Share

Aku Marah Memang

Pintu kamar mandi itu tertutup bersamaan dengan pintu kamarnya yang terbuka. Ash langsung kembali berbaring sambil menahan keluhan dengan menggigit lidah. Lukanya terasa berdenyut menyakitkan. Tidak seharusnya ia menerima tingkat stress semacam itu saat lukanya masih cukup segar.

“ASH!” Amy berteriak dan berlari masuk. Ia langsung melompat naik ke atas ranjang dan memeluk Ash juga.

Lehernya kembali mendapat tekanan, seperti saat Mae datang tadi. Dan seperti Mae tadi, Ash hanya mengelus kepala Amy yang berkepang itu. Tidak mengeluhkan rasa sakitnya, karena pelukan itu adalah kasih sayang.

“Katanya kau terluka, Ash. Dimana… Oh, itu.”

Ash kini yakin Amy dan Mae kemungkinan berbagi sel otak yang sama, karena mirip sekali reaksinya. Begitu melihat perban di leher Ash, ia menjauh dengan wajah menyesal.

“Turun, Amy.” Dean yang menyusul masuk, tentu menegur Amy. Ia lalu menatap Ash, dan dibalas dengan berani.

Ash tidak merasa salah. Ayahnya tahu ia tidak mau memakai fasilitas dari Rowen
aisakurachan

Auch!

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Ummu Kaltsum
lha trz Amy anak sp?
goodnovel comment avatar
Yanti
aaah tebakanku nyaris benar.. jadi siapa Amy ?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status