Share

Rencana Pelarian

Malam ini tak ada yang dapat memejamkan mata. Peristiwa yang dialami Devana membuat semuanya cukup trauma. Terutama Carissa, perempuan cantik itu kini tampak termenung di dekat sebatang pohon di dekat balai sambil mengusap perutnya. Sylvia yang melihatnya perlahan menghampiri.

"Kau kenapa?" tanya Sylvia.

"Tidak, aku masih trauma bila mengingat yang dialami Mbak Devana," jawab Carissa. Sylvia menghela napas pelan lalu mengelus pundak sahabatnya itu.

"Semua juga trauma, begitupun aku. Lihat, semua tak dapat tidur," ucap Sylvia.

"Tapi Syl, aku jadi kepikiran masalahku sendiri," bisik Carissa melirik perutnya. Sylvia mengikuti arah pandang sahabatnya itu dan akhirnya mengerti apa yang dikhawatirkan Carissa.

"Kau harus beritahu dia Car, dia harus tahu," ujar Sylvia. Kedua pramugari itu saling pandang sejenak. Carissa tampak bingung dan beberapa kali menoleh pada seseorang di dalam balai. Orang itu adalah Brady, sang pilot.

Merasa diperhatikan, Bradypun menoleh dan melihat kedua pramugariny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status