Share

Aku Lebih Siap

“Dokter akan memberimu obat tidur yang lebih kuat kalau kau mencoba bicara lagi.”

Mae memberi peringatan pertama saat melihat Ash membuka mata. Ini karena ia juga setuju dengan dokter.

Ash tersenyum lalu mengangguk. Asalkan hanya Mae—tidak ada makhluk lain yang membuatnya harus melampiaskan emosi—Ash merasa sangat mudah melakukannya.

“Perlahan.” Mae melihat air dalam gelas yang ada di tangannya berkurang dengan sangat cepat. Ash menyedot terlalu kuat karena memang tenggorokannya amat kering. Tapi Mae khawatir Ash akan batuk lagi kalau sampai tersedak.

“Kau ingin apa?” Mae bertanya karena melihat tangan Ash terangkat dan terulur.

Ash menunjuk Mae tentunya. Apalagi yang akan diinginkannya?

Mae tersenyum, lalu mendekatkan wajahnya ke tangan Ash. Tangan yang tentu saja langsung mengelus, dengan puas. Menyusuri lekuk dan ceruk yang dirindukannya. Hangat yang memang diinginkannya.

“Aku juga merindukanmu.” Mae berbisik sambil memejamkan mata, dan mengecup telapak tangan yang menghampir
aisakurachan

Halooo... Maaf, hari ini hanya bisa satu ya :)) Manis2nya besok lagi hehehe

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (6)
goodnovel comment avatar
virnaputriberliani
lahhh hukumannya enak gitu toh mae.. ya pelanggaran trus wkwkwk
goodnovel comment avatar
Sierra
abang nackal wkwkwk
goodnovel comment avatar
Marlyn E. R Moning
itu sih hadiah bukan hukuman mae...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status