Share

Part 10

Suami Miskinku di Ruang Nasabah Prioritas

Part 10

Aku akhirnya urung mengejar ibuku. Sementara Mas Agas cepat menghampiri kami.

"Kamu gak apa-apa Rin?" tanyanya dengan wajah yang agak cemas.

"Gak apa-apa," jawabku kecut.

"Maaf ya Rin, Mas gak tahu Ibu bakal marah-marah gitu. Tahu gitu Mas gak akan anter Ibu ke sini."

Aku hanya diam.

"Mau Mas anter ke dokter gak? Takutnya kenapa-kenapa sama janin kamu."

"Apaan sih gak usah," ketusku.

"Agaasss! Buruan balik. Ngapain sih kamu masih di sana. Ketularan miskin baru tahu rasa kamu!" teriak Ibuku dari luar pagar.

Astagfirullah. Andai bukan ibuku, udah kulakban saja mulutnya itu. Bikin malu.

"Ya udah kalau gitu Mas permisi ya Rin," pamit Mas Agas kemudian.

Aku tetap diam sambil membuang muka. Mas Agas berbalik badan dan baru akan pergi saat ibu mertua kembali memanggilnya.

"Agas."

"Ya, Bu?" sahutnya sambil kembali memutar badan ke arah kami.

"Bilang sama mertuamu itu, andai besok kami jadi orang kaya, maka haram hukumnya dia menginjakan kaki d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Hansen Gaduh
part 11nya mana udah sampai situ doang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status