Share

Perjalanan ke Masa Lalu Istri yang Diselingkuhi
Perjalanan ke Masa Lalu Istri yang Diselingkuhi
Author: Intan SR

1. Pura-pura kuat

Beberapa hari yang lalu …

Laras menemui sahabatnya yang bernama Widuri di sebuah kafe. Katanya dia ingin menyampaikan sesuatu tapi tak bisa memberitahunya di rumah. Maka dari itu, sore itu Laras menemui Widuri di kafe.

Wajah Widuri yang tegang membuat Laras khawatir. Apa ada sesuatu yang tengah menimpa Widuri kali ini?

“Kenapa Wid,” tanya Laras. Laras duduk dan mengamati tidak ada bekas lebam di wajah Widuri.

“Ras, aku mau ngasih tau ini karena aku peduli sama kamu,” jelasnya.

Laras memandang Widuri bingung.

“Ini soal Adhi, suamimu.”

“Suamiku? Suamiku kenapa?”

Widuri menarik napasnya dalam-dalam kemudian mengembuskannya perlahan. Dia mulai mengotak-atik ponselnya kemudian menunjukkan beberapa foto pada Laras.

“Ini Adhi kan, Ras?” tanya Widuri sambil menunjukkan sebuah foto yang menunjukkan seorang pria berjas dengan seorang wanita muda yang masuk ke sebuah hotel.

“Aku nggak sengaja lihat ini waktu ke hotel buat makan di restoran itu sama anakku. Tapi aku malah nggak sengaja lihat Adhi sama perempuan ini.”

Tangan Laras gemetar ketika memegang ponsel Widuri. Dia sungguh terkejut dengan apa yang dilihatnya saat itu.

“Nggak mungkin Wid.”

“Terserah sama kamu, Ras. Kamu istri Adhi, jadi aku yakin pasti kamu langsung tau apakah ini Adhi apa bukan. Tapi, jelas ini Adhi soalnya aku perhatiin dia sampai pesen kamar. Coba kamu inget-inget beberapa hari yang lalu, Adhi pulang jam berapa?”

Ya, Adhi memang akhir-akhir ini pulang malam. Dan yang paling malam adalah hari kamis kemarin, Adhi sampai di rumah sampai jam satu malam.

Mata Laras melebar mendapati kenyataan itu.

Selama ini dia selalu percaya pada Adhi. Karena Adhi selalu memperlakukannya dengan baik. Uang belanja, uang untuk ke salon, Adhi selalu memberikannya pada Laras.

Bahkan liburan ke luar kota, Adhi tak pernah lupa untuk menyempatkan waktu untuk keluarganya.

Tapi mengapa tiba-tiba dia harus mendapati kelakuan suaminya seperti ini? Berselingkuh dengan perempuan lain?

Sejak kejadian di kafe waktu itu, Laras memutuskan untuk berpura-pura tidak tahu. Karena dia merasa bahwa rumah tangganya baik-baik saja. Dia juga melakukan hal itu karena dia dan Adhi sudah memiliki Abhi Satya, anak laki-laki satu-satunya dalam pernikahan mereka.

Jika Laras mengatakan secara tiba-tiba bahwa dia tahu jika Adhi berselingkuh dengan wanita lain. Mungkin nanti rumah tangganya tidak akan setenang ini. Atau mungkin, keluarga kecil yang sudah dia bina selama tujuh belas tahun akan hancur berantakan dan membuat Abhi menjadi seorang anak broken home.

Jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Abhi sudah pulang dan langsung masuk ke kamarnya.

Sore ini Laras memutuskan untuk pergi ke kantor suaminya. Dia ingin tahu apakah suaminya itu berbohong kepadanya atau tidak.

“Hari ini jadi pulang jam berapa, Mas?” tanya Laras ketika menelpon suaminya.

“Aku pulang jam sepuluh, tapi bisa lebih.”

“Oh begitu ya, mau aku bawain makanan kesukaanmu?”

“Nggak usah Ras, aku bisa makan di kantin. Lagian aku nggak mau repotin kamu.”

“Ya udah kalo begitu.” Kendati Adhi sudah berkata seperti itu pada Laras, tapi Laras ingin ke kantor Adhi, dia ingin membuktikan bahwa apa yang Widuri katakan adalah salah.

Laras gegas memasak untuk Adhi. Dia hanya ingin memberi kejutan untuk suaminya. Yah, setidaknya itu yang ada di dalam pikirannya. Meski di dalam hatinya berkata lain. Meski dia sudah berusaha menyangkal, tapi dirinya masih penasaran.

“Abhi, Mama pergi dulu ya?” kata Laras dari lantai bawah.

Abhi muncul di ujung tangga lantai dua.

“Ke mana, Ma?”

“Ke kantor Papa.”

“Ngapain?”

“Bawain makanan buat papamu. Makan malam kamu udah mama siapin di meja makan ya.”

Abhi mendengus. “Buat apa sih repot-repot.” Dia pun masuk ke kamarnya lagi seolah tak mau melihat ibunya terlalu memperhatikan ayahnya.

Laras mengulum senyumnya. Menghela napasnya, dia membawa makanan yang sudah tersusun di rantang.

Menggunakan mobil pribadinya, Laras pun menuju kantor Adhi yang hanya memakan waktu selama tiga puluh menit.

Ketika sampai di sana, dia melihat kantor sudah sepi. Hanya ada beberapa karyawan yang masih tinggal karena pekerjaan yang belum selesai.

Seorang resepsionis menyapa Laras karena tahu dia adalah istri dari pemilik perusahaan tersebut.

“Saya mau ketemu sama suami saya, bisa kan?” tanya Laras.

“Oh itu… bapak Ardhi sedang ada rapat sekarang, Bu.”

Laras diam-diam merasa tenang, karena setidaknya Adhi tidak berbohong pergi dengan wanita lain.

“Kalo begitu saya tunggu di ruangannya aja, bisa? Saya bawa makanan untuk makan malam suami saya.” Laras menunjukkan rantang yang dia bawa pada kedua resepsionis yang tersenyum dengan canggung.

“Saya telepon sekertarisnya dulu kalo begitu, Bu.”

Laras mengernyitkan keningnya. Mengapa harus memberitahu pada sekertarisnya dulu? Padahal dulu dia langsung bisa masuk ke ruangan Adhi.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status