"Raja, pusaka Naga terdeteksi memasuki alam kita!" Siblis memberitahukan berita yang mereka tunggu-tunggu. Sebuah batuan berwarna ungu berpendar di tongkatnya.
"Bagaimana bisa? Setelah sekian lama kita mencari, pusaka Naga akhirnya mendatangi kita! Hahaha..." Raja Saetan tertawa senang, bahkan bentuknya lebih mengerikan ketika ia tertawa. "Kerahkan seluruh pasukan Yakutz ke semua portal yang terbuka!!"perintah Raja Saetan kemudian.Siblis mengangguk, ia kemudian merapalkan mantra untuk mengirimkan pesan kepada pasukan Yakutz. Pasukan Yakutz memiliki bentuk yang tidak biasa, ia memiliki tubuh lebih besar dan lebih tinggi dari manusia rata-rata, dengan otot tubuh yang besar berwarna hitam dan bulu lebat di sekitar tangan dan kaki. Yakutz memiliki mata merah dan taring yang mencuat dari bibirnya.Kini setelah pasukan Yakutz menerima pesan, mereka bergegas untuk segera melaksanakan perintah Rajanya.***"Kak, apa tidak masalah kita mengambil batuan-batuan ini?" tanya Rama, baru kali ini ia melihat batuan berwarna biru yang tiba-tiba berubah ungu.'Tuan Muda, kami ada bersamamu jadi tenanglah,'Lilia mencoba menenangkan Rama yang sedari tadi gelisah.'Tapi batuan ini memang sangat aneh, tadi warnanya biru, setelah Tuan Muda memegangnya dia berubah jadi warna ungu,'sahut Baxia."Tenanglah, tidak apa-apa karena kita hanya mengambil sedikit, lihatlah tingkat diatas kita juga ikut mengambil!" sahut Bobi, ia menunjuk dengan wajahnya ke arah pahlawan lainnya."Tapi batuan ini sangat aneh, bisa berubah warna saat Rama menyentuhnya, sewaktu aku menyentuhnya, dia tidak berubah warna," kata Sandi yang juga ikut curiga."BERSIAP!!" Tiba-tiba mereka mendengar teriakan Gani.Benar saja, mereka melihat ratusan pasukan Yakutz menuju ke arah mereka, dengan rupa yang sangat mengerikan."Beraninya manusia masuk ke alam kami!!" Panglima Yakutz berada di atas kursi yang di gotong beberapa pasukannya, menempatkannya di tempat tertinggi. "Serang dan habisi mereka!!" perintahnya kemudian.Para Tankker bersiap untuk membuat shield pelindung, Gani dan Fighter lainnya bersiap menghalau segala bentuk serangan dari pasukan Yakutz, tentu pasukan pahlawan kewalahan melawan pasukan Yakutz yang sangat banyak."Tidak pernah sebanyak ini, bahkan sepertinya mereka membawa pasukan yang kuat!" Sandi memberikan komentarnya sementara mereka bertiga bersembunyi."Apa tidak masalah kita tidak membantu?" tanya Rama lagi, ia merasa seperti pecundang bersembunyi seperti ini."Jangan cari mati Rama, kita bahkan hanya akan merepotkan jika ikut maju, lebih aman jika kita tetap bersembunyi!" sahut Bobi.Sandi mengangguk, jadi Rama pun menurut. Baru kali ini ia ikut penghadangan yang besar seperti ini. Biasanya hanya pasukan Jien tingkat rendah yang mereka kalahkan, apa ini ada hubungannya dengan batuan yang ia sentuh?"Tankker bersiap!!""Siap!!""Mage, Marksman!! Tembak pasukan Jien yang mendekat!!"Mage langsung merapalkan mantra untuk menembakkan sihir api, begitu pula Marksman mulai memainkan senjatanya, ada berbagai macam senjata yang siap digunakan di tubuhnya."Syuut... Syuut... Syuut...! Blar! Blar! Blar!""Syuut... Dar!! Dar!! Dar!!"Begitu para pasukan Yakutz maju, Fighter bersiap menangkis semua serangan mereka, pasukan Yakutz seperti tidak ada habisnya. Mereka terluka, kemudian disembuhkan lagi. Seperti itu sehingga pasukan pahlawan terpukul mundur.Hingga Support penyembuh kelelahan menyembuhkan pasukan pahlawan. Energinya sudah hampir habis. Dari jauh Rama melihat seringai mengerikan dari pasukan Yakutz, mereka seolah-olah hanya mempermainkan pasukan pahlawan saat ini. Pasukan Yakutz sangat banyak, sangat mudah bagi mereka untuk mengalahkan pasukan pahlawan yang tidak seberapa ini."Aaarrrggghhh!!" Tangan Gani terpotong di sebelah kanan. Meneriakkan rasa kesakitan yang sangat luar biasa, ketika ia ingin melindungi support penyembuh.Tankker mulai gemetar ketakutan, harusnya mereka tidak menghadapi bangsa Jien sebanyak ini."Maaf, aku tidak bisa lagi bertarung!"Andri berlari ketakutan, tapi salah satu pasukan Yakutz langsung menghadangnya dan menghantamnya hingga ia terlempar jauh.Mage dan Marksman tetap berjuang menembaki musuh, tapi mereka tidak ada perlindungan sehingga pasukan Yakutz mampu membalas."Ki~kita harus~kabur sebelum~portal tertutup!" kata Bobi gemetaran, Rama maupun Sandi ikut menengok ke arah portal yang memang akan tertutup."Benar, jika kita tetap disini, maka kita semua akan mati!!" sahut Sandi."Lalu bagaimana dengan mereka?" tanya Rama. Ia melihat kearah pasukan bayangan yang sedang berjuang melawan pasukan Yakutz, bahkan beberapa pahlawan sudah tidak sadarkan diri atau mati. Rama tidak dapat memastikan."Aku tidak perduli, aku punya keluarga di rumah, jika aku mati maka siapa yang akan bertanggung jawab pada hidup mereka, Aliansi? Mereka hanya memberi sedikit untuk tingkat rendah seperti kita!" sahut Sandi lagi, ia sudah bertekad untuk pergi."Tapi, mereka disana juga punya keluarga," sahut Rama, membuat hati Sandi maupun Bobi melemah untuk kabur."Tapi bagaimana cara kita melawan mereka, lihatlah mereka sangat banyak dan buas! Aku rasa mereka ada sekitar 100 pasukan!" sahut Bobi, ia merasa frustasi saat ini."Aku akan membantu mereka!!" kata Rama, ia kemudian keluar dari persembunyiannya, dan pendar dari Pusaka Naga di tubuh Rama menarik perhatian pemimpin Yakutz."Rama lalu berlari dan melawan mereka dengan pedang seadanya yang ia punya, pedang yang hanya seharga 50 ribu rupih, pedang yang sangat murah.Tapi setiap kali Rama menyerang, pasukan Yakutz yang ingin menyerangnya akan terlempar jauh. Seolah-olah ada yang membantunya.'Kaliankah itu?'tanya Rama.'Tentu saja Tuan Muda, kami takkan biarkan mereka menyentuhmu!'sahut Lilia.'Tuan, ini baru dirimu, kukira kau akan berubah karena hilang ingatan!'sahut Baxia, mereka bicara sambil memukuli pasukan Yakutz yang tidak tau kehadiran mereka.'Memangnya seperti apa aku dulu?'tanya Rama, ia merasa dirinya adalah pecundang yang tidak memiliki kekuatan apapun, tapi Rama sadar, ia masih memiliki tekad yang kuat.'Seperti ini, sangat berani dan suka menolong!!'sahut Lilia dengan senyum di wajah yang bahkan tidak bisa Rama lihat.Tangan Gani sedang disembuhkan oleh Rina, support penyembuh. Rina menghentikan pendarahan yang terjadi di tangan Gani saat akan melindunginya. Saat ini kelompok mereka sudah berjatuhan, Gani tak menyangka Rama tingkat F akan maju dan bisa memukul pasukan Yakutz."Apa dia benar-benar berada di tingkat F?" tanya Rina yang menyaksikan itu."Serang dia, jangan dibunuh!! pastikan kalian menangkapnya!!" perintah Panglima Yakutz, ia sangat yakin kalau Rama adalah orang yang menyimpan pusaka Naga. Pendar cahaya di tubuh Rama, hanya ada beberapa orang dari alam Jien yang mampu melihatnya, salah satunya Panglima Yakutz, ia tak menyangka akan menemukan Rama, pasti Rajanya akan senang sekali."Kak Sandi, kak Bobi, selamatkan pahlawan yang masih hidup!" teriak Rama meminta bantuan.Meski ketakutan, Sandi maupun Bobi bergegas memeriksa pahlawan yang tak sadarkan diri. Mereka memapah pahlawan yang masih hidup untuk keluar.Bobi maupun Sandi bergegas menyelamatkan pasukan pahlawan yang masih hidup, mereka bersyukur pasukannya hanya pingsan dan tidak mati. Satu persatu pasukan diselamatkan, tersisa Gani dan Rina yang masih berada di dekat Rama. "Cepat pergilah aku akan menahan mereka!!" kata Rama. Rina mengangguk dan memapah Gani, luka di tangan Gani sudah tertutup. "Bagaimana denganmu?" tanya Gani, ia merasa tidak nyaman ketika Rama yang tingkat F malah melindungi mereka semua. "Jangan khawatirkan aku, aku akan menyusul!!" kata Rama sembari menghalangi pasukan Yakutz yang mencoba mendekati mereka. "Kak Gani, portal akan tertutup, kita harus bergegas!" sahut Rina. Gani dan Rina keluar dari alam Jien, bagitu pula Sandi dan Bobi. "Rama cepat keluar!!" teriak Sandi. Ketika Rama akan keluar, Panglima Yakutz berteriak."Kau pikir kami tidak mampu membuka kembali portal itu? Tetaplah disini sehingga alam manusia tidak kami usik!!" katanya. "Rama cepat!!" teriak Bobi, Rama menatap mereka hingga akhirnya p
"Rama bagaimana?" tanya Antoni ketika sadar dari pingsannya, ia mencari ke segala arah, namun Rama tidak ditemukan. Ia yang mengajak Rama pada penghadangan kali ini, makanya Antoni merasa sangat bertanggung jawab pada keselamatan anak itu. "Paman, Rama terjebak di dalam portal dan kami tidak tau seperti apa nasibnya sekarang," sahut Bobi dengan wajah sedih. "Mungkin Rama sudah...!" Sandi bahkan tak mampu meneruskan kata-katanya, mengingat Rama menyelamatkan mereka semua. "Maksudmu Rama tidak keluar dari alam Jien?" tanya Antonie dengan mata yang menatap tak percaya. Bobi mengangguk, siapapun tau kalau sudah terjebak di alam Jien, kemungkinan untuk hidup sangatlah tipis. Antoni bahkan mulai gemetar dan menangis, ini semua salahnya, harusnya ia bisa melindungi Rama dan yang lain sebagai Tankker, Antoni sangat merasa bersalah. "Paman, apa Rama memang tidak memiliki keluarga?" tanya Gani, ia juga kini kehilangan karirnya sebagai pahlawan, dengan tangan kanan yang terputus membuat Gan
Sementara itu di alam Peri, Rama sedang dilatih oleh Peri Gatot, peri perang yang melatih ketangkasan, kekuatan, kecepatan dan pertahanan Rama. Setiap hari Rama harus bangun pagi, berlari membawa beban di kaki, di tangan dan di bahunya menelusuri bukit-bukit terjal alam Peri. Setiap hari beban yang Rama bawa akan ditambah, tidak ada kata istirahat bagi Rama. Terlebih di badannya kini menyimpan pusaka Naga. Keseimbangan ada di tangan Rama, dan semua harapan menjadi beban tanggung jawabnya. Setelah itu Rama diminta untuk melakukan meditasi di bawah guyuran air terjun selama 2 jam. Untuk membersihkan aliran tenaga dalamnya, mengumpulkannya menjadi satu di satu titik, dan kembali memencarkan semuanya keseluruh badan. Ini melatih konsentrasi Rama dalam mengeluarkan tenaga dalam nantinya. "Aku kasihan melihat Tuan Muda!" seru Lilia. "Tentu itu semua untuk kebaikan Tuan Muda my love, hanya dengan latihan fisik seperti ini Tuan Muda bisa melindungi dirinya sendiri," sahut Baxia. Latihan f
[Selamat datang di onshop][Onshop telah terupdate ke versi terbaru][Apakah kau ingin log in?][Iya/Tidak]Rama terkejut dengan layar onshop yang tiba-tiba muncul di depannya seperti layar sentuh notifikasi, "Ah, jadi ini onshop?" kata Rama, ia tersenyum ketika melihat onshop. Seperti bertemu teman lama. Rama kemudian mengklik [Iya], seketika robot mungil yang lucu seperti kelinci putih,mata merah darah dengan telinga yang panjang menjuntai muncul dan mulai bicara seperti pemandu.[Apa kau ingin mengembalikan ingatanmu?][Iya/Tidak]Ketika akan mengklik [iya], Rama teringat perkataan Peri Gatot kalau gua ini mampu memanfaatkan kelemahan orang yang akan berlatih. Rama ragu, bisa jadi ingatannya membuat gua ini memanfaatkan itu untuk menyingkirkannya. "Apa aku bisa menunda soal ingatan ini?" tanya Rama, ia bicara pada hologram kelinci. [Bisa Tuan Muda][Aku akan menyimpan pemberitahuan ini untuk dijawab nanti]"Jika aku memerlukanmu, bagaimana aku memanggilmu?" tanya Rama lagi. [Ak
(Anda mengulang ke tingkat 1) "Apa yang terjadi?" gumam Rama, ketika menyadari kini ia kembali ke pintu masuk gua terkutuk tingkat 1.[Kau diserang oleh Ratu laba-laba Tuan Muda] [Gua ini mendeteksi kesalahanmu, sehingga kau dikembalikan ke tingkat 1]"Baiklah kalau begitu kita harus menyerang kembali laba-laba yang tadi kita serang!!" Rama lalu dengan sigap berlari ke arah gerombolan laba-laba yang sudah kembali hidup. "Dar!! Dar!! Dar!!" Suara tembakan kembali menggema di dalam gua. Rama tak berhenti menembaki laba-laba berancun yang menembakkan racunnya, beruntung Rama terlindungi shield blood wings. "Geeeerrrrkkkk...!"Ketika pintu gua tingkat 2 terbuka, Rama bersiap! Rama meminum elixir Fisical Power yang telah selesai di estrac. Tiba-tiba penglihatan Rama bertambah tajam, ia bahkan mampu melihat dengan jelas di dalam gelap. Begitu pula dengan pendengarannya, penciuman dan sistem tubuh lainnya. Kini terlihat jelas bentuk Ratu laba-laba yang tadi menyerangnya. Ratu laba-laba t
"Hiaaatttt!! BAM!! BAM!!" Rama berusaha keras memukulkan palu penghancur ke tubuh Raja manusia batu, namun tubuh itu sangatlah kuat. Tubuh batu itu hancur, kemudian dengan cepat kembali ke bentuk asalnya. Peluh mulai membanjiri tubuh Rama, ia bahkan mulai terengah-engah, kalau begini caranya bisa-bisa Rama akan kembali ke tingkat awal. Rama harus mencari cara untuk mengalahkan Raja manusia batu. Entah mengapa Rama melihat batu merah darah yang memancar di kepala Raja manusia batu, apa ia harus menghancurkan itu? [Benar, sepertinya kekuatan memulihkannya berpusat dari batu merah darah yang berada di kepalanya Tuan Muda] Ara menjawab seakan membaca pikiran Rama. "Apakah aku harus menghancurkan batu merah darah itu?" tanya Rama. Ara mengangguk tanpa ekspresi. "BERANINYA KAU MEMALINGKAN WAJAH!! APA KAU TIDAK TAKUT AKU AKAN MELUMAT TUBUH RINGKIHMU ITU?" Raja manusia batu mulai kembali mendekat ke arah Rama dengan geram, Rama dengan cepat menghindar.Kini Rama mulai menaiki tubuh Raja
"HIIIAAAATTTT!!" Rama melompati sulur-sulur yang ditembakkan monster sulur, Rama berlari diantara sulur menuju jantung kehidupan monster sulur. "Crash!! Crash!! Crash!!" Beberapa kali Rama memotong sulur yang mencoba menghalanginya. Sulur-sulur itu bertambah banyak, bahkan hampir mengepung Rama. Rama melompat tinggi agar terlepas dari kepungan sulur-sulur. "Hiaaattt...! Crash!!" Rama melompat kemudian memotong sulur di bawahnya. Rama kembali berlari, beberapa sulur yang melukainya sangat tidak berguna, karena disamping Rama memiliki kekuatan penyembuh dari Raja manusia batu, ia juga memiliki blood swing yang melindunginya. Sehingga sulur-sulur itu bahkan kesulitan untuk melukai Rama."Tap! Tap! Tap! Hiaaattt!! Crash!! Crash!! Crash!!" Rama kembali berlari, melompat dan memotong sulur-sulur yang mencoba menghalanginya menuju jantung kehidupan monster sulur."MANUSIA BIAD*B!! AKU HANCURKAN DIRIMU!!" Monster sulur semakin emosi dan mengerahkan semua sulurnya untuk menyerang Rama. "Kau
[Apakah kau ingin menyalin kemampuan ini Tuan Muda?] tanya Ara setelah Rama selesai menyerap energi dari jantung pusat kehidupan monster sulur yang berhasil Rama kalahkan.[Iya/Tidak] kotak copy-paste kembali hadir, tentu saja seperti biasa Rama mengklik [Iya]Kemampuan dari monster sulur dalam hal hipnotis dan meregenerasi kini terserap kedalam tubuh Rama, bersatu bersama kemampuan lainnya yang bergabung pada pusaka Naga. Membuat pusaka Naga kembali memperkuat diri serta tubuh Rama itu sendiri. Bahkan otot-otot ditubuh Rama mulai membentuk dengan sempurna, memperkuat tubuhnya. "Geeerrrrkkk!" Kini pintu gua tingkat 5 telah terbuka. Ruangan itu terlihat seperti ruangan biasa, terdapat banyak patung-patung yang memakai baju zirah berbahan besi dengan berbagai senjata di tangan mereka. Berjejer di tepian ruang dengan kondisi seperti beristirahat. Patung-patung itu terlihat diam tak berkutik, namun Rama merasakan perasaan yang tidak biasa. Seperti aura mendominasi yang sangat kuat. Bahk