namun hari terus berganti, ternyata apa yang Raja Leo rencanakan gagal total. Dia gagal mensejahterakan kerajaan Grashland dan justru membuat rakyatnya menderita kelaparan dan kematian akibat kelaparan terjadi dimana-mana. Dia salah menduga, ternyata dirinya tidak bisa menguasai ke dua kerajaan sekaligus.

Hingga di satu malam ketika sang Raja tengah merenung di hamparan rumput luas tepat di halaman belakang kastil, Dia merebahkan diri di rumput dengan membuang nafasnya begitu berat. Pikirannya terasa begitu berat dengan semua beban yang kini dia pikirkan.

"Ayah, aku ternyata gagal! rakyatku banyak yang mati sia-sia aku tidak bisa menjadi seperti apa yang kau harapkan. aku hanyalah manusia biasa yang mana mungkin bisa merajai 2 Negeri sekaligus" gerutunya pelan

Tak lama Ratu datang, dia yang tengah hamil 3 bulan itu ikut berbaring di rerumputan dan memandangi indahnya langit luas bersama suami di sampingnya. "Raja, jangan berputus asa ini adalah ujian untuk kamu supaya kamu bisa lebih cerdas dalam mengambil langkah. gagal dalam satu langkah bukan berarti gagal dalam segala hal Raja, tetap kuat dan jadilah Raja kuat seperti yang aku kenal" senyum Ratu menatapi Raja Leo

Leo tersenyum lalu mengelus perut sang Ratu dengan lembutnya "Hmm dengar sayang? ibu Ratu memang yang paling hebat dalam hal menenangkan ayah, Ayah sedang lemah sekali saat ini ayo semangatin ayah dong" gerutu Raja Leo yang lalu mengecupnya

"Iya semangat ayah" gerutu Ratu Arrabelle meniru suara bayi

Leo tersenyum lebar dia kemudian mengecup pipi sang istri "Sayang ayo kita ke dalam di sini dingin sekali ayo" dia mencoba bangun dan membangunkan istrinya

"Baiklah mari kita sama-sama ke dalam ya" ujar Ratu Arrabelle yang lalu bangun dan bergegas kembali ke dalam kastil

Raja berjalan di belakangnya dan mengikuti setiap langkahnya. Namun tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki. Sang Raja sontak membalikan badannya dan melihat ke belakang. "Siapa di sana?" tanya nya segera

"Ada apa Raja?" tanya Ratu yang sudah masuk

Raja menatapi istrinya serius "Kamu tunggu di sini, aku akan mengeceknya bersama prajurit. Cepat kamu masuk ke dalam" ujarnya sembari segera keluar lagi

"Ada apa sebenarnya" gerutu Arrabelle dalam hatinya dan melangkah pelan tanpa Raja Leo ketahui

Raja Leo dan dua prajuritnya sudah keluar dari pagar kerajaan, mereka melihat ke sekeliling dan ternyata melihat seorang nenek tua yang tengah berjalan ke arahnya. "Siapa dia?" tanya Raja mengerutkan keningnya pada ke dua prajurit

"Ah dia lagi Raja, dia penyihir di negeri ini" jelas salah satu prajurit

Prajurit lain mengangguk "Iya Raja, dia selalu meminta sumbangan dari semua orang karena mungkin krisis sekarang tidak bisa membuatnya bekerja dan mencari makan" jelasnya

"Begitu, sialan! kenapa jadi banyak pengemis?" gerutu Raja Leo menatapi nenek tua itu kesal

Nenek tua semakin mendekat "Raja, kau ini Raja Leo kan?" senyumnya merekah

Leo hanya mengangguk dengan masih menatapinya jijik "Jangan berjalan di sekitar sini jika hanya untuk mencari sumbangan!" tegas Raja Leo menatapinya marah

"Ra-raja? ternyata benar kata orang-orang, Raja Leo berbeda sekali dengan Raja Garra IV" gerutu si nenek menatapinya terkejut

Raja Leo melipat tangannya angkuh "Lalu apa? apa yang kau ingin lakukan? berani sekali membandingkanku seperti itu dengan Raja Garra IV. Apa kau tahu apa yang akan terjadi jika kau lancang pada Raja?" sinis Raja Leo

"Aku hanya ingin meminta sedikit makanan padamu Raja yang agung, banyak sekali anak-anak kelaparan di sana dan membutuhkan asupan makanan. Aku meminta untuk mereka tolong kasihani kami" lirih si nenek tua dengan menunduk pada

Raja Leo berdengus sebal "Hah? mana mungkin aku mengasihani orang yang telah berani membanding-bandingkan ku dengan Raja lainnya?" tegas Raja Leo

"Raja aku mohon, kasihani kami! di sana anak-anak banyak yang kelaparan dan bahkan mati begitu saja. Tolong kasihani kami Raja" lirih si nenek tua menatapinya sendu

Raja Leo menatapi ke dua prajurit itu "Bawa dia dan eksekusi mati saat pagi! umumkan pada semua rakyatku kalau ada yang berani mengata-ngataiku seperti dirinya maka hukumannya pun akan sama, kematian!" jelas Raja Leo penuh penekanan di setiap katanya

"Apa-apa yang kau katakan Raja?" lirih si nenek tua menatapi Raja Leo sendu

Ratu Arrabelle yang ada di dalam menatapinya terkejut sekaligus takut "Apa mungkin Raja Leo selama ini juga sekejam itu pada semua rakyatnya? ya tuhan apa yang harus kulakukan" lirihnya sedikit takut dengan sikap suaminya yang marah itu

"Cepat bawa dia" tegas Raja Leo pada ke dua prajurit itu

Ke dua prajurit segera mengangguk dan menarik tubuh si nenek tua untuk masuk ke dalam kerajaan. "Tunggu dulu" ujar si nenek tua menatapi Raja Leo datar

"Ada apa hey, jangan melawan" gerutu Prajurit

Raja Leo membalikan badan dan menatapinya "Apa yang ingin kau katakan? di satu hari terakhir sebelum kematianmu, aku ingatkan jangan mencoba untuk mengata-ngataiku lagi atau kematianmu akan ku percepat!" ujarnya santai penuh ancaman

"Raja yang agung, Raja Leo Arckly. Aku peringatkan kau atas semua penderitaan rakyat Grashland yang sedang kami alami, aku menyatakan di hari ini tepat di depanmu tepat di depan orang yang akan membunuhku. Kerajaanmu akan hancur, kekuasaanmu akan segera berakhir dan kematian dari semua anggota keluargamu akan segera kau lihat di depan matamu sendiri. Dan satu hal lagi yang akan lebih menyakitkan untukmu, anak yang sedang ada di dalam kandungan istrimu akan di kutuk atas sikap dari ayahnya yang menyerupai iblis dan sikap dari ibunya yang menyerupai malaikat. Aku peringatkan kau anakmu akan menderita 1000 kali lipat dari penderitaan semua rakyat Grashland, dia yang akan menanggung semua perbuatan buruk ayahnya" ujar si nenek tua menatapi Raja Leo sangat serius

Raja Leo membelalak dengan semua hal yang dia katakan apalagi dia tahu, nenek tua ini adalah seorang penyihir. Raja Leo mulai panik dan takut, ia pun melihat pedang yang di bawa oleh si prajurit dan dengan cepat Raja Leo membawanya. Lalu menghunuskan pedang itu tepat di perut nenek tua itu sampai dia mati dan mengeluarkan begitu banyak darah.

"Aaaa" teriak nenek tua dengan penuh kesakitan

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status