Share

BAB 2 PUSAKA NAGA

"Raja, pusaka Naga terdeteksi memasuki alam kita!" Siblis memberitahukan berita yang mereka tunggu-tunggu. Sebuah batuan berwarna ungu berpendar di tongkatnya.

"Bagaimana bisa? Setelah sekian lama kita mencari, pusaka Naga akhirnya mendatangi kita! Hahaha..." Raja Saetan tertawa senang, bahkan bentuknya lebih mengerikan ketika ia tertawa. "Kerahkan seluruh pasukan Yakutz ke semua portal yang terbuka!!"perintah Raja Saetan kemudian.

Siblis mengangguk, ia kemudian merapalkan mantra untuk mengirimkan pesan kepada pasukan Yakutz. Pasukan Yakutz memiliki bentuk yang tidak biasa, ia memiliki tubuh lebih besar dan lebih tinggi dari manusia rata-rata, dengan otot tubuh yang besar berwarna hitam dan bulu lebat di sekitar tangan dan kaki. Yakutz memiliki mata merah dan taring yang mencuat dari bibirnya.

Kini setelah pasukan Yakutz menerima pesan, mereka bergegas untuk segera melaksanakan perintah Rajanya.

***

"Kak, apa tidak masalah kita mengambil batuan-batuan ini?" tanya Rama, baru kali ini ia melihat batuan berwarna biru yang tiba-tiba berubah ungu.

'Tuan Muda, kami ada bersamamu jadi tenanglah,'Lilia mencoba menenangkan Rama yang sedari tadi gelisah.

'Tapi batuan ini memang sangat aneh, tadi warnanya biru, setelah Tuan Muda memegangnya dia berubah jadi warna ungu,'sahut Baxia.

"Tenanglah, tidak apa-apa karena kita hanya mengambil sedikit, lihatlah tingkat diatas kita juga ikut mengambil!" sahut Bobi, ia menunjuk dengan wajahnya ke arah pahlawan lainnya.

"Tapi batuan ini sangat aneh, bisa berubah warna saat Rama menyentuhnya, sewaktu aku menyentuhnya, dia tidak berubah warna," kata Sandi yang juga ikut curiga.

"BERSIAP!!" Tiba-tiba mereka mendengar teriakan Gani.

Benar saja, mereka melihat ratusan pasukan Yakutz menuju ke arah mereka, dengan rupa yang sangat mengerikan.

"Beraninya manusia masuk ke alam kami!!" Panglima Yakutz berada di atas kursi yang di gotong beberapa pasukannya, menempatkannya di tempat tertinggi. "Serang dan habisi mereka!!" perintahnya kemudian.

Para Tankker bersiap untuk membuat shield pelindung, Gani dan Fighter lainnya bersiap menghalau segala bentuk serangan dari pasukan Yakutz, tentu pasukan pahlawan kewalahan melawan pasukan Yakutz yang sangat banyak.

"Tidak pernah sebanyak ini, bahkan sepertinya mereka membawa pasukan yang kuat!" Sandi memberikan komentarnya sementara mereka bertiga bersembunyi.

"Apa tidak masalah kita tidak membantu?" tanya Rama lagi, ia merasa seperti pecundang bersembunyi seperti ini.

"Jangan cari mati Rama, kita bahkan hanya akan merepotkan jika ikut maju, lebih aman jika kita tetap bersembunyi!" sahut Bobi.

Sandi mengangguk, jadi Rama pun menurut. Baru kali ini ia ikut penghadangan yang besar seperti ini. Biasanya hanya pasukan Jien tingkat rendah yang mereka kalahkan, apa ini ada hubungannya dengan batuan yang ia sentuh?

"Tankker bersiap!!"

"Siap!!"

"Mage, Marksman!! Tembak pasukan Jien yang mendekat!!"

Mage langsung merapalkan mantra untuk menembakkan sihir api, begitu pula Marksman mulai memainkan senjatanya, ada berbagai macam senjata yang siap digunakan di tubuhnya.

"Syuut... Syuut... Syuut...! Blar! Blar! Blar!"

"Syuut... Dar!! Dar!! Dar!!"

Begitu para pasukan Yakutz maju, Fighter bersiap menangkis semua serangan mereka, pasukan Yakutz seperti tidak ada habisnya. Mereka terluka, kemudian disembuhkan lagi. Seperti itu sehingga pasukan pahlawan terpukul mundur.

Hingga Support penyembuh kelelahan menyembuhkan pasukan pahlawan. Energinya sudah hampir habis. Dari jauh Rama melihat seringai mengerikan dari pasukan Yakutz, mereka seolah-olah hanya mempermainkan pasukan pahlawan saat ini. Pasukan Yakutz sangat banyak, sangat mudah bagi mereka untuk mengalahkan pasukan pahlawan yang tidak seberapa ini.

"Aaarrrggghhh!!" Tangan Gani terpotong di sebelah kanan. Meneriakkan rasa kesakitan yang sangat luar biasa, ketika ia ingin melindungi support penyembuh.

Tankker mulai gemetar ketakutan, harusnya mereka tidak menghadapi bangsa Jien sebanyak ini.

"Maaf, aku tidak bisa lagi bertarung!"Andri berlari ketakutan, tapi salah satu pasukan Yakutz langsung menghadangnya dan menghantamnya hingga ia terlempar jauh.

Mage dan Marksman tetap berjuang menembaki musuh, tapi mereka tidak ada perlindungan sehingga pasukan Yakutz mampu membalas.

"Ki~kita harus~kabur sebelum~portal tertutup!" kata Bobi gemetaran, Rama maupun Sandi ikut menengok ke arah portal yang memang akan tertutup.

"Benar, jika kita tetap disini, maka kita semua akan mati!!" sahut Sandi.

"Lalu bagaimana dengan mereka?" tanya Rama. Ia melihat kearah pasukan bayangan yang sedang berjuang melawan pasukan Yakutz, bahkan beberapa pahlawan sudah tidak sadarkan diri atau mati. Rama tidak dapat memastikan.

"Aku tidak perduli, aku punya keluarga di rumah, jika aku mati maka siapa yang akan bertanggung jawab pada hidup mereka, Aliansi? Mereka hanya memberi sedikit untuk tingkat rendah seperti kita!" sahut Sandi lagi, ia sudah bertekad untuk pergi.

"Tapi, mereka disana juga punya keluarga," sahut Rama, membuat hati Sandi maupun Bobi melemah untuk kabur.

"Tapi bagaimana cara kita melawan mereka, lihatlah mereka sangat banyak dan buas! Aku rasa mereka ada sekitar 100 pasukan!" sahut Bobi, ia merasa frustasi saat ini.

"Aku akan membantu mereka!!" kata Rama, ia kemudian keluar dari persembunyiannya, dan pendar dari Pusaka Naga di tubuh Rama menarik perhatian pemimpin Yakutz.

"Rama lalu berlari dan melawan mereka dengan pedang seadanya yang ia punya, pedang yang hanya seharga 50 ribu rupih, pedang yang sangat murah.

Tapi setiap kali Rama menyerang, pasukan Yakutz yang ingin menyerangnya akan terlempar jauh. Seolah-olah ada yang membantunya.

'Kaliankah itu?'tanya Rama.

'Tentu saja Tuan Muda, kami takkan biarkan mereka menyentuhmu!'sahut Lilia.

'Tuan, ini baru dirimu, kukira kau akan berubah karena hilang ingatan!'sahut Baxia, mereka bicara sambil memukuli pasukan Yakutz yang tidak tau kehadiran mereka.

'Memangnya seperti apa aku dulu?'tanya Rama, ia merasa dirinya adalah pecundang yang tidak memiliki kekuatan apapun, tapi Rama sadar, ia masih memiliki tekad yang kuat.

'Seperti ini, sangat berani dan suka menolong!!'sahut Lilia dengan senyum di wajah yang bahkan tidak bisa Rama lihat.

Tangan Gani sedang disembuhkan oleh Rina, support penyembuh. Rina menghentikan pendarahan yang terjadi di tangan Gani saat akan melindunginya. Saat ini kelompok mereka sudah berjatuhan, Gani tak menyangka Rama tingkat F akan maju dan bisa memukul pasukan Yakutz.

"Apa dia benar-benar berada di tingkat F?" tanya Rina yang menyaksikan itu.

"Serang dia, jangan dibunuh!! pastikan kalian menangkapnya!!" perintah Panglima Yakutz, ia sangat yakin kalau Rama adalah orang yang menyimpan pusaka Naga. Pendar cahaya di tubuh Rama, hanya ada beberapa orang dari alam Jien yang mampu melihatnya, salah satunya Panglima Yakutz, ia tak menyangka akan menemukan Rama, pasti Rajanya akan senang sekali.

"Kak Sandi, kak Bobi, selamatkan pahlawan yang masih hidup!" teriak Rama meminta bantuan.

Meski ketakutan, Sandi maupun Bobi bergegas memeriksa pahlawan yang tak sadarkan diri. Mereka memapah pahlawan yang masih hidup untuk keluar.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status