Share

BAB 6 ONSHOP DAN GUA TERKUTUK

[Selamat datang di onshop]

[Onshop telah terupdate ke versi terbaru]

[Apakah kau ingin log in?]

[Iya/Tidak]

Rama terkejut dengan layar onshop yang tiba-tiba muncul di depannya seperti layar sentuh notifikasi, "Ah, jadi ini onshop?" kata Rama, ia tersenyum ketika melihat onshop. Seperti bertemu teman lama.

Rama kemudian mengklik [Iya], seketika robot mungil yang lucu seperti kelinci putih,mata merah darah dengan telinga yang panjang menjuntai muncul dan mulai bicara seperti pemandu.

[Apa kau ingin mengembalikan ingatanmu?]

[Iya/Tidak]

Ketika akan mengklik [iya], Rama teringat perkataan Peri Gatot kalau gua ini mampu memanfaatkan kelemahan orang yang akan berlatih. Rama ragu, bisa jadi ingatannya membuat gua ini memanfaatkan itu untuk menyingkirkannya.

"Apa aku bisa menunda soal ingatan ini?" tanya Rama, ia bicara pada hologram kelinci.

[Bisa Tuan Muda]

[Aku akan menyimpan pemberitahuan ini untuk dijawab nanti]

"Jika aku memerlukanmu, bagaimana aku memanggilmu?" tanya Rama lagi.

[Aku telah dihidupkan oleh pusaka Naga, namun belum sempurna, jadi kau bisa memberiku nama saat ini untuk memanggilku Tuan Muda]

[...]

Rama merasa sangat luar biasa, ia menatap hologram kelinci itu untuk menilai nama apa yang cocok untuknya.

"Namamu Ara, apa kau suka?"

[...]

"Sing!!" Kelinci yang tadinya berbentuk hologram kini mulai berbentuk seperti mahluk hidup, masih dengan bentuk kelincinya yang lucu, berbulu putih, bermata merah darah, telinganya menjuntai hingga ke kakinya, kali ini ada tambahan warna merah muda di pinggiran bulu telinganya. Dan sesuatu seperti bulan sabit di tengah antara kedua matanya.

[Aku menyukai nama yang kau berikan Tuan Muda]

[Tuan Muda, sekarang aku telah sempurna, aku siap menemanimu untuk menjalani pelatihan]

[Semakin kuat dirimu, maka akan semakin kuat pula diriku]

"Baiklah, aku senang sekali, mari kita jalani pelatihan ini!" kata Rama, ia terlihat bersemangat setelah bisa bertemu onshop yang selalu di ceritakan Fatta dan Lilia.

Tanpa diminta Ara menerangi jalan mereka, sebuah cahaya muncul seperti ubur-ubur yang beterbangan di udara. Menerangi jalan mereka, terlihat gua memiliki jalan yang terjal bergelombang, tapi bukan hal yang sulit karena setiap hari Rama menaiki bukit dengan berlari sembari membawa beban.

[Tuan, aku mendeteksi dari jarak 50 meter akan ada puluhan laba-laba berancun dengan ukuran 1 hingga 2 meter di depan kita]

Ara memberitahukan itu, Ara seperti hidup, ia mampu menilai apa yang harus diberitahukan kepada Rama, tentu saja kemampuan itu ia dapatkan dari pusaka Naga yang ada di tubuh Rama.

Rama mengangguk, ia segera mengeluarkan belati yang ia miliki.

[Tuan, aku sarankan untuk memakai senjata api dan gunakan elixir blood wings untuk melindungi diri]

Ara kemudian menampilkan beberapa gambar senjata api dengan ukuran normal, Rama tercengang! Seperti namanya, layar ini memiliki sistem pembelian online dengan layar sistem yang luar biasa di hadapan Rama.

Rama mengklik 2 buah senjata dan sabuk untuk menyimpan peluru cadangan di pinggang. Seperti yang Ara sarankan, ia juga membeli elixir blood wings untuk melindungi diri.

"Rrrr... Rrr.... Rrrr....!!" Ada puluhan laba-laba berwarna gelap, dengan mata kuning terang mulai menerjang Rama, Rama dengan sigap menghindar dan menembaki laba-laba tersebut.

"Dar!! Dar!! Dar!!" Tembakan beruntun Rama berikan, ada yang spesial dengan tembakan yang Rama gunakan. Peluru itu mengeluarkan cahaya saat ditembakkan. Seperti ada kekuatan tambahan ketika peluru-peluru itu mengenai tubuh monster laba-laba.

"Dar!! Dar!! Dar!!" Rama kembali menembaki monster laba-laba, ketika ada laba-laba yang menyerang dan tak bisa Rama tangkis maka blood swings akan memberikan shield "pelindung" untuk Rama, membuat monster laba-laba tidak bisa melukainya.

Rama terengah, perlu waktu yang lumayan lama baginya untuk mengalahkan laba-laba. Rama merasa ia harus tumbuh lebih kuat lagi. Rama merasa ia masih terkesan lamban dan lemah. Ada puluhan bangkai laba-laba yang telah Rama kalahkan, kini ia terduduk untuk mengistirahatkan diri.

[Apakah anda ingin minum Tuan Muda?] Ara menampilkan beberapa pilihan minuman pada layar onshop, dan Rama mengklik gambar air mineral.

Seketika sebuah air mineral keluar dari layar sistem onshop, Rama menerimanya sebelum akhirnya Ara kembali bicara.

[Apa air itu ingin kubuat dingin? untuk menyegarkan tenggorokanmu]

Rama tersenyum, "Aku akan senang jika kau melakukan itu, tidak perlu terlalu dingin, tolong?" kata Rama kemudian.

Ara kemudian memindai air minum di tangan Rama dengan matanya, membuat air mineral itu mulai mendingin.

[Silahkan diminum Tuan]

Rama kembali tersenyum, ia meminum air mineral dengan nikmat. Kemudian memperhatikan sekeliling gua yang diterangi lampu ubur-ubur, ada beberapa batuan yang terlihat tidak biasa, batuan bening dengan corak kerlap-kerlip di dalamnya. Rama mendekat untuk memperhatikan batuan itu.

"Apa ini bernilai jika dijual?" gumam Rama. Mendengar itu Ara mulai memindai batu yang Rama maksud.

[Ini adalah batuan Peri, salah satu batu magis yang mampu membuat pemakainya memiliki kemampuan untuk meningkatkan fungsi tubuh, seperti meningkatkan penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap dan fungsi tubuh lainnya]

Rama terkejut dengan penjelasan yang Ara berikan, ia tak menyangka kelinci putih mampu melakukan hal seperti itu. Seperti Googla, mesin pencari informasi. Tapi Rama rasa Ara lebih canggih ketimbang Googla.

"Apa dulu kau juga melakukan ini?" tanya Rama.

[Tidak, kemampuan ini kudapatkan setelah pusaka Naga berada di tubuhmu membuat sistem onshop hidup dan jadilah aku, Tuan Muda] jelas Ara dengan wajah tanpa ekspresinya itu.

Rama mengangguk paham, "Lalu apa yang harus kita lakukan pada batu ini untuk mendapatkan fungsinya tadi?" tanya Rama lagi.

[Kau harus mengambilnya, memasukkannya kebagian estrac untuk menjadikannya sebagai elixir potion] jelas Ara sembari memberikan gambar tempat dimana Rama bisa memasukkan batuan tersebut dan mengestracnya.

Rama mengambil beberapa batuan itu kemudian memasukkannya ke layar sistem estrac yang ada di onshop. Sebuah gambar seperti jam pasir terlihat, seolah memberitahukan bahwa batuan sedang diestrac.

"Geeeerrrrrkkkkk!!" Tiba-tiba ada dinding gua yang terbuka, artinya Rama bisa memasuki tingkat 2.

[Jika batuan selesai diestrac menjadi elixir potion, maka Tuan akan menemukannya di bagian elixir kepemilikan dengan nama yang akan Tuan berikan] jelas Ara.

"Apa aku harus memberikan nama juga untuk elixir itu?" tanya Rama.

[Iya, karena itu adalah elixir yang Tuan Muda buat, jadi harus diberi nama]

"Ah, jadi begitu? aku akan memberikannya nama elixir Fisical Power, " kata Rama, ia lalu menatap Ara. "Bagaimana menurutmu?"

[Sangat cocok!]

Rama terkekeh, bahkan menurutnya Ara berbicara tidak sesuai dengan ekspresi datar yang ia berikan. Padahal bentuk Ara sangatlah menggemaskan.

"Baiklah, kalau begitu mari kita ke tingkat selanjutnya!" kata Rama kemudian.

[Baik, Tuan Muda]

Rama dan Ara kemudian memasuki pintu masuk tingkat 2, ubur-ubur mendahului mereka untuk memberikan penerangan. Namun yang terjadi...

"Bruakh!!"

Sesuatu langsung menerjang Rama.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status