[Selamat datang di onshop]
[Onshop telah terupdate ke versi terbaru][Apakah kau ingin log in?][Iya/Tidak]Rama terkejut dengan layar onshop yang tiba-tiba muncul di depannya seperti layar sentuh notifikasi, "Ah, jadi ini onshop?" kata Rama, ia tersenyum ketika melihat onshop. Seperti bertemu teman lama.Rama kemudian mengklik [Iya], seketika robot mungil yang lucu seperti kelinci putih,mata merah darah dengan telinga yang panjang menjuntai muncul dan mulai bicara seperti pemandu.[Apa kau ingin mengembalikan ingatanmu?][Iya/Tidak]Ketika akan mengklik [iya], Rama teringat perkataan Peri Gatot kalau gua ini mampu memanfaatkan kelemahan orang yang akan berlatih. Rama ragu, bisa jadi ingatannya membuat gua ini memanfaatkan itu untuk menyingkirkannya."Apa aku bisa menunda soal ingatan ini?" tanya Rama, ia bicara pada hologram kelinci.[Bisa Tuan Muda][Aku akan menyimpan pemberitahuan ini untuk dijawab nanti]"Jika aku memerlukanmu, bagaimana aku memanggilmu?" tanya Rama lagi.[Aku telah dihidupkan oleh pusaka Naga, namun belum sempurna, jadi kau bisa memberiku nama saat ini untuk memanggilku Tuan Muda][...]Rama merasa sangat luar biasa, ia menatap hologram kelinci itu untuk menilai nama apa yang cocok untuknya."Namamu Ara, apa kau suka?"[...]"Sing!!" Kelinci yang tadinya berbentuk hologram kini mulai berbentuk seperti mahluk hidup, masih dengan bentuk kelincinya yang lucu, berbulu putih, bermata merah darah, telinganya menjuntai hingga ke kakinya, kali ini ada tambahan warna merah muda di pinggiran bulu telinganya. Dan sesuatu seperti bulan sabit di tengah antara kedua matanya.[Aku menyukai nama yang kau berikan Tuan Muda][Tuan Muda, sekarang aku telah sempurna, aku siap menemanimu untuk menjalani pelatihan][Semakin kuat dirimu, maka akan semakin kuat pula diriku]"Baiklah, aku senang sekali, mari kita jalani pelatihan ini!" kata Rama, ia terlihat bersemangat setelah bisa bertemu onshop yang selalu di ceritakan Fatta dan Lilia.Tanpa diminta Ara menerangi jalan mereka, sebuah cahaya muncul seperti ubur-ubur yang beterbangan di udara. Menerangi jalan mereka, terlihat gua memiliki jalan yang terjal bergelombang, tapi bukan hal yang sulit karena setiap hari Rama menaiki bukit dengan berlari sembari membawa beban.[Tuan, aku mendeteksi dari jarak 50 meter akan ada puluhan laba-laba berancun dengan ukuran 1 hingga 2 meter di depan kita]Ara memberitahukan itu, Ara seperti hidup, ia mampu menilai apa yang harus diberitahukan kepada Rama, tentu saja kemampuan itu ia dapatkan dari pusaka Naga yang ada di tubuh Rama.Rama mengangguk, ia segera mengeluarkan belati yang ia miliki.[Tuan, aku sarankan untuk memakai senjata api dan gunakan elixir blood wings untuk melindungi diri]Ara kemudian menampilkan beberapa gambar senjata api dengan ukuran normal, Rama tercengang! Seperti namanya, layar ini memiliki sistem pembelian online dengan layar sistem yang luar biasa di hadapan Rama.Rama mengklik 2 buah senjata dan sabuk untuk menyimpan peluru cadangan di pinggang. Seperti yang Ara sarankan, ia juga membeli elixir blood wings untuk melindungi diri."Rrrr... Rrr.... Rrrr....!!" Ada puluhan laba-laba berwarna gelap, dengan mata kuning terang mulai menerjang Rama, Rama dengan sigap menghindar dan menembaki laba-laba tersebut."Dar!! Dar!! Dar!!" Tembakan beruntun Rama berikan, ada yang spesial dengan tembakan yang Rama gunakan. Peluru itu mengeluarkan cahaya saat ditembakkan. Seperti ada kekuatan tambahan ketika peluru-peluru itu mengenai tubuh monster laba-laba."Dar!! Dar!! Dar!!" Rama kembali menembaki monster laba-laba, ketika ada laba-laba yang menyerang dan tak bisa Rama tangkis maka blood swings akan memberikan shield "pelindung" untuk Rama, membuat monster laba-laba tidak bisa melukainya.Rama terengah, perlu waktu yang lumayan lama baginya untuk mengalahkan laba-laba. Rama merasa ia harus tumbuh lebih kuat lagi. Rama merasa ia masih terkesan lamban dan lemah. Ada puluhan bangkai laba-laba yang telah Rama kalahkan, kini ia terduduk untuk mengistirahatkan diri.[Apakah anda ingin minum Tuan Muda?] Ara menampilkan beberapa pilihan minuman pada layar onshop, dan Rama mengklik gambar air mineral.Seketika sebuah air mineral keluar dari layar sistem onshop, Rama menerimanya sebelum akhirnya Ara kembali bicara.[Apa air itu ingin kubuat dingin? untuk menyegarkan tenggorokanmu]Rama tersenyum, "Aku akan senang jika kau melakukan itu, tidak perlu terlalu dingin, tolong?" kata Rama kemudian.Ara kemudian memindai air minum di tangan Rama dengan matanya, membuat air mineral itu mulai mendingin.[Silahkan diminum Tuan]Rama kembali tersenyum, ia meminum air mineral dengan nikmat. Kemudian memperhatikan sekeliling gua yang diterangi lampu ubur-ubur, ada beberapa batuan yang terlihat tidak biasa, batuan bening dengan corak kerlap-kerlip di dalamnya. Rama mendekat untuk memperhatikan batuan itu."Apa ini bernilai jika dijual?" gumam Rama. Mendengar itu Ara mulai memindai batu yang Rama maksud.[Ini adalah batuan Peri, salah satu batu magis yang mampu membuat pemakainya memiliki kemampuan untuk meningkatkan fungsi tubuh, seperti meningkatkan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan fungsi tubuh lainnya]Rama terkejut dengan penjelasan yang Ara berikan, ia tak menyangka kelinci putih mampu melakukan hal seperti itu. Seperti Googla, mesin pencari informasi. Tapi Rama rasa Ara lebih canggih ketimbang Googla."Apa dulu kau juga melakukan ini?" tanya Rama.[Tidak, kemampuan ini kudapatkan setelah pusaka Naga berada di tubuhmu membuat sistem onshop hidup dan jadilah aku, Tuan Muda] jelas Ara dengan wajah tanpa ekspresinya itu.Rama mengangguk paham, "Lalu apa yang harus kita lakukan pada batu ini untuk mendapatkan fungsinya tadi?" tanya Rama lagi.[Kau harus mengambilnya, memasukkannya kebagian estrac untuk menjadikannya sebagai elixir potion] jelas Ara sembari memberikan gambar tempat dimana Rama bisa memasukkan batuan tersebut dan mengestracnya.Rama mengambil beberapa batuan itu kemudian memasukkannya ke layar sistem estrac yang ada di onshop. Sebuah gambar seperti jam pasir terlihat, seolah memberitahukan bahwa batuan sedang diestrac."Geeeerrrrrkkkkk!!" Tiba-tiba ada dinding gua yang terbuka, artinya Rama bisa memasuki tingkat 2.[Jika batuan selesai diestrac menjadi elixir potion, maka Tuan akan menemukannya di bagian elixir kepemilikan dengan nama yang akan Tuan berikan] jelas Ara."Apa aku harus memberikan nama juga untuk elixir itu?" tanya Rama.[Iya, karena itu adalah elixir yang Tuan Muda buat, jadi harus diberi nama]"Ah, jadi begitu? aku akan memberikannya nama elixir Fisical Power, " kata Rama, ia lalu menatap Ara. "Bagaimana menurutmu?"[Sangat cocok!]Rama terkekeh, bahkan menurutnya Ara berbicara tidak sesuai dengan ekspresi datar yang ia berikan. Padahal bentuk Ara sangatlah menggemaskan."Baiklah, kalau begitu mari kita ke tingkat selanjutnya!" kata Rama kemudian.[Baik, Tuan Muda]Rama dan Ara kemudian memasuki pintu masuk tingkat 2, ubur-ubur mendahului mereka untuk memberikan penerangan. Namun yang terjadi..."Bruakh!!"Sesuatu langsung menerjang Rama.(Anda mengulang ke tingkat 1) "Apa yang terjadi?" gumam Rama, ketika menyadari kini ia kembali ke pintu masuk gua terkutuk tingkat 1.[Kau diserang oleh Ratu laba-laba Tuan Muda] [Gua ini mendeteksi kesalahanmu, sehingga kau dikembalikan ke tingkat 1]"Baiklah kalau begitu kita harus menyerang kembali laba-laba yang tadi kita serang!!" Rama lalu dengan sigap berlari ke arah gerombolan laba-laba yang sudah kembali hidup. "Dar!! Dar!! Dar!!" Suara tembakan kembali menggema di dalam gua. Rama tak berhenti menembaki laba-laba berancun yang menembakkan racunnya, beruntung Rama terlindungi shield blood wings. "Geeeerrrrkkkk...!"Ketika pintu gua tingkat 2 terbuka, Rama bersiap! Rama meminum elixir Fisical Power yang telah selesai di estrac. Tiba-tiba penglihatan Rama bertambah tajam, ia bahkan mampu melihat dengan jelas di dalam gelap. Begitu pula dengan pendengarannya, penciuman dan sistem tubuh lainnya. Kini terlihat jelas bentuk Ratu laba-laba yang tadi menyerangnya. Ratu laba-laba t
"Hiaaatttt!! BAM!! BAM!!" Rama berusaha keras memukulkan palu penghancur ke tubuh Raja manusia batu, namun tubuh itu sangatlah kuat. Tubuh batu itu hancur, kemudian dengan cepat kembali ke bentuk asalnya. Peluh mulai membanjiri tubuh Rama, ia bahkan mulai terengah-engah, kalau begini caranya bisa-bisa Rama akan kembali ke tingkat awal. Rama harus mencari cara untuk mengalahkan Raja manusia batu. Entah mengapa Rama melihat batu merah darah yang memancar di kepala Raja manusia batu, apa ia harus menghancurkan itu? [Benar, sepertinya kekuatan memulihkannya berpusat dari batu merah darah yang berada di kepalanya Tuan Muda] Ara menjawab seakan membaca pikiran Rama. "Apakah aku harus menghancurkan batu merah darah itu?" tanya Rama. Ara mengangguk tanpa ekspresi. "BERANINYA KAU MEMALINGKAN WAJAH!! APA KAU TIDAK TAKUT AKU AKAN MELUMAT TUBUH RINGKIHMU ITU?" Raja manusia batu mulai kembali mendekat ke arah Rama dengan geram, Rama dengan cepat menghindar.Kini Rama mulai menaiki tubuh Raja
"HIIIAAAATTTT!!" Rama melompati sulur-sulur yang ditembakkan monster sulur, Rama berlari diantara sulur menuju jantung kehidupan monster sulur. "Crash!! Crash!! Crash!!" Beberapa kali Rama memotong sulur yang mencoba menghalanginya. Sulur-sulur itu bertambah banyak, bahkan hampir mengepung Rama. Rama melompat tinggi agar terlepas dari kepungan sulur-sulur. "Hiaaattt...! Crash!!" Rama melompat kemudian memotong sulur di bawahnya. Rama kembali berlari, beberapa sulur yang melukainya sangat tidak berguna, karena disamping Rama memiliki kekuatan penyembuh dari Raja manusia batu, ia juga memiliki blood swing yang melindunginya. Sehingga sulur-sulur itu bahkan kesulitan untuk melukai Rama."Tap! Tap! Tap! Hiaaattt!! Crash!! Crash!! Crash!!" Rama kembali berlari, melompat dan memotong sulur-sulur yang mencoba menghalanginya menuju jantung kehidupan monster sulur."MANUSIA BIAD*B!! AKU HANCURKAN DIRIMU!!" Monster sulur semakin emosi dan mengerahkan semua sulurnya untuk menyerang Rama. "Kau
[Apakah kau ingin menyalin kemampuan ini Tuan Muda?] tanya Ara setelah Rama selesai menyerap energi dari jantung pusat kehidupan monster sulur yang berhasil Rama kalahkan.[Iya/Tidak] kotak copy-paste kembali hadir, tentu saja seperti biasa Rama mengklik [Iya]Kemampuan dari monster sulur dalam hal hipnotis dan meregenerasi kini terserap kedalam tubuh Rama, bersatu bersama kemampuan lainnya yang bergabung pada pusaka Naga. Membuat pusaka Naga kembali memperkuat diri serta tubuh Rama itu sendiri. Bahkan otot-otot ditubuh Rama mulai membentuk dengan sempurna, memperkuat tubuhnya. "Geeerrrrkkk!" Kini pintu gua tingkat 5 telah terbuka. Ruangan itu terlihat seperti ruangan biasa, terdapat banyak patung-patung yang memakai baju zirah berbahan besi dengan berbagai senjata di tangan mereka. Berjejer di tepian ruang dengan kondisi seperti beristirahat. Patung-patung itu terlihat diam tak berkutik, namun Rama merasakan perasaan yang tidak biasa. Seperti aura mendominasi yang sangat kuat. Bahk
"Cepat jalan!!" Adipati dan anggotanya ditangkap oleh bangsa Jien yang dikomandoi panglima Ruwo. Tangan mereka diikat, tubuh mereka dirantai dan saling berkaitan dengan yang lainnya, agar tidak bisa kabur. Bahkan Adipati Dan anggotanya dipasangi alat untuk tidak bisa mengaktifkan kekuatannya."Dimana kita ini?" tanya Alin. Mereka kini memasuki sebuah kota di alam Jien. Kota yang terlihat lebih canggih ketimbang alam manusia. Ada beberapa mobil terbang, motor terbang yang tidak terlihat seperti motor. Bangunan-bangunan tinggi, sedangkan di bagian bawah ada pohon-pohon yang dijaga asri, danau-danau yang terlihat indah. Adipati dan anggotanya tidak menyangka alam Jien akan seindah ini penampakannya."Apa kita benar-benar di tangkap di alam Jien?" tanya Jamil memastikan pemandangan di depannya. "Kau pikir?!" sahut Alin dengan nada marah. "Lihatlah tempat ini bahkan lebih modern dari alam manusia, bagaimana bisa mereka membuat kota jadi secanggih ini?" sahut Jamil lagi. Adipati menggel
Adipati dan anggotanya dibawa masuk ke sebuah rumah yang terlihat seperti kantin besar."Manusia yang pertama kali datang dan belum bekerja akan makan di kantin ini," jelas Bram, ia mengajak Adipati dan anggotanya untuk mengantri bersama manusia lainnya, mengantri makanan. Hal yang belum pernah Adipati lakukan. Bahkan ia tak yakin apakah makanan itu bisa dimakan. "Apa makanan ini bisa dimakan?" tanya Haris, ia bahkan memasang ekspresi jijik saat melihat makanan di depan mereka. "Bisa dimakan, karena kita juga yang membuatnya." jelas Bram lagi dengan senyum maklum."Makanan ini bahkan terlihat sangat tidak biasa bukan?" sahut Alin dengan enggan menatap ke arah makanan yang kini berada di piringnya."Lebih baik kau mencoba untuk memakannya, rasanya tidak seburuk tampilannya." jelas Bram lagi.Adipati menatap makanan itu, kini mereka duduk berjejer masih dengan kondisi menatap makanan di piring masing-masing. "Hap!! Nyum... Nyum..." Jamil mencoba untuk memberanikan diri mengunyah maka
"Crash!!" Penyihir tengkorak terpelanting cukup jauh. Tongkat sihir berbatu merahnya terjatuh, dengan mudah Rama mengambilnya dan memainkan tongkat itu ditangannya. "Lihatlah, benar bukan! aku telah mengalahkanmu!" kata Rama dengan senyuman di wajahnya."Kekekekek...!" penyihir tengkorak terkekeh,"Aku mengaku kalah, kau cukup hebat ketika melawanku, tapi apa kau mampu melawan pemilik asli gua terkutuk ini nanti?!"kata penyihir tengkorak lagi."Aku bahkan belum menaiki semua tingkat, mengapa aku harus pusing memikirkan hasil akhirnya?""Hahaha...! Kau unik, kau benar-benar unik! Mungkin pemilik gua ini akan menyukaimu nanti!"Penyihir tengkorak lalu menghilang, bagai debu karena telah mengakui kekalahannya. Rama terpaku, menatap tongkat sihir ditangannya. "Apa aku menang dengan mudah kali ini?" kata Rama. [Benar, kau telah menang Tuan Muda][Penyihir tengkorak putih mengakui kekalahannya, kini apakah kau mau menyalin kemampuan penyihir tengkorak putih?][Iya/Tidak]"Apa kemampuan pe
[Kau telah mendapatkan berkah dari peri penjaga][Berkah dari peri penjaga adalah kemampuan menciptakan tiruan][Apakah kau ingin menerima berkah peri ini?][Iya/Tidak]Melihat kemampuan Ara membuat peri penjaga melongo dan tercengang, bagaimana bisa sebuah sistem memberikan pilihan pada berkah yang ia berikan, selama ini manusia bahkan mengharapkan berkah peri yang mereka berikan. Tapi manusia bernama Rama itu mampu menerima maupun tidak kemampuan itu. Peri penjaga merasa sangat direndahkan. "Apa-apaan itu, mengapa kau ikut memberikan pilihan ketika aku dan dia mengajukan kontrak?" Peri penjaga terlihat tidak terima setelah mendengar penjelasan Ara. [Tuanku memiliki hak ingin menerima atau tidak kemampuan yang kau berikan] jawab Ara tanpa ekspresi dan itu membuat peri penjaga merengut kesal."Kalian berdua tenanglah, tentu saja aku akan menerima berkah dari peri penjaga, akan sangat tidak sopan jika menolak kemampuan luar biasa seperti itu," sahut Rama. Peri penjaga terlihat sena