Share

477. BLASTERAN #5

Aku ingin menghabiskan waktu hingga jam malam bersama Lavi, tetapi dia harus membantu bedah. Tampaknya dia memang bisa melakukannya.

“Aku tidak apa-apa,” erang Lavi, saat aku bertanya apa yang terjadi. “Dasar Isha. Berlebihan. Aku cuma merawat bunga-bungaku.”

“Itu bukan cuma,” protes Isha. “Ada yang lebih penting. Aku tidak percaya kau menolak permintaan Dokter Gelda hanya untuk itu.”

“Itu bukan hanya. Bunga-bungaku itu gerbang untuk roh alam.”

Isha semakin mengerutkan kening. Dia bisa saja menuntut apa yang tidak dia mengerti, tetapi tampaknya dia sudah cukup lelah, jadi dia mengiyakan. Bunga-bunga di gerha Lavi mungkin memang berhubungan dekat dengan roh alam, tetapi kuharap Isha tidak salah sangka. Mau bagaimana pun juga, kalau Isha benar-benar mengenal Lavi, alasan itu hanya sekadar alasan. Tidak lebih. Lavi juga tahu itu alasan yang buruk, tetapi tetap mengatakannya.

“Kau sunggu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status