Share

BAB 3 LILIA DAN BAXIA MENAMPAKKAN DIRI

Bobi maupun Sandi bergegas menyelamatkan pasukan pahlawan yang masih hidup, mereka bersyukur pasukannya hanya pingsan dan tidak mati.

Satu persatu pasukan diselamatkan, tersisa Gani dan Rina yang masih berada di dekat Rama.

"Cepat pergilah aku akan menahan mereka!!" kata Rama.

Rina mengangguk dan memapah Gani, luka di tangan Gani sudah tertutup. "Bagaimana denganmu?" tanya Gani, ia merasa tidak nyaman ketika Rama yang tingkat F malah melindungi mereka semua.

"Jangan khawatirkan aku, aku akan menyusul!!" kata Rama sembari menghalangi pasukan Yakutz yang mencoba mendekati mereka.

"Kak Gani, portal akan tertutup, kita harus bergegas!" sahut Rina.

Gani dan Rina keluar dari alam Jien, bagitu pula Sandi dan Bobi. "Rama cepat keluar!!" teriak Sandi.

Ketika Rama akan keluar, Panglima Yakutz berteriak."Kau pikir kami tidak mampu membuka kembali portal itu? Tetaplah disini sehingga alam manusia tidak kami usik!!" katanya.

"Rama cepat!!" teriak Bobi, Rama menatap mereka hingga akhirnya portal benar-benar tertutup.

Rama berbalik kembali menatap Panglima Yakutz yang sepertinya memang mengincarnya. "Baiklah, apa maumu?" tanya Rama, seketika pasukan Yakutz yang akan menyerang berhenti karena Panglima mereka mengangkat tangannya.

"Serahkan pusaka Naga yang ada di tubuhmu," perintah Panglima Naga.

Tentu saja Rama tidak mengerti apa maksudnya, karena ia tidak tau apa itu pusaka Naga. Rama melupakan tentang pusaka Naga.

"Apa maksudmu, aku tidak mengerti!!" sahut Rama jujur.

"Kau ingin bermain-main hah?! Kau pikir aku tidak bisa melihat pendar dari cahaya pusaka Naga?"

"Aku benar-benar tidak mengerti!!"

"Tangkap dia!!" perintah Panglima Yakutz lagi.

"Wush!" Disaat itulah Lilia dan Baxia menampakkan diri, bahkan tubuh mereka lebih besar dari ingatan Rama terdahulu.

"Tuan Muda, naiklah ke punggungku!" kata Baxia.

Rama hampir tertegun, tapi ia merasakan perasaan rindu ketika melihat penampakan yang orang lain takut melihatnya, bahkan pasukan Yakutz gemetar ketika melihat Baxia yang sangat mendominasi. Dengan cepat Rama naik ke punggung Baxia.

"Tuan Muda, kau hanya perlu memikirkan naik ke punggungku, ah sepertinya aku harus mengajarimu lagi," kata Baxia.

"Jangan bersikap tidak sopan pada Tuan Muda," sahut Lilia, Baxia langsung meringis.

"Mana aku berani begitu my love," katanya lagi. Rama sudah berada di punggung Baxia.

Dengan cepat Lilia menyemburkan lahar panasnya, membakar pasukan Yakutz yang mencoba mendekat.

Baxia juga begitu, ia mengeluarkan pukulan-pukulan cepatnya, menghantam setiap pasukan Yakutz yang akan mendekat.

"Sayang, buka portal!" kata Lilia.

"Baik sayang!!" sahut Baxia.

Sebuah portal muncul, setelah Baxia menghembuskan napas panasnya. "Baby, portal sudah siap!!" kata Baxia.

Lilia lalu keluar menuju portal yang Baxia siapkan, sebelum benar-benar keluar dari alam Jien, Baxia berkata, "Kalian pikir mampu menangkap Tuan kami selama kami masih ada? Jangan harap!" katanya dengan wajah menghina ke arah Panglima Yakutz.

Panglima Yakutz menggeram melihat pasukannya hampir 70 % di hanguskan Lilia. Dia tak pernah menyangka kalau Rama memiliki hewan spiritual, bahkan dua ekor naga.

***

"Jadi kau melepaskannya?" tanya Raja Saetan kepada Panglima Yakutz, Uraz.

"Raja ku, aku memohon ampun!! Dia memiliki naga disisinya, bahkan pasukan ku tidak mampu menghadapi 2 naga itu, mereka sangat kuat!!" Uraz sedang berlutut gemetaran saat ini, amarah Rajanya pasti akan memuncak.

"Kau sangat tidak becus!! buka portal kembali ke alam manusia, kejar manusia itu!!" perintah Raja Saetan.

"Ampun Rajaku, kita tidak bisa melakukan itu dalam waktu dekat," Siblis datang dan langsung ikut berlutut.

"Bakh!!" Raja Saetan memukul pinggiran singgasananya.

"Rajaku, aku akan memimpin pencarian manusia itu, aku tau wajahnya," kata Uraz lagi.

"Walaupun kau tau wajahnya, tidak mudah mendeteksi pusaka Naga, kita harus memancingnya agar keluar!!" sahut Siblis.

"Ampun Ketua!!" seru Uraz kembali, ia mengepalkan tangan marah.

"Pergilah ketika portal kembali terbuka, lakukan segala cara untuk menangkap manusia itu, jika kalian berhasil, aku akan menaikkan pangkat!!" seru Raja Saetan.

"Baik Rajaku!!" sahut Siblis maupun Uraz.

Sementara itu Rama di bawa ke alam Peri, Rama merasa kagum dengan keadaan di alam Peri yang begitu indah, namun ia juga sadar dengan perasaan ini. Ia seperti sudah pernah berada di sini.

"Di mana kita?" tanya Rama yang masih berada di punggung Baxia, mereka terbang menuju kerajaan alam Peri.

"Tuan Muda, kau benar-benar lupa rupanya, ini adalah alam Peri, jiwamu pernah berada di sini." kata Lilia.

Rama melihat Lilia dengan jelas ketika berada di alam Peri yang terang benderang, Lilia sosok Naga yang cantik dengan sirip putihnya yang mengkilap. Sedangkan sirip Baxia berwarna biru keemasan.

"Jadi aku pernah ke sini?" tanya Rama.

"Tentu saja, bahkan ada yang begitu merindukanmu Tuan Muda." sahut Baxia.

"Siapa?" tanya Rama penasaran.

Mereka kemudian sampai di taman kerajaan Peri, Ratu Peri keluar dan tersenyum menyambut kedatangan mereka. Di sampingnya berdiri seorang pria dengan badan yang besar dan peliharaannya yang lucu di bahunya.

"Siapa mereka?" tanya Rama, ia bahkan melihat pria besar itu seperti menahan air matanya.

"Ratu Peri dan pria itu... Fatta, pengawal pribadimu Tuan Muda!"sahut Lilia, ia tau bagaimana rindunya Fatta kepada Rama. Jika dialam Peri terhitung 25 bulan tidak bertemu, maka di alam manusia sudah berjalan selama 25 tahun. Waktu yang lama bagi Fatta bisa bertemu Tuan Mudanya, entah bagaimana perasaan keluarga Rama di Mekarsari.

"Tuan Muda!!" Fatta berhamburan berlari dan memeluk Rama, airmatanya menetes deras. Fatta menangis sesegukan, meski merasa canggung dengan tubuh baru Rama, tapi ia tau inilah Tuan Mudanya.

Bahkan meski ia melupakan Fatta, Rama tak menyangka jika airmatanya ikut menetes, seakan ingatannya lupa pada pria di depannya, tapi jiwanya mengingat masa-masa menyenangkan yang pernah mereka lalui.

Rama menepuk bahu pria yang memeluknya.

"Tuan Muda, kau sangat tampan dengan tubuh ini, kau juga terlihat lebih tinggi, meski badanmu terlihat kurus!!" kata Fatta di sela sesegukannya.

Rama terkekeh mendengar itu, seperti sudah biasa mendengar kata-kata Fatta.

"Selamat datang Rama," kata Ratu Peri dengan senyumnya yang indah.

"Terima kasih," jawab Rama canggung.

"Mari kita mulai pelatihanmu Rama," kata Ratu Peri lagi.

"Pelatihan apa?" tanya Rama yang kebingungan.

"Tentu saja melatih tubuhmu itu Tuan Muda, " sahut Fatta semangat.

"Sebentar, tapi aku tidak tau kalau itu rencananya!"

"Tuan Muda, kau harus melatih tubuhmu, tubuhmu itu sudah tidur terlalu lama!!" sahut Fatta lagi.

Rama menatap Ratu Peri, Lilia dan Baxia, mereka juga menatapnya penuh harap untuk melatih tubuhnya.

"Kita akan berlatih apa?"

"Melatih tubuhmu agar kuat terlebih dahulu, kemudian kita kumpulkan energi tenaga dalam, hingga..."

"Sebaiknya aku kembali ke alam manusia!!"kata Rama memotong perkataan Fatta.

"Tuan Muda!! Lilia, Baxia dan Fatta berteriak bersamaan.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status