Share

Bab 6

Girgal mematung, ada banyak pengawal kaisar yang berada di sekitar penginapan. Boby yang sejak pagi sudah pergi untuk mencari informasi, membuat Girgal merasa khawatir jika dirinya melakukan kesalahan, dan membuat Boby dalam masalah.

"Tuan, mohon maaf sebelumnya. Karena ada inspeksi penyelidikan kasus pencuri benda pusaka, pihak kekaisaran akan menggeledah kamar anda. Mohon untuk menunggu di lantai bawah," ujar sang pemilik penginapan.

Girgal mengangguk paham, lalu secepat kilat tangannya menyambar tas nya dan pergi ke lantai bawah untuk menunggu Boby.

"Apa kalian tahu, bahwa pedang pusaka milik kaisar telah di curi?!"

"Iya, aku mendengar berita itu di restoran tadi pagi, aku berpikir mungkin hanya bualan saja. Tapi, sepertinya benda yang hilang itu sangat penting,"

"Ini adalah benda pusaka satu-satunya wilayah Bulgu, beberapa guru besar mengatakan bahwa pedang ini bisa menarik darah penggunanya dan menjadikan orang tua kuat,"

"Menarik darah? Bukankah itu sedikit berlebihan bung hahahahaha,"

Girgal melangkah pergi keluar dari penginapan, sambil menutup wajahnya agar tidak ada yang mengenalinya.

"Girgal!! Kemarilah cepat!!" teriak Jack.

"Sial, pria itu sangat menyebalkan,"

"Hey, ada apa dengan wajah itu. Aku kemari untuk membantuku bung,"

"Ada apa? Aku harap itu penting dan bukan omong kosong," tekan Girgal kesal.

Jack tampak pucat, wajahnya tidak seceria orang seperti biasa. Mereka berdua berjalan menyusuri gang kecil, menuju hutan dalam akademi. Pondok kecil dengan tanaman merambat yang banyak, memberikan kesan pondok itu terbengkalai.

"Masuklah, aku akan menjelaskan apa yang terjadi,"

Belum lama sejak Girgal masuk, matanya terbelalak menatap AnnA yang pingsan dengan sebuah pedang berlumuran darah di dekatnya. Girgal menatap Jack marah, mata nya yang menusuk meminta penjelasan membuat Jack bergidik ngeri.

"Bukan aku yang melakukan ini, sebenarnya..."

"Jelaskan padaku semuanya dan jangan ada yang terlewat satupun,"

"Baiklah, sebenarnya seseorang yang tidak di kenal menangkap Anna semalam. Mereka adalah pencuri dari pedang yang ada disana, awalnya Anna di bawa ke gudang Akademi, lalu mereka menyayat telapak tangan Anna hingga darah segar itu mengenai pedang. Para pencuri yang percaya akan kekuatan pedang itu, melihat dengan jelas bahwa Darah Anna terhisap oleh pedang tersebut,"

Jack mencoba membersihkan noda darah yang berada di tangan Anne, namun itu tidak bisa hilang.

"Aku menemukan Anna tergeletak lemas saat mendapatkan jadwal membersihkan gudang, disana para pencuri pingsan dengan tidak wajar. Maksudku, bagaimana bisa seseorang seperti tercekik, namun bukan Anna yang melakukannya. Tidak ada siapapun disana, alhasil aku mengikat mereka dan memasukkannya dalam ruang pengawasan akademi. Sekarang, aku bingung harus membantu Anna dengan cara apa, agar pendarahan di tangannya terhenti sebelum ayahnya kembali,"

Girgal mencoba berpikir keras, dia tidak seharusnya terlibat dalam masalah lain. Tapi, Girgal sangat tertarik pada pedang yang terus menyerap darah Anna sedikit demi sedikit. Seketika, perbincangan orang-orang di penginapan berputar, membuat Girgal penasaran apakah itu benar.

"Aku akan melakulan sesuatu, tapi jika Anna dalam bahaya, segeralah bawa dia pergi dari tempat ini,"

"Beritahu aku, apa yang akan kau lakukan??"

Girgal berjalan mendekati pedang tersebut, kedua tangannya menyentuh dua sisi tajam pedang. Darah segar menetes begitu banyak, Jack melihatnya berusaha keras menghentikan Girgal. Tapi, pedang itu mulai bergetar hebat.

"Uhh, Aargghhhh. Ini sangat menyakitkan aaargggh," teriak Girgal.

"Sial, apa yang sedang terjadi disini huh. Aku bahkan tidak tahu, harus berbuat apa?!" keluh Jack.

Darah Girgal terasa mendidih, dia berteriak begitu keras, nafasnya mulai tak beraturan. Jack menarik lengan Girgal, namun dia tidak bisa menghentikannya sama sekali. Pendarahan pada telapak tangan Anne mulai berhenti, sedangkan Girgal masih berjuang menahan panasnya darah yang terus memaksa keluar dari kedua tangannya.

"Bawa... Anna pergi dari sini...PERGII!! JACK, PERGILAH SEKARANG,"

Teriakan itu menggema di tengah hutan akademi, Jack dengan sangat terpaksa membawa Anna pergi dan meninggalkan Girgal sendirian.

"Aku...Aku akan, menjadikanmu pedangku!!"

Girgal meremas pedang itu dengan tangan kosong, sekarang kedua telapak tangannya sudah mati rasa. Pandangan Girgal pun berkunang-kunang, nafasnya yang berhembus begitu lemah telah menandakan Girgal sedang dalam bahaya.

"Ibu... Aku harus menyelamatkan-"

Girgal pingsan, darahnya pun mulai berhenti mengalir. Tapi, pedang itu mulai bercahaya merah seperti darah. Bagi pewaris darah keturunan wilayah bulgu, itu menandakan Kontrak telaj terjadi antara Girgal dan Pedang Pusaka Terhebat Bulgu.

"Ugh... kepalaku sakit, ini dimana? owh, Aku harus mencari Boby,"

"Paman, aku ada disini. Apakah paman sudah merasa lebih baik?"

"Hah? Mengapa kau bisa menemukanku?"

"Paman pulang dengan wajah aneh semalam, aku begitu takut saat menyapamu. Tapi, setelahnya badan paman jatuh ke lantai dan paman pun pingsan,"

"Aku berjalan kemari? bukankah kemarin," Girgal menatap dirinya tak percaya, "Tidak apa-apa, bisakah kau membawakan teh hangat? Aku akan membelikanmu kue jeruk lagi,"

"Baiklah paman, aku akan segera kembali," ujar Boby senang.

Entah apa yang terjadi pada Girgal, namun satu hal yang perlu Girgal curigai adalah Pedang pusaka itu benar-benar sangat berbahaya.

"Girgal, mulai saat ini kaulah tuanku,"

Suara yang samar itu, membuat Girgal terdiam. Kemungkinan yang sangat mengejutkan, jika pedang pusaka bulgu mengakui Girgal.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status