Share

WITH YOU

BAB 3 - WITH YOU

Setelah berpamitan kepada kedua pasang paruh baya yang masih terlihat akan meneruskan obrolannya, sepasang kekasih itu pun segera pamit untuk jalan – jalan. Setelah kepergian keduanya, mereka berempat memutuskan untuk melanjutkan obrolan – obrolan dan nostalgia  mereka di taman belakang rumah Ardian.

Tampak mobil sport warna frozen grey dengan desain eksterior futuristik yang tidak pernah lekang oleh waktu terparkir rapi di halaman rumah milik Ardian, siapapun yang memandangnya tidak akan bosan dengan desain mobil sport tersebut yang tak lain merupakan supercar keluaran mobil merk BMW i8 milik kekasih Rissa, Keenan Noe Salvino.

Mereka berdua masuk kedalam mobil tanpa sepatah kata dan masih tampak saling mendiamkan diri satu sama lain hingga keheningan melingkupi suasana di dalam mobil mewah Ken.

 “Dasar kulkas, tidak ada romantis – romantisnya. Diam terus seperti patung angsa ditaman mommy. Huh..” batin Rissa dengan melirik sekilas Ken yang sedang fokus pada kemudi.

“Jangan memandangku terus, bisa – bisa kau terus memimpikan wajah tampanku ini setiap malam,” ucap Ken yang tiba – tiba dan masih dengan nada datarnya. Rissa mendengar ucapan Ken yang terkesan sangat narsis dan percaya diri itu mencebikkan bibirnya dan bedecak sinis,

“Ku kira kulkas tidak bisa bicara kepada makhluk cantik sepertiku ini,” balas Rissa dengan memalingkan wajahnya ke depan. Ken hanya berdeham enggan menjawab cibiran dari sang kekasih.

10 menit berlalu,

Rissa yang tidak terbiasa dengan keheningan, ia memilih untuk mengalah pada Ken yang masih terus mendiamkan diri tanpa mau mengajak bicara dirinya dan memutuskan untuk membuka obrolan dengan mencoba memanggilnya,

“By...” panggil Rissa dengan menolehkan kepalanya menatap sang kekasih yang masih setia fokus dengan kemudinya tanpa terpengaruh dengan makhluk cantik yang duduk di sebelahnya. Ken yang merasa Rissa tengah memperhatikannya pun menjawab panggilan Rissa dengan deheman.

“Hmm...” jawab Ken sambil melirik samping kirinya, dimana makhluk cantik itu masih tetap menatapnya tanpa mengalihkan pandangannya lurus kedepan. Karena hanya mendapat jawaban dengan deheman khas kekasih, Rissa mencebikkan bibirnya hendak mengumpat pada sosok pria bak kulkas yang tengah mengemudi itu, namun segera diurungkannya karena ia enggan memperkeruh keadaan menjadi semakin dingin.

“Ehm.. apa aku membuatku marah by? Sejak dirumah kau terlihat sangat jengkel padaku,” tanya Rissa dengan jarinya menusuk – nusuk lengan kekar pria kaku di sampingnya. Ken yang merasakan lengannya ditusuk jari lentik makhluk cantik nan cerewet itu pun hanya meliriknya sekilas dan tetap fokus pada kemudi yang dipegangnya. Selama 5 menit 16 detik suasana tampak hening setelah Rissa menanyakan perihal diamnya Ken.

Rissa yang tidak  mendapatkan jawaban atau sahutan dari pria disampingnya hanya menghembuskan nafasnya kasar, “Benar – benar kulkas beton, dasar gila. Kenapa juga harus aku yang menjadi kekasih kulkas beton ini,” umpatnya dalam hati dan segera membenarkan duduknya menghadap lurus kedepan sambil terus mengerucutkan bibirnya bak bebek.

***

Ia memilih untuk mengeluarkan benda pipih yang tidak lain adalah gawai canggih keluaran merek dengan logo apel bekas gigitan yang terkenal di dunia itu. Ia pun berselancar menuju dunia maya dengan membuka sosial media yang saat ini tengah menjadi primadona di berbagai kalangan masyarakat mulai dari anak – anak, remaja hingga dewasa apalagi kalau bukan i*******m. Saat membukanya tampak banyak notifikasi alias pemberitahuan dari akun i*******m Rissa yang sedang mengomentari foto dirinya yang diunggahnya kemarin.

Kau semakin cantik sa,,” , “Kawaiiiiii..”, “OMG !!!!! kecantikanmu seperti titisan dewi saaaaa..” itu semua beberapa komentar teman – temannya di foto yang ia unggah dan menjadikannya terkikik membacanya. Apalagi komentar dari duo rusuh yang mulut dan jarinya minim akhlak jika sedang mengatai Rissa, , “Kau terlihat seperti gadis pendiam riss, hhehe..” komentar Nara dan mendapat persetujuan Azri yang ikut berkomentar, “Sangat kontras jika melihat tingkah lakunya dalam real life, xixi...”.

“Dasar sialan,,” ucap Rissa pelan dan masih bisa tertangkap oleh pendengaran Ken yang tajam seperti tatapan yang sering ia berikan pada Rissa dan para karyawan di kantor.

“Siapa yang sedang kau umpat hah ?” tanya Ken dengan menaikkan nada bicaranya pada gadis yang dari tadi menunggu jawaban atas pertanyaannya. Rissa yang mendengar nada bicara Ken naik pun segera mengalihkan pandangannya pada pria itu dan menautkan kedua alisnya dengan heran,

“Apa kau sedang bicara denganku by?” tanyanya polos dan membalas tatapan Ken dengan santai. Ken yang mendapati sang kekasih menjawabnya terkesan santai pun segera menepikan mobilnya di tepi jalan yang sedikit sepi.

“Apa kau sedang mengumpati aku?” tanyanya dengan menurunkan nada bicaranya namun datar dan penuh penekanan. Ia mengalihkan pandangannya dari jalanan dan beralih pada gadis yang duduk disebelahnya dengan menatapnya tajam dan dingin.

“Kau ini kenapa? Aku tidak sedang mengumpati kau, aku hanya membalas komentar Nara dan Azri di foto yang aku unggah kemarin di i*******m by,” jawabnya dengan lembut. Ken mendengar jawaban dari sang kekasih yang terkesan lembut di pendengarannya pun sedikit luluh dan ingin memberitahukan pada Rissa kenapa ia mendiamkannya, dengan helaan nafas pelan Ken menyahuti jawaban Rissa.

“Ehm... Aku kira kau sedang mengumpat padaku karena aku belum menjawab pertanyaanmu tadi,” jawabnya dengan nada mulai lembut dan mendapati jawaban Oh dari Rissa. Ken yang sudah terlanjur menepikan mobilnya, ingin berbicara pada gadis cantik yang tengah sibuk dengan gawai canggih iphone 12 pro max ditangannya dan terlihat sesekali tersenyum.

“Sa, aku ingin menjawab pertanyaanmu yang tadi. Bisakah kau singkirkan dulu ponsel yang membuatmu seperti orang gila itu ?” tanya Ken kembali datar dan menunjukkan ekspresi yang menjengkelkan bagi Rissa. Rissa yang mendengar kekasihnya menyebutnya orang gila berdecak sebal dan melirik sinis pada pria yang kini tengah memegang ponsel yang tidak kalah canggih dari miliknya.

“Gila teriak gila,,” umpatnya dengan jelas sambil mencebikkan bibirnya dan melirik Ken yang tengah mengetik pada ponselnya. Ken yang mendengar umpatan Rissa dengan jelas mengalihkan pandangannya sekilas dan melanjutkan mengetik pada ponselnya untuk membalas pesan dari Zelle, sekertaris sekaligus sahabatnya bersama Jaden saat kuliah di London.

“Kau mengumpati kekasihmu yang tampan ini by?” tanya Ken sembari meletakkan ponsel dengan merek keluaran sama dengan sang kekasih namun berbeda pada tipe, tentunya tipe dan harganya yang lebih mahal dari Rissa. Rissa yang mendengar jawaban narsis dan penuh percaya diri dari pria yang mendiamkannya sejak tadi itu berdecih sinis dan memutar bola matanya malas.

“Kau itu sangat narsis, tapi sungguh aneh. Kau itu seperti kulkas yang berjalan dan tembok beton yang kaku dan keras. Aku heran kenapa mom Nia dan dad Adam bisa melahirkan makhluk sepertimu ini,” ucap Rissa jengah dengan tingkah kekasihnya yang telah menjalin hubungan dengannya satu tahun empat bulan terakhir ini. Mendengar cibiran Rissa untuknya, Ken hanya membalas perkataan Rissa membuat sang kekasih semakin jengkel setengah mati.

“Apa kau itu amnesia, apa memang bodoh atau gila? Makhluk yang kau sebut tadi dengan kejelekan – kejelekan itu adalah kekasihmu, haha..” jawabnya dengan tertawa menertawakan sang kekasih yang memelototinya. “Upss,, apa aku mengatakan kejujuran? Dan satu lagi, daddy  ku tidak melahirkan aku. Tapi...” lanjut Ken dengan menggantung perkataan terakhinya.

Rissa yang penasaran dengan lanjutan perkataan terakhir Ken pun langsung melayangkan pertanyaannya yang membuatnya terlihat seperti bocah lima tahun yang penasaran, “Tapi apa ken ? kau itu kalau bicara jangan setengah setengah seperti orang mencicil hutang saja,”.

“Hahaha, apa kau yakin ingin mendengar lanjutan dari perkataan aku ini sa?” goda Ken pada Rissa yang tampak lucu dan menggemaskan dimatanya.

“Yakin seyakin yakinnya by, ayo tapi apa?” tanyanya penuh penasaran sambil mengganti posisi duduknya yang kini mencondongkan tubuhnya ke sebelah kanan untuk melihat sang kekasih lebih jelas dan dekat. Ken yang melihat Rissa tampak sangat penasaran menerbitkan senyum jahilnya dan menjawabnya dengan mendekati Rissa sambil menaik turunkan alisnya.

“Baiklah dengarkan dengan serius, daddy ku memang tidak ikut melahirkan aku ke dunia ini. Tapi daddy ku sangat berkontribusi besar hampir 70 persen atas kelahiranku kedunia. Dia yang sudah menanamkan sahamnya pada lahan mommy ku sehingga terlahirlah seorang Keenan Neo Salvino yang tampan, sexy, gagah, dan amat rupawan ini,” jawab Ken dengan menahan senyumnya melihat reaksi sang kekasih yang mendengar jawabannya dengan serius.

“Oh, pantas saja kau ini pandai dan handal dalam mengelola perusahaan. Berarti berkat saham daddy 70 persen yang ditanam pada lahan mommy by. Tapi, apa kau ini terahir dari sebuah perusahaan?” tanya Rissa yang masih bingung dengan jawaban sang kekasih yang terlihat masih  berputar – putar dan tengah memperhatikannya dengan tatapan yang sulit diartikan.

“Dia ini polos atau memang bodoh sih. Oh Tuhan, kenapa gadis ini sangat menggemaskan dan lugu sekali,” batin Ken mendengar pertanyaan ajaib dari gadis berusia 26 tahun yang seharusnya mengerti arah pembicaraan Ken. “Ehm.. apa kau benar – benar tidak paham dengan maksutku by?” tanya Ken kemudian pada gadis yang tengah duduk disebelah kirinya dan menatapnya penuh penasaran dalam benaknya..

“Iya by, menurutku jawabanmu sedikit berputar dan aneh. Karena baru ini aku mendengar seorang bayi terlahir dari perusahaan,” ucapnya polos dan mengundang tawa Ken yang pecah seketika.

“Hahaha, Rissa oh sayangku, my baby. Kau ini sudah usia berapa hah? Kenapa hal seperti ini saja kau masih begitu polos?” ejek Ken pada kekasihnya yang tengah cemberut karena ejekan darinya.”Baiklah, baiklah maksud dari perkataan aku ini adalah daddy memang tidak mungkin melahirkan aku. Kau tau kan daddy seorang pria. Kau juga tau bahwa seorang pria tidak mungkin untuk melahirkan bahkan mengandung, kecuali pria setengah matang. Jadi saham daddy yang aku maksud adalah sel sperma milik daddy yang membuahi sel telur milik mommy. Sampai sini kau paham kan by??” tanya Ken pada Rissa yang tampak memerah pada kedua pipinya yang ia beri blush on pink sehingga menjadi sangat menggemaskan dipandang.

Ken yang melihat semburat merah pada kedua pipi gadis disebelahnya itu semakin mencoba untuk menggodanya dan melupakan niat awal ia menepikan mobilnya dan alasan ia mendiamkan gadis polos nan cerewet itu sembari mencodongkan tubuhnya semakin mendekati gadis itu yang semakin memerah di pipinya, “Kau tidak mungkin mau aku menjelaskan semuanya dengan detail kan by,karena bagiku jika hanya menjelaskannya dan tidak melakukan tidak akan membuatmu paham. By apa kau ingin tau detailnya tentang,,Arghhhh...”goda Ken pada Rissa yang berakhir dengan cubitan di segala perut dan pinggang Ken yang membuat Ken semakin tertawa kencang karena berhasil membuat gadis disebelahnya ini kesal karena ucapannya.

“Cukup by, jangan menggodaku lagi. Kenapa kau tiba – tiba berubah menjadi pria mesum begini? Dimana makhluk kulkas dan beton yang tadi bersamaku sepanjang jalan ini?” tanya Rissa masih dengan setia mencubit pinggang Ken yang masih belum diam tertawa. “Bukannya kau mau memberikan jawabanmu dan alasan kenapa kau mendiamkan aku tadi by?” tanya Rissa kemudian sambil melepas cubitan di pinggang Ken dan mengelus lengan kekar Ken yang mendadak menghentikan tawanya.

“Tuhkan, belum lima menit si mesum merasukinya. Kulkas beton sudah mengambil alih tubuhnya, huh” batin Rissa yang mengamati perubahan wajah kekasihnya menjadi datar dan dingin kembali seperti sepanjang jalan tadi. “Ehm,, by maafkan aku. Kalau aku sudah membuatmu jengkel dan sebal padaku, tapi apa alasannya by? Aku merasa tidak melakukan kesalahan padamu by,” ucapnya lagi tanpa menunggu si makhluk kulkas beton menjawab pertanyaan yang ia lontarkan.

“Ehmm, apa kau yakin tidak membuat kesalahan dan menyebabkan aku mendiamkanmu dari tadi?” balas Ken dengan membalikkan pertanyaan kepada Rissa yang diam karena bingung dengan sikap Ken padanya.

“Aku tidak merasa memiliki kesalahan padamu by, apa karena aku lama tidak segera pulang saat kau berada dirumah tadi?” tanya Rissa dengan menerka – nerka alasan diam Ken padanya.

“Itu salah satunya, tapi itu bukan hal utama yang menjadikanku mendiamkanmu sejak tadi,bahkan seorang Gavin yang notabenenya pria sangat peka terhadapku tidak sepertimu notabenenya seorang wanita yang katanya memiliki tingkat kepekaan tinggi diatas rata – rata makhluk hidup di muka bumi ini, tapi tidak sedikitpun memiliki tingkat kepekaan yang diagung – agungkan kaum mu itu. Hah,,,” ucap Ken sinis dengan tajam membuat Rissa tertohok dan hanya menundukkan kepalanya.

“Maaf, aku sungguh tidak tau apa yang menyebabkan kau mendiamkan aku by,” ucapnya pelan sambil masih menundukkan kepalanya tanpa mau melihat Ken yang tengah menatapnya sedikit iba namun masih tajam. Terdengar helaan nafas pelan yang keluar dari bibir sexy pria tampan yang duduk menyamping dengan lengan tangannya yang kekar berorot dibalik paddy pro 2 pollo shirt putih yang ia kenakan.

“Sudah berapa kali aku katakan bawa selalu ponselmu jika tidak bersamaku? Bukan karena aku tidak percaya denganmu, tapi aku merasa gagal menjadi seorang kekasih. Bahkan kau tidak pernah menghubungi atau mengabari aku akan kemana saja kau. Aku membebaskanmu bukan berarti akan membiarkanmu pergi tanpa ponselmu. Apa kau lupa kejadian tiga bulan lalu hah?” ucap Ken dengan menormalkan nada bicaranya pada gadis yang menundukkan kepalanya dan terlihat  memelintir ujung mini skirt yang ia kenakan.

***

Mendengar alasan Ken karena dirinya tidak  membawa ponsel saat bersepeda pagi tadi dan tidak sempat menghubungi dan mengabarinya, ia pun mendongakkan kepalanya menatap pada sang pria yang masih menatapnya. “Maafkan aku by, aku sungguh lupa tidak menghungi dan mengabarimu pagi tadi. Emm... bukannya kau juga tau kalau aku selalu bersepeda atau jogging dengan duo rusuh itu tiap minggunya kecuali sakit? Engggh... dan untuk kejadian tiga bulan lalu iya aku ingat by, jadi aku mohon maafkan kesalahanku dan jangan diamkan aku seperti ini lagi by. Aku akan menurutimu selalu membawa ponselku dan akan mengabari jika tidak bersamamu,” jawab Rissa dengan mata yang sendu menatap Ken, membuat Ken merasa kasihan dan melupakan kekesalannya pada Rissa yang membuatnya jengkel setengah mati. Ia hanya khawatir pada kekasihnya yang sering ceroboh walaupun ia tahu Rissa tidak sendirian.

“Hmm, baiklah jangan lupakan janjimu barusan. Aku tidak ingin kejadian tiga bulan lalu terjadi lagi, jangan sampai kau ceroboh seperti itu lagi,” ucap Ken dan melanjutkan ucapannya kembali, “Aku juga sudah memaafkan mu dari tadi, kau tau kan meskipun aku sangat keras dan kaku juga dingin seperti katamu itu tidak bisa lama – lama marah denganmu by. Karena kau itu termasuk makhluk yang langka dan sangat antik di muka bumi ini, dan harus selalu dipelihara juga dilestarikan haha..” ucapnya sambil menggenggam tangan Rissa dengan satu tangannya dan satunya tengah mengacak rambut sang kekasih sehingga menimbulkan suara cempreng yang tertidur sepanjang jalan tadi kini bangkit dan memekakkan telinga yang mendengarnya, namun suara cempreng Rissa membuat seorang Ken selalu bahagia dan tertawa.

“Kau itu sangat menyebalkan selalu mengatai aku antik dan langka, tapi aku sangat menyayangimu by,” jujur Rissa pada Ken yang tampak masih menyunggingkan senyumnya dan membantu merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena ulahnya yang usil.

“Well, jangan sampai kau melanggar janjimu barusan. Atau kau ingin aku memberikanmu hukuman karena telah melanggarnya,” ancam Ken dengan seringai jahilnya dan hanya dijawab dengan acungan jempol ok dari Rissa.

Setelah mengobrol cukup lama, kedua pasangan itu memutuskan untuk beranjak ke minimarket terdekat guna membeli beberapa camilan dan minuman untuk menemani perjalanan mereka yang sepertinya tidak jadi menonton fim di bioskop mall kota tersebut. Gaya pacaran kedua sejoli ini tergolong unik tidak seperti pasangan kekasih lainnya yang terkadang akan melakukan kencan di mall hanya untuk sekedar jalan – jalan, makan atau nonton film. Bagi kedua pasangan yang baru saja baikan ini, kencan yang berfedah dan bisa menjadikan refreshing untuk keduanya yang hari – harinya disibukkan dengan berbagai tumpukan berkas – berkas pekerjaan adalah dengan melakukan perjalanan travelling atau sekedar mengendarai motor atau mobil untuk berkeliling kota itu sudah membuat otak mereka segar dan menambah kedekatan mereka berdua. Ya memang cara setiap pasangan akan berbeda untuk memiliki waktu berdua dan menjaga keharmonisan hubungan.

Ken menyalakan musik setelah mereka baru saja membeli beberapa makanan ringan dan minuman yang akan menemani perjalanan mereka yang entah kemana itu. Tampak kedua pasangan yang baru saja bersitegang itu tengah tertawa lepas dan mengobrol dengan saling mengejek satu dan lain. Tampak Rissa yang menyandarkan kepalanya di lengan kekar Ken yang tengah mengemudikan  kendaraannya dan melirik sang kekasih sekilas sambil  menyunggingkan senyum indahnya yang jarang seakali terekspos di lingkungan kantor yang ia pimpin mennggantikan sang daddy.

Terdengar musik kesukaan keduanya tengah berdendang,mereka berdua pun menyanyikan sepenggal bait lagu milik Chris Brown dengan tangan kiri Ken menarik dan menggenggam tangan kanan milik Rissa yang masih fokus pada kemudi di depannya.

“ Oh, I'm into you

And girl, no one else would do

Cause with every kiss and every hug

You make me fall in love

And now I know I can't be the only one

I bet there's hearts all over the world tonight

With the love of their life who feels

What I feel when I'm

With you, with you, with you, with you, with you, girl

With you, with you, with you, with you, with you ....”

Ken melirik gadis disebelahnya yang tengah menyunggingkan senyuman dengan menarik sudut bibirnya dan terus menggenggam tangan mulus kekasihnya itu. “Aku akan menjagamu sesuai kemampuanku dan tidak akan membuat orang tuamu bahkan mommy dan daddy kecewa padaku. Being with you makes me comfortable, and always want to  be near you. When I’m away from you, I can be a crazy man baby..” batin Ken dan memandang Rissa sekilas dan mencium tangan Rissa yang tengah digenggamnya. Melihat tangannya dicium Ken, Rissa terseyum manis dan menatap sang kekasih yang memandang jalanann di depannya.

“Kau itu pria dingin, kaku, keras dan kejam tapi kau itu juga pria manis, posesif, dan penyayang. I love you baby..” batin Rissa masih dengan tersenyum manis .

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status