Share

Nggak jadi, deh!

Setelah kepergian kedua adikku, aku pergi ke dapur untuk membuat kopi. Biasanya aku menyiapkan kopi untuk ayah. Namun, langkahku terhenti kala melihat pakde dan paklik menghadangku di depan pintu dapur.

Mau apa mereka? Ayah tidak ada di rumah, bude dan bulik belum juga datang. Ya Allah, selamatkanlah aku.

“Kamu mau ke mana, Fa?” tanya Paklik sambil tersenyum. Sedangkan pakde berbisik di samping telinga paklik.

Sepertinya mereka sedang merencanakan sesuatu. Aku harus waspada. Jangan sampai kejadian di novel online itu terjadi padaku. Mengerikan sekali ketika ada seorang gadis yang dinodai 30 pria, dan orang yang menjebaknya adalah pamannya sendiri.

“Aku mau bikin kopi buat ayah,” jawabku gugup. Mereka tersenyum menyeringai. Ayah, cepatlah pulang, anakmu sedang ketakutan.

“Kebetulan sekali, Fa. Kami mau bikin kopi, tapi enggak tahu gulanya di mana,” jawab pakde sambil menggaruk kepala.

Aku menepuk jidatku, separah inikah pengaruh novel online terhadapku? Aku menjadi orang yang sela
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kiki Sulandari
Syifa,mungkin saat ini kamu merasa tak nyaman di rumahmu sendiri Bersabar sedikit lagi,ya....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status