“Kapan kalian akan menikah?” tanya Miley pada cucunya yang sudah ia tahu benar sedang menjalin hubungan serius dengan Rehan, Nayra.Nayra yang baru saja memasukkan marshmallow panggang ke mulutnya, tersedak dengan pertanyaan itu.Semua orang ikut memperhatikan, di perkemahan mewah milik keluarga Allison, tempat keluarga Carver dan keluarga Roland secara resmi menyelesaikan perseteruan mereka selama lebih dari 3 dekade ini. Biasanya, keluarga Roland yang lebih dekat dengan keluarga Allison, melakukan kegiatan kemping bersama setiap setahun sekali untuk mempererat hubungan mereka. Namun, kini setelah semua pengalaman pahit yang menimpa mereka selama lebih dari lima bulan, mereka memutuskan untuk melepas semua perasaan buruk yang tersisa dan menikmati kehidupan mereka yang baru dengan berkemping bersama tiga keluarga.Rehan dan Nayra saling bertatapan selama beberapa saat, hingga mereka memalingkan wajah dengan rona merah menghiasi wajah masing-masing.Semua orang tertawa melihat kegugu
“Apa kau baik-baik saja, Tuan..?” tanya wanita yang selalu memenuhi kepala Rehan selama belasan tahun, hingga ketika ia berada dalam bahaya dari penyerangan Alger Roland padanya tujuh bulan lalu.Matanya yang kabur karena pengaruh dari terus kehilangan darah, tidak mengaburkan pandangannya pada wanita yang tanpa banyak bertanya lagi, langsung membantunya. Nayra.Rehan sadar, bahkan tubuhnya tidak bisa menolak perasaan yang sudah terbentuk lama pada wanita itu. Perasaan cinta yang harus ia sembunyikan karena hubungan keluarga mereka.Namun, begitu Rehan pergi dari rumah Nayra agar tidak melibatkannya dalam bahaya karena membantunya, Rehan menyadari bahwa ia tidak bisa melepas wanita itu. Jadi, ia kembali menemui Nayra dengan membawa sebuket bunga mawar Juliet berwarna persik dan beberapa tas Hermes, karena ia tidak tahu mana yang akan disukai Nayra.Awalnya, Rehan hanya ingin memberikan itu untuk berterima kasih pada Nayra yang menolongnya. Tapi, begitu ia menatap wajah yang selalu men
“Kalung ini.. darimana kau mendapatkannya?” tanya Nyonya Milla, ketika pertama kali bertemu dengan Nayra yang ingin menyewa salah satu rumahnya.Nayra melihat kalung berliontin lumba-lumba hitam yang ia kenakan, “Hmm.. ibuku.. Nyonya..”Wajah Nyonya Milla seketika membeku, dengan firasat bahwa kalung itu mungkin adalah kalung yang pernah ia berikan pada anaknya sebelum anaknya itu diusir dari rumah. Sesaat kemudian, Nyonya Milla kembali bertanya. “Dan nama ibumu..?”Nayra sedikit memiringkan kepalanya, karena tidak mengerti maksud pertanyaan wanita tua berusia kisaran 60-an hanya dari penampilannya itu. “Lea.. Lea Leigh..”Setelah mendengar itu, Nyonya Milla hanya tersenyum tipis. Tanpa Nayra tahu, Nyonya Milla adalah ibu dari ibu yang merawat Nayra itu, yang berarti Nayra adalah cucunya. Namun, Nyonya Milla harus menyembunyikan identitasnya, karena rasa bersalahnya telah menjadi penyebab sahabatnya Miley yang ia pikir meninggal 32 tahun lalu.“Tinggalah di sini.. Anakku..” ucap Nyon
“Jangan pernah hilangkan kalung ini, anakku..” ucap wanita yang terbaring lemah di kasur reotnya, sambil berusaha keras menyerahkan sebuah kalung berliontin lumba-lumba hitam, pada anak perempuan di sampingnya. Dengan lembut, ia mencoba membelai rambut sang anak yang wajahnya sudah berurai air mata.Anak perempuan yang baru menginjak 16 tahun itu, menggeleng-gelengkan kepala dengan keras, sembari mendekapkan tangan ibunya erat-erat, ke wajahnya yang sudah basah. Ia tahu bahwa kini waktu mereka semakin sedikit untuk bersama. Meskipun, ia benar-benar ingin menampik kenyataan itu.“Nak.. Ibu seharusnya.. mengatakan padamu.. sejak awal.. tentang.. iden..titas..mu..yang...se...be...nar....nya....” perlahan, suara sang ibu semakin mengec
Kota Lexington, Tahun 2022 – Saat IniBulan sudah menggantung di langit malam, sementara beberapa orang di luar sedang ribut berlarian, mencari seseorang.Nayra yang baru bangun dari mimpi buruk yang telah menghantuinya selama 14 tahun ini, masih dikejutkan dengan kehadiran sosok pria, yang mirip dengan anak lelaki penyelamat hidupnya. Pria tersebut kini sudah ambruk di depannya, dengan jas hitam dan kemeja putih yang berlumuran darah, entah darimana.Dengan panik, Nayra segera berlari menghampiri dan membopongnya ke belakang mesin pencuci pakaian, sebelum beberapa pria dengan ekspresi gusar di luar rumahnya, melihat ke arah mereka. Ia pikir, mungkin or
Apa-apaan pria ini?Mengajak kencan orang yang bahkan belum mengetahui identitas masing-masing?Tunggu! Tapi ia tahu namaku? Pikir Nayra, setelah mengingat saat pria itu memanggil namanya.“Mengapa Anda tiba-tiba mengajak saya.. berkencan? Saya bahkan tidak tahu siapa Anda.. Tapi, bagaimana Anda tahu siapa saya..?” tanya Nayra, sedikit tergesa karena terlalu banyak pertanyaan memenuhi otaknya.“Kau hanya boleh menjawab ya atau tidak,” ujar pria itu dengan dingin.Ini pertama kalinya Nayra diajak kencan oleh ora
Nayra terbelalak.Carver Group adalah perusahaan ritel dan teknologi terbesar di dunia, dengan penghasilan di atas 600 miliar dolar pertahun. Perusahaan ini memiliki belasan ribu toko, dengan karyawan lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia. Bahkan di tengah kondisi ekonomi yang terpuruk, Carver Group tetap menjadi yang teratas.Lalu sekarang mereka bilang, pria yang ia tolong dan mengajaknya berkencan dengan memberi hadiah-hadiah mewah ini adalah CEO Carver Group? Mengapa Nayra tidak menyadarinya?“Hei!” Nyonya Milla menepuk pundak Nayra, menyadarkannya sejenak dari keterkejutan.
“Mengapa aku harus menjadi budakmu?!” tanya Nayra, terkejut dengan kesempatan yang Rehan maksud. “Padahal, kau yang mengajakku berkencan lebih dulu?”Rehan tertawa lagi. “Karena kau telah menolakku! Dan sekarang, kau menyita waktu berhargaku untuk ajakan yang kau tolak. Jadi, tentu saja kau harus menerima konsekuensinya, Nona..”Nayra tak habis pikir. Rehan ternyata jauh lebih dingin dan kejam dari yang ia kira. Pria itu tidak lebih baik dari iblis!“Baiklah..” Nayra tidak mau kalah. “Aku akan menerima ‘kesempatan’ itu.. karena aku hanya perlu memastikan, untuk tidak berakhir menjadi budakmu ‘kan,