Share

Tangan-tangan dari Dalam Tanah

Devana sedang merebahkan tubuhnya di sofa ketika Fabian memasuki rumah. Pria itu tampak sedang berbicara di telepon dengan seseorang hingga membuat Devana sedikit mengerutkan kening.

"Iya Ma, nanti Bian kirim ya," bisiknya di telepon dan melirik sang istri yang tampak menatapnya penuh selidik. "Sudah dulu ya Ma, ini Bian baru saja tiba di rumah," sambungnya dan langsung memutuskan hubungan pembicaraan.

Fabianpun kemudian mendekati sang istri dan duduk di pinggir sofa lalu mengusap perut Devana yang masih rata.

"Bagaimana? Kau sudah kontrol tadi?" tanya Fabian. Namun, Devana bukannya menjawab, malah ikut duduk dan balik bertanya.

"Mamamu minta apa lagi?" tanyanya tampak agak jengkel. Fabian menghela napas panjang dan mengusap rambut sang istri sebelum menjawab.

"Uang semester Febrian sudah jatuh tempo," jawabnya lemah. Devana mendengus dan geleng-geleng kepala.

"Gila ya keluargamu itu. Mereka seperti tidak punya otak, mereka tau kau sudah menikah sudah punya kewajiban lain. Tapi kenapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status