Share

Takut

“Damar.” Audrey mendesis pelan. “Kau mau apa?”

“Menurutmu apa?” tanya Damar, tidak berhenti menghindu aroma yang menguar di antara ceruk leher sang istri.

“Tentu saja menggodaku, tapi ada Madre di rumah ini.” Audrey kembali mendesis. Dia merasa geli dengan embusan napas Damar, juga sentuhan lelaki itu di tubuhnya.“Apa kau mau cari mati? Ibumu akan marah kalau kita bersenang-senang di sini. Lukamu juga belum kering.”

“Lukaku itu ada di bagian leher, Audrey,” bisik Damar tepat di telinga. “Itu tidak akan berdarah lagi, hanya karena kita bercinta. Bercinta dengan brutal sekali pun tidak masalah, asalkan bagian itu tidak disentuh.”

Audrey menggeram antara kesal dan ingin, tapi pada akhirnya dia menyerah juga. Padahal, semalam Fiana sudah memperingatkan untuk tidak membuat Damar kelelahan dengan alasan apa pun. Tapi subuh ini, janji itu sudah dilanggar.

Biarlah nanti mertuanya marah, yang penting Audrey menikmati indahnya dunia sekarang. Lagi pula, yang penting dia hanya perlu hati-h
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status