Share

Hilangnya Julian

Pukul sebelas malam, Erik baru tiba di rumahnya. Setelah memarkir mobilnya di garasi, Erik melangkah perlahan menuju rumah. Ia menguap perlahan, rasa kantuk mulai menyerangnya.

Erik mengeluarkan kunci rumah dari sakunya dan mulai membuka pintu. Ia memang memegang kunci cadangan rumah sebab ia sering sekali pulang larut karena bekerja. Daripada membangunkan sang istri, lebih baik ia mengantongi kunci sendiri.

Begitu ia membuka pintu dan masuk, ruangan sudah gelap. Pasti sang istri telah tidur, pikirnya. Tapi begitu ia hendak melangkah menuju kamar, lampu ruangan tiba-tiba menyala. Widya, istri Erik, yang menyalakan lampu dan kini sedang duduk di sofa dengan tatapan sedikit kecewa.

"Belum tidur?" tanya Erik sambil membuka sepatunya.

"Malam sekali kau pulang, Mas," ujar Widya.

"Biasalah, lembur. Sudah hampir deadline soalnya," jawab Erik dan melonggarkan kancing kemejanya.

"Kau bahkan tidak mengangkat telepon dariku," bisik Widya lagi, bernada kecewa. Erik agak mendengus dan tampak sedik
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status