Share

982. Part 10

"Sudahlah! Jangan terlalu banyak berbasa-basi! Asal kau dan penduduk kampung tak lagi menuduh kami perampok, aku sudah cukup berterima kasih," tukas Si Buta dari Sungai Ular. Diam-diam Manggala mengerahkan tenaga dalamnya untuk mengirimkan totokan jarak jauh ke arah beberapa orang penduduk kampung yang tubuhnya masih kaku tak dapat digerakkan.

"Mendengar sepak terjang Setan Haus Darah dan pasukannya aku pun jadi tak tahan lagi untuk menyelidikinya. Percayalah, aku akan menggempur habis mereka bila bertemu nanti. Selamat tinggal, Kawan!"

Habis berkata demikian, tanpa banyak cakap Si Buta dari Sungai Ular segera menyambar lengan Arum Sari. Mereka langsung berkelebat cepat meninggalkan tempat itu. Teguh Sayekti yang baru saja menegakkan tubuhnya kembali sejenak menggeleng-gelengkan kepala penuh kagum. Hanya dalam beberapa kelebatan saja, sosok Si Buta dari Sungai Ular dan  telah di kejauhan sana. Lebih heran lagi, manakala melihat penduduk kampung yang tubuhnya tadi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status