Share

Benci

“Ada apa dengan matamu itu?” Vita langsung bertanya, ketika melihat tampang putri sambungnya esok hari.

“Kenapa dengan mataku?” tanya Audrey kebingungan.

“Dia tampak merah.” Fiana yang menjawab. “Seperti orang habis menangis.”

“Siapa yang menangis?” hardik Audrey tampak sedikit panik. “Aku hanya tidak bisa tidur semalaman, tapi itu tidak berarti aku cemas.”

Fiana mendengus pelan mendengar apa yang barusan menantunya katakan. Baginya, melihat Audrey yang menyangkal terlihat sangat lucu. Tapi sudahlah, Fiana sedan tidak ingin bertengkar dan memilih untuk mengangguk saja.

“Bagaimana Damar?” tanya Audrey, mengintip ke arah ranjang pasien.

“Seperti yang kau lihat.” Masih Fiana yang berbicara. “Dia sudah dipindahkan ke kamar rawat inap biasa dan itu berarti Damar sudah lebih baik dari kemarin.”

Audrey mengangguk pelan. Dia merasa sangat bodoh, karena masih mempertanyakan hal yang sudah pasti. Hal yang membuat perempuan itu lupa mendekat ke arah ranjang dan melihat lelaki yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status