Share

Bab 152. Kepanikan

Arta tampak marah di kursi rodanya, dia menatap semua orang Lintang dan Alya dengan mata merah berair.

"Kenapa kalian menyembunyikannya dariku? Apa lagi hal yang kalian sembunyikan? APA?!" teriaknya histeris. Dia bangkit dari kursi rodanya, lalu dengan langkah hampir limbung berlari menjauh.

"Arta!"

"Lepas!" sergah Arta pada Fala yang menangkapnya karena hampir terjatuh.

Fala pun membiarkannya dan hanya bisa menatap anak itu berlari pergi ke arah lain.

"Mas, bagaimana ini?" kata Alya menghampiri Fala dengan wajah cemas.

Fala memegang tangan istrinya itu, "Kita biarkan saja dulu, akan sangat kacau jika kita menahannya saat ini," katanya sendu.

Lintang pun terdiam dalam tangis.

Fala lalu menoleh pada Alya, "Kamu temani Lintang, biar aku yang mengawasi Arta," katanya, yang kemudian diangguki oleh Alya.

Fala menatap Lintang sebentar sebelum akhirnya dia bergegas mengejar Arta.

"Aku akan membantu mencarinya!" kata Bram, Lintang mengangguk setuju padanya.

Bram pun berpamitan dan berlari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status