Lihai Penuh Siasat
Pernikahan Refan Vs Olive baru seumur jagung. Olive melontarkan kalimat pembuka membahas keanehan rumah tangganya. Suatu siang, ia curhat ke Tubagus. Di kalimat itu ada embel-embel versus di tengah nama mereka, bukannya ‘dan’. Versus artinya melawan. Seperti siaran kejuaraan tinju kelas berat Evander Holyfield Vs Mike Tyson. Pernikahan Refan melawan Olive.
Pernikahan seumur jagung, sudah tidak ada kebersamaan dan kesehatian. Aroma pernikahan mereka penuh keanehan, bak masakan tanpa garam, suami tapi seperti orang lain bahkan orang asing, istri tapi serasa bukan. Menyisakan sebuah teka-teki besar dari sebuah kontradiksi. Bak teori psikoanalisa Sigmund Freud, kesadaran Olive akan keanehan dalam rumah tangganya ini, muncul ke permukaan seperti fenomena gunung es di tengah samudera. Kesadaran muncul hanya setitik nyembul.
Topik curcol mengambil kalimat pembukaan dengan kata hubung Versus itu, ditolak mentah-mentah Tubagus. ‘’Jangan sembarangan ngomong, terlalu dini’’kata jomblo kawakan itu sambil merapikan rambut ikalnya yang mulai gondrong. Padahal, di benak Olive, ia ingin membahas pernikahannya bak isian teka teki silang.
Di bulan pertama pernikahannya ada isian empat huruf ke kanan. Lalu bulan kedua ada enam huruf ke bawah. Di bulan ketiga, ada sembilan huruf ke kiri. “Bulan pertama itu: a-n-e-h, bulan kedua itu h-a-m-b-a-r dan bulan ketiga apa ya? Apa s-e-l-i-n-g-k-u-h?’’tebak Bagus iseng-iseng sambil menyeruput kopi hitam, tawa mengembang di bibir tebalnya akibat tebakan tepat sasaran, tersungging di antara lesung pipitnya .
Meski ada bingung di hati Olive, ia merasa belum cukup waktu untuk mengambil kesimpulan. Takut disebut gegabah dan terlalu dini nuduh suaminya yang bukan-bukan. Sebab di sisi lain, orang tuanya yang tinggal di Semarang mendapatkan benefit dari apa yang disebut mantu tajir. Refan mengucurkan dana yang bisa dibilang besar. Modal usaha peternakan ayam, dua unit truk pengangkut panen ayam negeri memasok ke pasar-pasar, satu unit mobil Toyota SUV Raize, juga biaya renovasi rumah. Oh masih ada lagi. Koleksi ayam bekisar ayah Olive bertambah, tiga pasang. Itu semua nilainya hampir mendekati Rp 1 miliar.
Gaji Olive dari kantor sebenarnya cukup untuk mengirimi uang orang tuanya. Namun, ia belum bisa memberikan modal usaha ataupun membelikan truk untuk melengkapi usaha peternakan ayam milik orang tuanya. Uang gampang, memang ia akui jadi nilai plus pernikahannya.
Setelah menimbang minus dan plus pernikahannya, Ia akhirnya memilih fokus memimpin salah satu divisi anak perusahaan BUMN oil&gas di unit penjualan gas bumi, PT Perwagas. Persaingan tender yang ketat dengan perusahaan asing, memenuhi pikirannya.
Ia memiliki beban memperjuangkan perusahaan BUMN tempat ia bekerja agar berjaya di negeri sendiri, baik di proyek on shore maupun off shore. Seolah seperti ia juga tengah memperjuangkan nasibnya agar memenangi hati suami di kehidupan rumah tangganya. Oh, betapa nelangsa.
Ia diombang-ambing perasaan gulana ketika suaminya seperti orang lain baginya. “Kontradiktif, aku ini sebenarnya istri atau bukan,’’kalimat itu mengakhiri lamunannya pagi itu, saat ia memandangi panorama sepinya jalanan kawasan Sudirman Central Business Distric/SCBD belakang Komdag, pukul 06.00 awal pekan.
Ia sengaja beragkat pagi-pagi, lantaran suaminya tidak ada di rumah, di akhir pekan. Meski niatnya datang pagi-pagi untuk mempelajari materi meeting proyek kantornya sekaligus materi meeting awal pekan, gusar hati mengusiknya lagi.
Peruntungannya di kantor bertolak belakang dengan rumah tangganya. Penghargaan demi penghargaan ia peroleh dari pimpinan yang mengatakan ia mampu memimpin unit kerja dan memperjuangkan kepentingan perusahaan secara utuh. Ia bahkan dipercaya menjadi manager on site sebuah proyek kecil off shore (lepas pantai) di perairan Pulau Bintan. Masih ada kerjasama dengan perusahaan tempat suaminya bekerja.
Buat dia, ini sebuah reward, jadi bukan sekedar kepercayaan. Betapapun masih banyak yang masa kerja lebih lama dan backgroud pendidikan lebih tinggi, mereka tak mendapatkan kesempatan itu.
Karirnya meroket mengkompensasi pernikahan hambar yang ia lakoni. ‘’Ah, semoga ini cuman perasaanku aja. Udah, lah, Gus, jangan racuni aku lagi. Biar, aku patuh sama suami, Gus. Ikutin nasihat ayahku. Ya..., filosofi pernikahan dalam budaya Jawa buat seorang istri. Suwargo nunut, neroko katut. Ke surga numpang, ke neraka karena kebawa-bawa,’’kata Olive melontarkan kalimat pembelaan buat pernikahan sandiwara.
‘’Oh....Nah itu sama aja dengan pemikiran ipar aku, kan, orang jawa juga. Biarin suami ngelayap kemana-mana, yang penting botolnya pulang,”canda Tubagus dibalas tawa mereka berdua. “Take it easy, ya, Non...’’jelas Tubagus menepuk bahu Olive, berpamitan meninggalkan ruangan Olive membawa berkas yang telah ditandatangani. Tubagus juga datang ke kantor pagi-pagi untuk maksud yang sama, mempersiapkan materi meeting.
Jika Olive sering ke luar pulau, Refan jadi jarang pulang. Lebih-lebih di setiap weekend, pasti nggak pernah mampir ke rumah ibunya di Pondok Indah. Informasi penting ini ia peroleh dari sumber terpercaya, mama si Refan, yang kerap mengetuk apartemen anaknya di hari sabtu untuk mengantarkan makanan, lantaran mantunya dinas ke luar pulau.
###
Seminggu ini Olive ada di Jakarta. Ia menuntut kebersamaam dengan suaminya selama akhir pekan, “Yuk kita ke Bandung, Say, ngadem?”pinta Olive.
Refan mengeluarkan siasat mengiyakan permintaan itu, namun menego agar pindah hari di kamis malam. Tentu Olive menolak, lantaran ia gila kerja, menghindari sebisa mungkin cuti yang tidak perlu. Sedangkan di jumat sore hingga Minggu, Refan berdalih ada workshop dan meeting di luar kota. Padahal, sejatinya Refan sedang nggak enak hati meninggalkan simpanannya yang tengah hamil muda. suka rewel uring-uringan, mual muntah dan meriyang-merindukan kasih sayang.
Meski tak bermaksud menuntut, kondisi kehamilannya yang banyak ngidam dan muntah, memaksa Refan panik. Bagaimanapun, ia selalu ingin menengok simpanannya ini di jam makan siang. Jakarta kota Batavia itu kejauhan, maka Refan memindahkan Rita ke sebuah apartemen di Semanggi. Sebenarnya, bukan semata-mata buat bobo-bobo siang, tapi juga buat nengok si bakal jabang bayi. Sebab, jika terus-terusan absen tiap jumat malam sampai senin pagi dini hari, ia sangat takut, kedok ‘demi karirnya’ akan kecium istri.
“Biar Mas gampang nengok kamu di jam makan siang. Sekalian bobo siang ya, Sweety. Supaya bayi kita jangan kurang bapak,’’tutur Refan lirih ketika mendaratkan kecupan-kecupan hot di bibir dan telinga Rita, memulai sesi foreply
Meski hamil muda, Rita masih memakai sabu. Resep stamina kuat di atas ranjang ala profesi lamanya dulu, tak bisa ia tinggalkan. Jadi, meski hamil, Rita tetap nyabu. Buat Rita, Refan lebih penting dibanding si jabang bayi. Terlebih lagi saat mengetahui Refan baru menikah, ia makin termotivasi merebut hati Refan agar lebih memilihnya dibanding istrinya.
Di hati kecil Rita ada dendam, merasa ia lebih berhak untuk menjadi istri Refan. Ia berprasangka bahwa justru istri Refan-lah yang merebut Refan darinya. Perasaan itu makin kuat terobsesi sejak ia melepaskan profesi lamanya sebagai penari stritease merangkap PSK, pemikat suami kesepian.
Meski perutnya membuncit lantaran kehamilannya 6 bulan, Rita tetap hot di ranjang. Ia percaya diri lantaran pasangannya itu juga merasakan kehangatan dan kepuasaan yang tak beda dibanding saat ia belum hamil. Tubuh Rita tetap kurus, dan berat badannya tak bertambah sejak kehamilan bulan keempat. Tubuh kurus berenergi saat goyang Karawang dengan sekian variasi posisi itu ia dapatkan berkat nyabu. Sabu membuatnya tak kehilangan kelincahan dan sensasi erotis mengimbangi Refan yang kehausan. Betapapun, pengalamannya bekerja menjadi penari striptease masih membekas di tiap sesi foreplay, membuat Refan kian tak sabaran menanti dahsyatnya kedalaman tubuh Rita yang paling memuaskan.
Kini, Refan tak lagi meminta izin Olive absen di akhir pekan. Hampir setiap pagi terpuaskan menikmati sarapan nikmat dengan menu desah lenguhan yang memecah kesunyian pagi. Pamitnya ke Olive, berangkat pagi-pagi, ada materi meeting yang perlu dipersiapkan.
Ia berangkat jam 6, tak langsung ke kantor. Karena sarapan pagi harus ia nikmati di rumah simpanannya, berjarak lima menit dengan mengendarai mobil. Menu tiap pagi yang Rita hidangkan hampir selalu suguhan ice cream banana split, jilatannya makin hot dan menggigit.
Sedangkan di jam makan siang, selalu disuguhkan menu berbeda. Selalu baru, penuh variasi. Telur kocok yang membangkitkan hasrat kejantanannya. ‘’Ah......, sweety,’’ Refan menahan kenikmatan yang memuncak agar tak cepat klimaks.
Ia merasa tak cukup dengan hanya appetizer. Ia mau satu paket makan siang lengkap, berisi beberapa babak sajian. Dari appetizer, menu utama hingga dessert. Apalagi tangan Rita terampil dalam menyajikan menu ini, bak koki kawakan. Sekali sentuh ditambah jepitan buah ranum, lezatnya bikin Refan menggelinjang terbang. Bikin Refan mau lagi dan lagi.
“Sweety, Mas jadi kangen kamu terus,’’kata Refan lirih saat menikmati pilinan buah ranum Rita. Menu itu di hidangkan dengan membubuhkan topping gel lubricant yang lembutnya bak mayonaise Thousand Island. Suguhan telur kocok siang itu makin hot di usia kehamilan Rita yang kian bertambah, buahnya kian besar, ranum dan segar.
Untuk menu utama disajikan sosis tumbuk, yang ia nikmati tumbukannya di atas cobek kayu besar, bukan di alu batu. Pinggang Rita meski mulai kurang ramping lantaran hamil 4 bulan, masih cukup lincah menggoyang Karawang ulekan di atas cobek kayu, menumbuk sosis turun naik hingga lumat. Mewakili sensasi woman on top, disajikan sepaket dengan appetizernya, kuncup buah merah merona makin segar saat dikulum.
###
Saat kehamilan meginjak bulan kedelapan, pemeriksaan USG menyatakan posisi bayi dan rahim Rita miring ke perut sebelah kiri, mlintir. Karena efek pemakaian narkoba sabu. Rita masih kuat nyabu dan kemudian tidak tidur tiga hari tiga malam. Jika itu kepergok Refan, maka Refan akan menyekoki Rita dengn pil Happy five.
“Kalau lagi hamil tua harus cukup tidur, Sweety. Kasihan baby kita,”jelas Refan. Dengan pil H5 itu, Rita langsung tertidur meski baru beberapa menit meminumnya usai melayani makan siang penuh gairah. Pasangan ini memang berselera sama, sama-sama hot dan nakal.
Saat Refan kembali ke kantor usai menikmati bobo-bobo siang, Rita pecah ketuban. “Pak, tolong ke unit A21BJ, saya mau lahiran,’’pinta Rita menghubungi security melalui telepon intercom. Satpam melarikannya ke rumah sakit terdekat.
Teka-Teki Yang TerkuakOlive membaca gelagat aneh suaminya, saat menghadiri joint meeting kedua perusahaan tempat mereka bekerja, di kantor Olive. Refan terlihat gusar, siang itu. Sebentar-sebentar mengechek ponselnya, dilakukan Refan saat tengah mempresentasikan paparan inisialisasi proyek bersama ini.Refan menjelaskan kontribusi perusahaan PT Osfon dalam perencanaan awal proyek ini, memaparkan komposisi sumber daya manusia, alat-alat, metode serta hal teknis lainnya. Tiba-tiba Refan meminta izin kepada pimpinan rapat untuk meninggalkan ruangan karena keperluan mendadak. Padahal, semestinya ia yang menempati posisi strategis dalam proyek bersama itu, tak boleh meninggalkan tahapan penting pendiskusian draft perencanaan proyek.“Untuk penjelasan lebih lanjut dari perusahaan saya, akan dijelaskan oleh Bapak Rudy, Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis, sebagai divisi langsung yang ikut bertanggung jawab atas kelancaran proy
Puzzle Siluet PerselingkuhanPagi itu, Olive tiba di kantor. Dengan sasaran utama segera menuju ruang kerja Tubagus. Ia bermaksud menunjukkan rekaman audio visual suaminya bersama perempuan yang diduga kuat adalah simpanannya, membawa bayi baru lahir pasca melahirkan di RS Jakarta. “”Suamiku diambil kuntilanak, Gus......’’ jerit Olive lirih seraya menangis.Saat membuka laptopnya, Bagus menyergah. “Bener, kan, apa kataku dulu?” Tiga rekaman video pendek-pendek dengan durasi total 15 menit itu membeberkan, betapa benar pria yang menikahinya hanya memerankan skenario pernikahan sandiwara.“Trus, mau difollow up lagi?”tanya Bagus. Olive mengungkapkan rasa penasarannya mengungkap identitas perempuan yang melahirkan bayi dari suaminya ini. “Gus, kamu kan ahli IT yang pakar di software. Bisa tolong retas email pribadi Refan? Siapa tahu dari situ aku bisa ambil kesimpulan identitas dia, siapa
Konsultasi Penasihat Kekacauan RanjangSetelah menunggu keluarnya hasil investigasi team agen paparazzi selama dua pekan, para paparazzi melaporkan bahwa kuntilanak itu telah resign dari tempat kerjanya sejak enam bulan lalu. Refan masih bertandang ke club itu, hanya mengantar atasannya, seorang pria bule. Tidak ada aroma perselingkuhan atau kedekatan dengan perempuan lain di club itu. Pasangan selingkuh Refan juga tidak pernah lagi mangkal di diskotek bekas tempat kerjanya. Kini Olive bingung, upaya menggali lebih jauh sepak terjang kuntilanak itupun mentok.Sedangkan menyerahkan nomer kontak WA dan HP suaminya ke polisi, kata Bagus, itu berisiko. ’Itu sama halnya, membeberkan hal-hal pribadi, termasuk sepak terjang suami kamu ke polisi. Apa kamu nggak takut, kamu bisa kebawa-bawa juga? Pertimbangkan baik-baik, Non,’’Kata Bagus menasehati.Meski telah diwanti-wanti, Olive merasa enggak paham juga. Bagaimanapun, r
Training Service RanjangSepuluh menit berselang, Mba Widya akhirnya kembali. Olive makin penasaran dengan apa yang dituturkan konsultan ini. Seumur-umur baru ia dengar sekarang.Pensiunan penari erotis ini, melanjutkan kisahnya. Ia mengaku pernah punya side job sebagai LC (lady companion/ yang bertugas nemenin tamu) dan therapist. Untuk pekerjaan side job sebagai therapist, ia bekerja sebagai tenaga pemijit di spa plus-plus. Ia membenarkan terkenal sebagai therapist sekwilda lantaran daya tariknya ada di sekitar wilayah dada. Mendengar penuturan panjang lebar Widya, Olive merasa begitu plain alias tawar, bloon, lantaran tak punya pegangan apapun untuk memuaskan suaminya di ranjang.‘’Pelanggan saya, hampir semua tipe pelanggan setia. Kalau saya enggak masuk kerja, yang mereka cari tetap saya dan tidak mau digantikan LC atau penari lain, atau therapist lain,’’jelasnya.Ia menjelaskan se
Gulana Yang Menyulut Petaka Mau dibawa ke mana rumah tangga kita? Kalimat itu menjadi pijakan Olive dalam menetapkan keputusan. Sikap apa yang akan ia kemukakan di hadapan Refan. Ia masih mempertimbangkan nasihat Tubagus, agar ia tak perlu melangkah jauh untuk menyadap percakapan telfon maupun WA. Sebab, konsultan IT yang Tubagus tawarkan adalah seorang polisi. Jika ia tak yakin Refan bersih, sebaiknya ia menahan diri. Olive mengingat nasihat itu. Makanya, ia memilih diam di enam bulan terakhir ini, mungkin sampai satu setengah tahun ke depan. Sampai joint project yang ia kepalai mencapai tahap penutupan. Kendati, ia menyadari, makin lama tidak ada lagi yang perlu dinanti dari pernikahannya ini. Menunggu jabang bayi, menurutnya itu jauh asap dari api. Ia tak kunjung digauli. Sudah setahun enam bulan. Ia menganggap pengabaian hak-haknya selaku istri, menjadi sepi omongan, sepi keributan, juga tidak ada mekanisme
Tertangkap BasahDunia tak selebar daun kelor. Suatu siang esok hari di hypermart Plaza Semanggi. Olive menggunakan jam makan siangnya yang sempit itu membeli bingkisan untuk Om Alex, rekan kerja yang adalah atasan Bagus. Om Alex baru mengkhitankan anaknya. Pikirnya, ia yang tak sempat datang ke acaran khitanan kemarin, akan menyerahkan bingkisan itu sebelum bubaran kantor.Namun sial, ia memergoki Refan tengah mendorong troli belanja menemani seorang perempuan muda yang ia tahu itu adalah si Kuntilanak Rita. Ia berpapasan di belokan salah satu lorong rak display pempers bayi. Moncong ketemu moncong. Refan tak bisa mengelak lagi.‘’Eh, Live. Aku nemenin pacar si Bos, belanja bentar. Tolong, kenalin ini Rita,’’jelas Refan yang sangat percaya diri memperkenalkan perempuan selingkuhannya itu sebagai pacar Jason, atasannya. Dalihnya, Bos Jason memang mengoleksi banyak wanita yang disebut teman kencan.‘&rsq
Istri Vs PiaraanRefan merasa istrinya begitu polos untuk memahami perselingkuhan tingkat tinggi yang ia ciptakan skenarionya. Olive dianggapnya tidak update terhadap Rita yang begitu nerimo setahun terakhir ini hanya dinafkahinya Rp 1 juta sebulan tanpa embel-embel pemberian lain-lain. Rita yang sangat nrimo itu mengalami penyusutan kucuran tunjangan pensiun lantaran keuangan Refan terkonsentrasi untuk pembayaran angsuran cash keras tiga unit apartemennya.Namun Refan memaklumi dan menghargai kepedulian istrinya dengan mengatakan ia cukup hati-hati dengan perempuan itu, termasuk mengantisipasi dampak perempuan itu terhadap keuangannya. Refan menjamin perempuan itu tak akan bisa merugikannya secara finansial.”Rita sangat mandiri. Bahkan tanpa aku kasih apa apapun, dia tetap bisa hidup cukup bahkan hidup mewah. Dasar Olive, kamu ini ngomong apa. Memangnya kamu tahu apa. Ah udah deh, kamu nggak tahu apa-apa.” Guma
Berkaca di Cermin Pecah Olive mengamati bayi mungil hasil perselingkuhan suaminya, bak berkaca di cermin pecah. Bayi itu sangat mirip Refan. Rambut lurus, hidung mancung namun agak mendongak, mata agak lancip bak mata kucing, juga dagu bawahnya belah. Tapi warna kulitnya persis Rita, coklat gelap. “”Siapa namanya?””Tanya Olive ke bayi yang belum bisa bicara itu. ”Fanta Anatasia, Bu,’’Jawab Rita. Hmmmm....Fanta, artinya apa? Olive berspekulasi memikirkan perkara kecil, hanya sebuah nama bayi, namun menjadi cikal bakal besar penyebab stressnya hari ini. Perkara kecil, ia besar-besarkan. Coba aku cari di mesin pencaria