Share

Part 3

***

Kabar yang beredar Andra diundang khusus sebagai dokter spesialis bedah yang berani dibayar mahal. Selain tampan, Andra memang dokter yang berprestasi, tak salah jika menjadi rebutan beberapa rumah sakit. Keterampilannya tidak perlu diragukan lagi. Itulah yang membuatku terlena dan terharu ketika dilamar olehnya dulu. Namun, tidak bagi orang tuanya. Andra sudah disiapkan menjadi menantu pemilik rumah sakit yang terkenal oleh ibunya.

Salahnya aku adalah mengambil spesialis bedah yang sama dengan dirinya, bayangan dirinya memaksa untukku mengambil spesialis yang sama dengannya. Aku akui sebucin itu dengannya, merasakan bahwa dengan mengambil spesialis yang sama dengannya suatu saat bisa membalas sakit hati yang kurasa.

"Ada dokter tampan yang baru datang di rumah sakit kita." Salah satu suster mulai bergosip ria.

"Kabarnya calon menantu rumah sakit ini, ya," jawab salah satu suster. Sepertinya rumah sakit ini akan penuh dengan cerita Andra dengan calon istrinya.

Ini yang namanya luka lama bersemi kembali!

Jam menunjukkan pukul 16.00 saatnya untuk pulang ke rumah, menyiapkan mental jika Andra kembali dan kerja di rumah sakit ini. Tidak mudah bagiku untuk melihatnya kembali. Bekerja dengannya tidak pernah terlintas dibenakku.

"Dokter Nadhine, tunggu sebentar!" siapa lagi kalau bukan Sinta yang dengan lantang memanggilku. Entah mengapa dari dulu dia tidak pernah menyukaiku.

"Kenapa Dokter Sinta?"

"Apakah benar kamu janda, Nad?" ya ampun, cepat sekali berita menyebar.

Benar kata orang, musuhmu akan cepat mencari kekurangan pada dirimu meski itu belum jelas kebenarannya.

"Jawab, Nad? Benar kamu janda? Pantas kamu genit dimana saja?" gengnya mulai menyatukan pendapat. Jumlah mereka ada tiga dipastikan berita ini akan menjadi kekuatan mereka untuk menyerangku.

"Kalau janda memang kenapa? Ada yang salah?" emosiku masih bisa kutahan.

"Ya, salah, lah, pasti bermasalah sehingga kamu jadi janda!" malas sebenarnya melayani geng Sinta yang dari dulu memang tidak menyukaiku.

Aku diam dan bergegas untuk meninggalkan mereka. Meladeni mereka hanya akan membuat sakit hati semakin bertambah. Namun, reflek tanganku ditarik oleh Sinta. Dia tidak akan puas sebelum musuhnya bertekuk lutut.

"Katakan sejujurnya, kamu itu janda siapa? Atau jangan-jangan janda om-om selingkuhanmu, kan?" oala,ngajak berantem ni Sinta.

Tiba-tiba Andra dari jauh datang menghampiri kami yang ditonton banyak orang. Ini karena ulah Sinta yang ingin mempermalukanku.

"Ada apa ini?" tanya Andra yang hanya melihatku sekilas.

"Wah ada Dokter Andra, lebih baik dokter Andra jangan dekat dengan dokter Nadhine ternyata dia adalah seorang janda, cantik tapi gatel." Entah mengapa gemuruh di dada ini tidak bisa dikendalikan, jika tidak banyak orang mungkin sudah kututup mulutnya yang ringan itu.

"Dipastikan dia janda om-om karena genit jadi orang, jadi dokter pasti karena dapat sokongan dari simpanannya." Sinta sangat puas menghinaku, ini sudah tidak bisa dibiarkan geng Sinta sudah jatuh ke fitnah.

"Terus masalahnya apa dengan kalian, jika dia janda!" tiba-tiba seorang laki-laki muda berteriak, wajahnya tidak asing bagi kami. Dia maju membelakangi Andra.

"Tidak usah ikut campur, pasti kamu laki-lakinya Nadhine, ya, sampai membelanya!" benar-benar dibuat panas oleh Sinta, rasanya tidak bisa kutahan rasa didada ini.

Tiba-tiba seluruh staf rumah sakit berkumpul melihat kami. Pasti Sinta akan puas mempermalukanku dihadapan banyak orang, Andra sangat menikmati semua hinaan ini kepadaku. Terlihat dia hanya diam tak ada pembelaan sedikit pun. 

"Pak direktur selamat datang, beliau adalah dokter Danang anak dari pemilik yayasan di klinik ini yang akan menjadi direktur." Sinta terlihat diam, dia terlihat panik karena membentak laki-laki yang ternyata adalah direktur baru rumah sakit ini.

Tatapan mata kami beradu begitu juga dengan Andra yang ikut terkejut. 

"Pastikan kumpulkan yang bikin onar rumah sakit sore ini! Dan perempuan itu, berikan biodatanya ke ruangan saya." Dia menunjuk Sinta yang mulai ketakutan, dia berlalu begitu saja meninggalkan kami yang masih terkejut, sementara Sinta dan gengnya sangat ketakutan. 

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Louisa Janis
cepat BASMI kecoak GATEL Sinta yang suka fitnah orang
goodnovel comment avatar
Fransisko Vitalis
mulai seru..ada yg janda,ada yg gatal,dstnya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status