Share

Perkenalan yang janggal

Tak berselang lama akhirnya wali kelas yang mereka tunggu-tunggu datang, dengan suasana kelas yang awalnya ramai dan bising sekarang menjadi senyap setelah kedatangan seorang pengajar lelaki itu.

Lily berbeda dengan yang lain di mana mereka semua terlihat gugup dan takut melihat wali kelas yang terlihat menyeramkan itu, Lily justru terlihat santai tanpa ada tekanan sedikitpun.

"Selamat pagi semua nya, ahhh suasana baru di kelas baru. Perkenalkan bapak bernama Lukas yang mulai dari sekarang sampai setahun ke depan bapak akan menjadi wali kelas kalian, semoga kalian bisa menerima bapak begitu bapak yang akan menerima kalian. Bapak harap kalian mengikuti peraturan sekolah yang ada dan jangan pernah untuk melanggarnya ya, karena jika kalian mendapat masalah tentu bapak yang menjadi wali kelas kalian akan mendapat teguran juga dari kepala sekolah" jelas nya yang lalu tersenyum pada semua murid di kelas nya

Semua murid mengangguk dan tersenyum malu-malu menatapi si bapak wali kelas "Oke jika kalian semua sudah paham, sekarang kita akan masuk ke bagian di mana kalian harus mengenalkan diri kalian" jelas pak Lukas

"Mengenalkan diri?" Sahut murid-murid dengan kebingungan

Pak Lukas tersenyum lalu kembali menjelaskan "Ya kalian harus menjelaskan seperti nama lengkap kalian, dimana tempat kalian tinggal dan apa yang menjadi cita-cita kalian yang sudah kalian siapkan dari dulu untuk menggapainya" jelas nya lagi tersenyum

"Oh iya iya pak"

"Ya kita paham"

"Aduh di mulai dari siapa dulu ya?"

Ujar anak-anak itu terlihat gugup berbeda dengan Lily yang tersenyum sinis dan memutar bola mata nya bosan "Sialan! Katanya sekolah menangah atas, tapi pengenalannya masih kek murid murid yang setara dengan anak SD" gerutunya tanpa siapa pun yang bisa mendengarkannya

Inilah iblis Lily, dimana dia menjadi sangat bosan dengan dunia dan ingin sekali membuat siapapun yang di dekatnya tersakiti.

"Oke kita mulai dari urutan paling depan ya, dan nanti di lanjutkan ke arah belakang" jelas pak Lukas

Semua nya sontak menatap ke arah paling depan dan paling kiri dimana terlihat anak lelaki cupu yang memakai kaca mata "Aduh sialan! Malah dia yang duluan, bisa bisa nya tuh dia bakal kencing di celana" ujar Lily terdengar agak keras hingga terdengar ke telinga Aura

Aura menatapi Lily sontak "Stt kamu jangan berbicara seperti itu" ujar nya refleks dengan terdengar sedikit berbisik

"Heh! Lo juga cewek cupu! Jangan ikut-ikutan bicara sama gue" ujar Lily sembari menatapi nya sinis

Aura hanya terdiam dan memilih untuk fokus kembali menatap ke depan saja "Perasaan ku tentang gadis itu semakin aneh, aku rasa dia memang akan menjadikan kami bahan target bullying suatu saat" gerutu nya dalam hati

"Oke kau maju ke depan!" Ujar pak Lukas lalu menunjuk pria bername tag Kevin itu

Kevin menunjuk dirinya sembari menatapi pak Lukas sedikit takut "Saya pak?" Tanya nya polos

"Iya kamu! Ayo ke depan teman-teman kamu juga menunggu giliran" ujarnya

Kevin pun mengangguk dan bangun dari duduknya, ia kemudian menatap ke semua teman baru nya dan menarik nafasnya panjang lalu dengan semua mentalnya dia pun melangkahkan kakinya ke depan. Ia kemudian berdiri di samping pak Lukas.

"Perkenalkan nama saya Kevin, saya tinggal di pusat kota dekat kafe J dan cita-cita saya ingin menjadi seorang ahli matematika" jelas nya dengan tersenyum lebar ke semua temannya

Pak Lukas mengangguk sembari tersenyum "Salam kenal untuk semuanya, semoga kira menjadi teman kelas baik mulai sekarang sampai ke depannya" ujar Kevin lagi sembari menunduk

"Oke oke terima kasih Kevin, sekarang kamu boleh duduk. Ayo kamu selanjutnya" tambah pak Lukas yang lalu menunjuk orang  yang duduk di samping bangku Kevin setelah Kevin duduk

Waktu terus berselang hingga sampai lah di bagian Aura yang harus ke depan, Aura pun mengumpulkan semua kepercayaan dirinya dan melangkahkan kakinya ke depan. "Hallo temen-temen, perkenalkan nama aku Aura Margaret aku tinggal di Jalan no 11 dekat minimarket, hmm cita-cita ku ingin menjadi seorang guru Bp" jelas nya dengan malu malu dan penuh dengan kehati-hatian

Tentu saja setelah mendengar kata BP semua teman kelasnya tertawa nyaring "Apaan pengen jadi guru BP aneh banget" 

"Tau tuh aneh banget cita citanya" tambah yang lain sembari menatapi Aura tajam, kepercayaan diri Aura terasa hilang begitu saja dia menunduk dan memegangi ujung dasi nya takut.

Avril yang duduk di sana menatapinya khawatir "Aura kamu jangan takut! Harus semangat, bukannya kamu selalu menguatkan aku?" Gerutu nya dalam hati

Pak Lukas mencoba untuk menghentikan mereka "Hey hentikan, apa apaan kalian? Bercita cita ingin menjadi guru itu cita-cita yang mulia apa lagi menjadi guru BP. Kalian pikir apa? Dengarkan teman kalian dengan baik jangan mengolok-oloknya seperti itu" kesal pak Lukas menatapi semua murid nya

Mereka semua pun terdiam dan takut menatapi pak Lukas, pak Lukas kemudian menatapi Aura kasihan "Sudah Aura, kamu sekarang duduk aja" ujarnya lalu Aura segera mengangguk dan duduk di bangku nya

"Sekarang kamu" tunjuk pak Lukas pada Lily

Semua orang menatapi Lily, Lily yang tentu percaya diri tingkat tinggi itu segera melangkahkan kakinya dan pergi. Gadis-gadis yang tadi menatapi Lily takut kini amat fokus menatapi Lily ke depan.

"Hallo semua nama gue Lily Ark, tinggal di kastil tua nan kuno bercita-cita ingin bebas dari diri sendiri. Terima kasih" jelas nya mengangguk lalu menatapi pak Lukas datar

Pak Lukas menatapinya aneh "lhoo di kastil tua gimana maksudnya Lily?" Tanya pak Lukas sedikit tersenyum

"Dan apa maksudnya ingin lepas dari diri sendiri? Kamu penggemar Billie elish ya?" Tanya Pak Lukas menatapi nya sedikit aneh

Lily tersenyum tipis "Apaan sih pak mana ada saya ngefans sama artis dunia zaman sekarang" ujarnya

"Aneh banget kan, udah gue bilang dari tadi tuh cewek aneh"

"Gak tau deh mana tatapan mata nya datar datar menantang"

Lily segera menatap ke arah orang yang mengata-ngatainya itu "Hey gue denger!" Tegas Lily menatapi mereka sinis

"Hmm kok saya merasa aneh gini ya? Ya udah deh mending saya sudahi perkenalan dia" gerutu Pak Lukas dalam hatinya

Pak Lukas menatapi Lily tersenyum "Oke Lily kamu bisa duduk sekarang, sekarang giliran temen kamu yang lain yang akan memperkenalkan diri" jelasnya

"Oke pak, terima kasih" senyum Lily yang lalu kembali duduk di bangku nya

Semua nya masih menatapi Lily dengan tatapan aneh "Hah Billie apa nya? Mana ada gue nonton televisi hahh" gerutunya pelan lalu menatapi semua nya dengan tatapan kesal

Hingga waktu istirahat tiba, Lily memilih sendirian untuk ke kantin tanpa bersama dengan siapapun seperti anak lainnya. Dia duduk di bangku sendirian tak lupa memesan menu yang memang tersedia di meja.

"Gak ada menu yang membuat gue lapar disini, sialan!" Ujarnya sembari membuang menu itu sedikit kesal

Lily kemudian menatap ke depan di mana orang orang yang sedang sibuk mengobrol dan makan. Lily memutar bola matanya bosan sekaligus kesal. "Gue gak ngerti kenapa gue ngerasa benci banget melihat mereka semua" ujar nya lalu memilih untuk bangun dari duduknya dan pergi dari sana

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status