Share

Menangis

“AUDREY.”

Perempuan yang dipanggil itu mendongak. Dia bisa melihat ibu dan mertuanya berlarian di lorong rumah sakit. Hal yang membuatnya sedikit saja merasa lebih lega. Setidaknya, ada yang bisa menemaninya dan ada tempat Audrey untuk curhat.

“Apa yang terjadi?” Fiana adalah orang pertama yang bertanya. “Kenapa Damar ada di rumah sakit lagi?”

“Ada begal,” jawab Audrey tanpa perlu berpikir panjang. “Padahal jalanan cukup ramai, tapi mereka tetap berusaha memecahkan kaca mobil dan melukai Damar dengan pisau.”

“Apa mereka gila?” tanya Vita dengan nada suara yang meninggi. “Dasar orang-orang tidak ada kerjaan. Memangnya mereka pikir tidak akan tertangkap.”

“Mereka tertangkap, Mom. Itu pun karena Damar punya refleks yang cukup bagus,” balas Audrey terlihat cukup cemas. “Dia dengan cepat membuka pintu mobil dengan keras, untuk menjatuhkan orang-orang itu. Kebetulan mereka sangat mepet ke mobil.”

“Lalu apakah Damar terluka? Di mana dia?”

Audrey tersenyum kecut mendengar perta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status