Share

3. Kepergok

"El, hari ini Keysa mau makan malam bareng kita. Kamu jangan lupa masak yang banyak. Masak gulai ikan kakap sama sup iga sapi itu kesukaannya Keysa." Tanpa memperhatikan perasaan hati anak menantunya. Widya memerintah pada Ellena untuk menyiapkan makan malam dengan menyajikan makanan yang menjadi kesukaan tamunya itu. Keysa adalah sahabat dari Ellena, tetapi gadis itu sangat pandai mengambil hati seluruh keluarga Bara.

Rumah yang merupakan kediaman milik Ellena tetapi seolah Ellena yang menumpang hidup pada keluarga Bara. Ellena yang harus patuh pada tamunya. Dengan tanpa tahu malunya tanpa mempertimbangkan apakah El setuju atau tidak. Widya sudah mengambil keputusan untuk memecat dua asisten rumah tangga yang bekerja di rumah tersebut dengan alasan karena Ellena ingin melakukan perannya sebagai ibu rumah tangga.

El, patuh bukan berarti dia bodoh hanya saja sebuah misi balas dendamnya agar sakit hatinya itu bisa terobati.

Setelah menikah ...

"Mas, rumah ini sepi kalau kita tinggali cuma berdua. Bagaimana kalau kamu ajak sekalian mama kamu untuk tinggal sama kita." Pikir El saat belum mengetahui bagaimana watak dari keluarga barunya itu. Pikirannya polos karena dirinya terbiasa dibesarkan di sebuah keluarga yang selalu berpikir dan ber aura positif.

"Iya, itu terserah kamu saja. Lagian ini juga rumah milik kamu."

"Milik kita, Mas. Kita kan sudah menikah."

Jika mengingat kejadian yang sudah berlalu. El rasanya ingin menertawakan dirinya sendiri atas kepolosan yang terbungkus oleh kebodohannya karena membiarkan serta merawat benalu untuk tumbuh subur.

Dengan mengendarai mobil milik Bara yang merupakan kendaraan keluaran tahun yang sudah lama. El segera menuju pusat perbelanjaan. Lagi-lagi lukanya yang belum pulih sudah ditindih lagi dengan luka yang baru. Saat ia baru saja memasuki area parkir. Tidak sengaja matanya menangkap sebuah kendaraan yang sangat mirip dengan keadaan miliknya yang kini telah berpindah tangan menjadi kendaraan pribadi Bara.

El sengaja mencari jarak antara kendaraan yang ia bawa dengan mobil tempat suaminya parkir.

"Ngapain mereka masih jam segini sudah berkeliaran."

El, baru menyadari. Harusnya sedari lama ia segera memasang GPS serta menyadap ponsel milik suaminya. Oke lah, meskipun terlambat setidaknya El sudah menyadari akan hal itu.

El segera menuju pintu masuk tidak lupa masker dan kaca mata yang selaku ia bawa di dalam tas nya ia kenakan. El tindak ingin jika dia tikus itu menyadari keberadaannya.

El segera masuk ke toko pakaian muslim. Sebuah kardigan dan juga hijab panjang segera ia bayar dan segera ia kenakan penutup kepala yang selama itu tidak pernah ia pergunakan untuk menutupi mahkotanya.

"Sempurna," desisnya sambil mematut diri di depan cermin yang tersedia di toko tersebut.

El sebenarnya jauh lebih cantik dari pada Keysa. Hanya kepolosannya saja yang ingin mengabdikan diri menjadi seorang istri yang baik untuk suaminya. El, sedikit melupakan dirinya sendiri yang perlu dirawat dan dijaga tidak hanya suami dan juga ibu mertuanya saja yang harus mendapatkan pelayanan yang utama.

El segera menyusuri lantai dan lorong-lorong di pusat perbelanjaan itu. Dan mata elangnya kini tertuju pada sebuah toko perhiasan yang ketika itu kondisinya tidak cukup ramai.

"Mas, aku ingin cincin ini. Aku kepengen cincin seperti yang pernah dipakai sama El." Telinga El mendengar rengekan manja yang baginya terdengar sangat menjijikkan.

"Kamu pilih saja yang kamu mau. Apa pun yang kamu pakai aku yakin kamu pasti terlihat lebih cantik," puji Bara pada gundiknya.

Andai bukan di tempat umum sudah pasti bogem mentah sudah ia hadiahkan untuk keduanya.

Sabar, sabar, El menasehati dirinya sendiri. Mencoba menenangkan emosinya sendiri.

El sengaja mengambil posisi tidak jauh dari pasangan tersebut.

"Apa tidak ada waktu lain sampai-sampai jam kerja mereka justru enak-enakan kelayapan yang aku yakin pasti menggunakan uang perusahaan," rutuk El dalam hatinya.

El sengaja berpura-pura memilih perhiasan juga. Cincin yang harganya jauh di atas cincin yang dipilih oleh Keysa yang menjadi pilihannya.

"Mbak saya mau cincin yang itu!" tunjuk El yang seketika suara menjadi pusat perhatian dua orang yang sedang dimabuk asmara.

"Selera nyonya sangat berkelas," puji karyawan yang tengah melayani El. Tentu saja perihal perhiasan El sudah tidak bisa di ragukan lagi seleranya. Banyak koleksi miliknya dan juga milik mendingan mamanya yang sengaja ia sembunyikan dari suami dan juga keluarganya.

"Memangnya berapa harga cincin itu, Mbak," tanya Keysa yang sengaja menyahut karena merasa kesal jika ada yang menyainginya dan berada di atasnya.

"Itu limited edition, Mbak. Harga 1, 2 M." Mata Keysa dan Bara dibuat melotot bersamaan karena mendengar harga yang fantastis yang baru saja disebutkan oleh karyawan toko perhiasan tersebut.

"Pasti nyonya ini istri orang kaya," sahut karyawan yang tadi melayani Keysa dan Bara.

"Mbak salah. Suami saya itu kere tukang selingkuh lagi. Hidupnya dan keluarganya saja masih numpang sama saya. Eh, bisa-bisanya dia piara gundik untuk morotin duitnya saja," sindir El yang sengaja ia tujukan pada suaminya yang tidak jauh dari tempatnya.

"Berarti asli keturunan anak orang kaya."

"Iya, Alhamdulillah."

"Kenapa nyonya sudi dinikahi pria kere. Kenapa tidak cari suami yang sama-sama kaya." Para karyawan perempuan itu justru dibuat kepo karena celetukan yang keluar dari mulut El.

"Itulah kebodohan dan kesalahan terbesar dalam hidup saya. Tapi tenang. Mereka tidak akan happy ending. Saya sengaja ingin menjebak tikus-tikus itu untuk kemudian saya akan musnahkan mereka di sarangnya." Mendengar itu Bara dan Keysa dibuat begidig negeri meskipun mereka tidak tahu jika orang itu adalah El perempuan yang sudah mereka khianati.

Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
for you
dan kenapa juga orang kaya dan berpendidikan mau mau nya di perlalakukan kek babu
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status