Share

Bab 114

"Apa kau bersungguh-sungguh mengatakannya?" Willem menatap Sera dengan sangat serius. Ini adalah sebuah hal yang dia tunggu sejak lama. Apalagi sekarang dia mendengarkan sendiri dari mulut Sera.

"Jangan pernah bermain api denganku. Jika kau tidak benar-benar serius mengatakan hal itu, lebih baik kau tidak akan pernah meminta hal itu kepadaku selamanya." Willem masih saja tidak mengalihkan pandangannya sama sekali ke arah Sera. Yang membuat dia semakin senang, Sera menganggukkan kepala walaupun ekspresi Saya rasa sangat tegang.

"Baiklah, kita akan menikah besok. Aku akan meminta beberapa orang untuk menjemput ayahmu."

Perkataan Willem yang benar-benar tidak dipercaya. Dia mengetahui tentang ayahnya.

"Apakah kau memang lebih berkuasa daripada si mbah?"

"Seperti yang kau lihat. Anggoro berada di tanganku. Bahkan wanita tua itu sama sekali tidak bisa menyentuhku." Willem mendekati Sera kemudian memeluknya.

"Kau tahu, aku sangat bahagia sekali hari ini. Tadi aku memang berdebat dengan Gub
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status