Pikat Cinta Mantan Pacar

Pikat Cinta Mantan Pacar

By:  Meila Woo  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
8 ratings
28Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Estelle menghabiskan waktu dua tahun untuk mengobati luka hati yang disebabkan oleh mantan kekasihnya—Eric. Akan tetapi, urusan bisnis ternyata mempertemukannya kembali dengan Eric yang statusnya sudah menjadi tunangan wanita lain. Meski begitu, Eric malah berusaha kembali mendekat, bahkan mengaku masih mencintainya. Demi menghindari Eric, Estelle akhirnya berpura-pura menjadi kekasih Lucas—putra pemilik perusahaan tempatnya bekerja yang selama ini selalu mengungkapkan cinta padanya. Seiring berjalannya waktu, rupanya Estelle merasa terjebak sendiri dengan apa yang telah dilakukannya. Terlebih saat dia mengetahui hubungan antara Eric dan Lucas di masa lalu. Dan tidak sampai di situ saja, dua lelaki itu tiba-tiba melamarnya di hari yang sama. Lantas, apa yang akan dilakukan Estelle? Dia tak ingin menyakiti siapa pun, tapi sangat mencintai salah satunya.

View More
Pikat Cinta Mantan Pacar Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Meila Woo
Setelah sekian lama hiatus, akhirnya aku up lagi. Meski baru dikit yang baca, aku akan coba buat terus up dan tamatin buku ini. So, buat kalian yang merasa cerita ini menarik, baca terus dan kasih komentar, ya. Aku bakal senang kalau ada yang kasih krisar ke aku. Karena itu bikin aku belajar lagi.
2023-01-22 08:55:11
2
user avatar
Indah Purnawati
Seru kak ceritanya, lanjut..
2022-05-07 19:59:59
1
user avatar
KINOSANN
seruu recommended ...... semangat up kak ...
2022-05-04 18:23:13
1
user avatar
Andrea Lee
alamak..pede banget ya itu Lucas, blak-blakan bilang kalau dia sama Estelle memang beneran pacaran. Makin salting aja tuh Estelle
2022-04-17 15:32:28
1
user avatar
ArgaNov
Lucas, aku padamu! Keren! Ada versi nyatanya nggak nih>.<
2022-04-16 22:19:31
1
user avatar
OceMawar
Estelle, hayooo... aaaa... auto baper
2022-04-16 19:28:53
1
user avatar
Mourise
Si Lucas bucin banget ke Estelle wkwk. Mantan balik lagi, yaelah si Eric udah punya tunangan juga. Estelle jadi galau kan.
2022-04-14 22:37:32
1
user avatar
Nafi Thook
Wah, seru banget cerita ini. aku suka sekali. sayangnya babnya baru sedikit. lanjutkan kak!
2022-04-14 22:19:44
1
28 Chapters
1-Peck in the Morning
“Gimana berkas-berkas untuk persiapan meeting nanti? Sudah beres?” Tanpa menoleh, Estelle menjawab, “Lagi aku periksa lagi.” Estelle menyelipkan helai rambutnya ke telinga kanan. Wajahnya yang dipoles make up tipis terlihat begitu lembut.  Pria berjas cokelat tua yang berdiri di samping Estelle memiringkan sedikit kepalanya. Dengan tatapan lurus ke wajah Estelle, senyumnya terbit cukup lebar. Ia mengamati wajah Estelle yang begitu serius memeriksa berkas persiapan rapat.  “Kenapa kamu makin manis saja, sih?” batin Lucas. Tak tahan dengan tampang Estelle yang molek dan manis, Lucas perlahan mendekatkan wajahnya ke wajah Estelle. Aroma lavender yang dipakai Estelle tercium begitu harum sehingga Lucas begitu menikmatinya sambil memejamkan mata. Setelah selesai memeriksa berkas persiapan rapat, Estelle menoleh ke samping dan berkata,  “Berkasnya sudah—” Kedu
Read more
2-First Date
Embusan napas kasar dikeluarkan oleh seorang gadis yang mengenakan kaos putih oversize yang dipadukan dengan celana joger warna oranye. Dengan tatapan lurus ke cermin, ia melihat pantulan dirinya yang molek. Lantas, memoles bibirnya dengan lipstick berwarna pink. “Kalau bukan karena ada Eric kemarin, aku nggak bakal menyetujui ajakan Lucas buat kencan.”  Estelle meraih sling bag hitam di atas meja. Ketika ia mengecek ponsel, ternyata ada banyak panggilan tak terjawab dari nomor tak dikenal.  “Nomor siapa ini?” gumam Estelle sambil menatap ponselnya nanar.  Panggilan dari nomor tak dikenal kembali masuk. Estelle memutuskan untuk tak acuh. Namun, panggilan telepon dari nomor yang sama terus masuk. Akhirnya ia pun mengangkatnya. “Halo?” Estelle terdiam selama beberapa detik, memberi kesempatan si penelepon bicara. Namun, si penelepon tak kunjung berbicara.
Read more
3-Dia Kembali
“Estelle?” panggil Eric sambil tersenyum tipis. Estelle menyeringai, lalu membuang muka.  Tak mendapat respons positif dari Estelle, Eric pun melangkah mendekati gadis itu. Tanpa permisi, lelaki yang tubuhnya basah terguyur air hujan itu langsung meraih kedua tangan Estelle. Tentu, Estelle langsung melepas genggaman tangan itu kasar. “Anda pikir Anda bebas menyentuh saya, hah?”  “Ma-maaf. Aku sungguh—” “Estelle!” Lucas memanggil Estelle dari dalam mobil. Gadis yang memakai kaos oversize itu tersenyum lebar ke arah Lucas. “Bentar!” “Estelle, kamu—” “Maaf, Pak Eric. Saya harus pergi.” Estelle pun berlari dan masuk ke mobil Lucas, sedangkan Eric hanya bisa menatapnya sendu. Di dalam mobil, Estelle tak banyak bicara. Sesekali Lucas melirik ke arah gadis yang duduk sejajar dengannya. “Estelle?” Estelle menoleh dan menjawab, “Ap
Read more
4-Dengarkan Aku
Lucas tersenyum asimetris. “Kenapa Anda menatap saya seperti itu?” tanyanya. “Jangan buat berita burung!” balas Eric sambil menatap tajam ke arah Lucas. “Siapa yang bikin berita burung, hah? Rumor itu memang benar, kan? Anda sudah bertunangan. Saya membacanya sendiri di internet.” Eric sontak membisu, lisannya kelu. “Diam, berarti benar,” sindir Lucas. Estelle yang sedari tadi diam, kini ia mulai membuka suara. Makanan yang dipesan sudah selesai dilahapnya. “Saya permisi.” Melihat Estelle pergi dengan raut yang tak ramah, Lucas pun mengekorinya. Ia meninggalkan Eric yang masih mematung di kursi. Estelle sudah menduga jika Lucas pasti mengikutinya. Lelaki itu mungkin menyadari perubahan sikapnya yang tadi tak bisa ditahan setelah mendengar kabar tentang pertunangan Eric. Karena tidak ingin karyawan lain melihat Lucas mengekorinya, ia pun memilih untuk pergi ke rooftop melalui tangga darurat.&
Read more
5-A Proof
Lucas yang terkejut atas perlakuan tanpa aba-aba dari Estelle awalnya hanya bisa mematung.  Matanya menatap mata Estelle yang terpejam. Namun, beberapa detik kemudian, Lucas ikut beraksi—membalas ciuman Estelle—dan membuatnya terlihat makin intens. “Apa-apaan?” batin Eric kesal. Kedua tangan Eric mengepal kuat. Tak kuat melihat panorama sejoli yang berciuman di depan mata, Eric langsung pergi meninggalkan mereka dengan dada yang terasa sesak. Pun dengan air mata yang keluar dari ujung matanya.  “Aku pikir kamu masih mencintaiku.” Eric kembali berujar dalam hatinya.  Memperdalam ciuman ternyata membuat napas terasa sesak. Estelle dan Lucas pun melepas ciuman itu guna menghirup oksigen. Ketika Lucas hendak kembali mencium Estelle, gadis itu justru menunduk. “Estelle?” panggil Lucas lirih. Estelle langsung membungkam bibirnya dengan tangan kanan. “Mati kamu, Estelle
Read more
6-Masalah Baru
Suara Lucas yang cukup lantang membuat Estelle harus membungkam mulut pria itu dengan tangan kanannya. Lantas, gadis itu meraih tangan Lucas dan membawanya menjauh dari restoran. Untung saja restoran tempatnya makan menggunakan sistem pembayaran elektronik. Jadi, Estelle tak perlu repot-repot pergi ke kasir untuk membayar cash setelah selesai makan karena ia sudah membayarnya di awal. Setelah Estelle dan Lucas berada di depan kantor, Estelle baru melepas genggaman tangannya. Sementara itu, Lucas mencium tangannya sendiri—menikmati aroma bekas genggaman Estelle. “Wangi,” lirih Lucas dengan kedua mata yang terpejam. Estelle menggeleng melihat kelakuan Lucas. Ia tak habis pikir mengapa ada orang seperti Lucas yang harus selalu bertemu dengannya. Lucas sungguh tak terlihat seperti seorang pria dewasa, tetapi justru terlihat seperti remaja lebay. “Estelle, makasih,” ucap Lucas dengan senyum lebar yang terlukis di wajah tampannya.
Read more
7-Publikasi Hubungan
Para karyawan departemen keuangan langsung kembali ke kursinya masing-masing, kecuali Estelle dan Suzy. Mereka merasa takut akan kehadiran seorang pria yang memiliki pengaruh penting di perusahaan tempat mereka bekerja. Ini adalah kali pertama mereka melihat pria itu berbicara dengan nada serius seperti itu. “Gawat. Kenapa dia harus ke sini?” batin Suzy. Suzy membalikkan tubuhnya. Seorang pria tegap berambut cokelat menatapnya dengan sedang bersedekap dada. Tatapan pria itu sungguh galak sehingga Suzy membisu. “Berani-beraninya kamu ganggu pacarku,” ucap Lucas sambil menyeringai. “Apa? Pa-pacar?” tanya Suzy tak percaya.  Lucas melangkah mendekat ke arah Estelle yang mematung. Dengan sigap, ia mengalungkan sebelah tangannya ke pundak Estelle. Tak lupa dengan senyum manis yang ditampilkannya. Pria yang merupakan calon penerus perusahaan Red Group memang sudah terbiasa memperlakukan Estelle dengan manis. Namun
Read more
8-Bermalam di Rumah Estelle
Setiap melihat Eric, Estelle merasa ada silet yang menggores hatinya. Pedih. Memori masa lalu muncul tiba-tiba dan ia sangat membenci hal itu. Ia merasa bahwa mengingat masa lalu bersama Eric merupakan kutukan buruk yang sulit dihilangkan. Ketika Estelle sedang memilih gaun, secara tak sadar matanya melirik ke arah Sheryl yang sedang memilih gaun dengan Diana. Mereka terlihat begitu dekat. Melihat kedekatan mereka, Estelle berpikir dalam hitungan minggu, pesta pernikahan Eric dan Sheryl akan digelar. “Kamu cemburu?” bisik Lucas tepat di samping telinga Estelle. Estelle begitu terkejut. Siapa yang tidak akan terkejut jika sedang melamun dan tiba-tiba ada orang yang berbisik padanya? Dengan mata menatap tajam ke arah Lucas, Estelle menjawab, “Tentu saja nggak. Buat apa aku cemburu? Nggak guna!” Gadis itu berpindah posisi ke tempat kumpulan midi dress berwarna soft. Ia mengambil sebuah midi dress lengan pendek berwarna lilac polos. Lantas
Read more
9-Different Morning
Debaran benda berukuran sekepal tangan di dalam dada Estelle makin tak karuan. Ia tak ingat mengapa bisa sampai di kamarnya dan apa yang telah dilakukannya dengan Lucas tadi malam. Estelle hanya mengingat waktu ia pulang dari butik. Setelah itu, ia tak mengingat apa pun. “Morning, Estelle,” sapa Lucas lembut. Estelle membulatkan kedua matanya. Bagaimana bisa Lucas setenang itu setelah melakukan hal di luar keinginan Estelle? Apa Lucas tidak merasa bersalah sama sekali? Tidak! Lucas pasti justru merasa senang telah melakukan hal itu pada Estelle. “Gila,” lirih Estelle. Kedua mata Estelle memanas seketika. Peluhnya juga tak lupa mengalir sampai membasahi bantal yang ditidurinya. Ia tak bisa menahan peluhnya untuk tidak mengalir. “Estelle, kamu kenapa?” Lucas bertanya pelan. “Kamu gila, Lucas! Aku minta kamu buat pacaran kontrak sama aku. Tapi, bukan berarti kamu bebas ngelakuin hal ini sama aku,” balas Estelle den
Read more
10-Past Story
Meskipun Estelle menganggap Lucas layaknya seorang remaja yang menyebalkan, sesekali ia merasa bahwa Lucas merupakan seorang pria dewasa yang begitu tangguh. Ketangguhan Lucas dibuktikan dengan dirinya yang tak pernah goyah untuk mengejar cinta Estelle, meski gadis itu selalu menolaknya terang-terangan.    Estelle sering mendengar bahwa seseorang akan berubah seiring berjalannya waktu. Bukan hanya fisik seseorang yang berubah, tetapi juga perasaan orang tersebut kepada yang lainnya. Namun menurut Estelle, perasaannya sangat sulit untuk diubah. Atau, ia tak sadar bahwa perasaannya telah berubah? Estelle biasanya tak menceritakan masa lalu kepada orang lain. Ia sangat membenci masa lalu indah yang justru menoreh luka di hati. Ia sangat benci membahas seorang pria yang berhasil membuatnya terpikat. Namun, sekarang Estelle justru menceritakan masa lalu itu kepada Lucas. “Eric adalah cinta sekaligus pacar pertamaku,” ucap Estelle setelah bebe
Read more
DMCA.com Protection Status