Share

Morning Star : Perjalanan untuk Tumbuh dan Bersinar
Morning Star : Perjalanan untuk Tumbuh dan Bersinar
Penulis: humaida masfiyah

Awal Kisah Baru

“Hai Dunia! Aku telah siap ke level selanjutnya”

Ira menyunggingkan senyum bangga lalu menikmati angin yang menemainya disepanjang perjalanan menuju kampus barunya bersama ayah menaiki motor. Sekarang jantungnya benar-benar berdetak keras, lebih mengalahkan perasaan jatuh cinta, apakah seperti ini akan dialami semua mahasiswa baru? Bagaimana dengan teman barunya nanti, apakah kakak tingkatnya akan segalak drama sinetron di televisi, klaim bahwa mahasiswa lebih sering begadang akankah berlaku untuknya atau mungkin masa perkuliahan akan mengantarkannya pada cinta sejati.

Aaah ira menggelengkan kepala mencoba menghilangkan overthinkingnya. Yang pasti, ia berharap kehidupan perkuliahannya akan berjalan sesuai harapan. Sejauh 100 meter dari jarak motor yang ia kendarai, ira akan tiba di gerbang utama Universitas Surya Cendekia, salahsatu universitas swasta terbaik di Indonesia. 

Throwback, ira mengingat nasibnya beberapa bulan lalu, ketika akan mendaftar SNMPTN, ia dan teman-temannya sangat bersemangat, ketika mendengarkan pengarahan untuk mendaftar dan memilih jurusan di universitas impian, cara menghitung passing grade, presentase kelulusan dari masing-masing sekolah, hingga masalah pembiayaan studi nanti, semua dijelaskan dengan detail oleh guru BK. Namun sayangnya, ada saja kendala yang terjadi. Saat hari dibukanya pendaftaran telah tiba, server LTMPT sempat down dan sulit untuk di akses, jadi pendaftaran mereka terpaksa diundur sementara waktu. Semua siswa tak terkecuali ira merasa resah, bagaimana bila server masih bermasalah hingga ahir pendaftaran nanti dan mereka terlambat untuk mendaftar. Pikiran-pikiran negatif terus berkecamuk, guru BK sekali lagi meyakinkan dan menenagkan mereka untuk tetap optimis dan pihak sekolah terus mengusahakan yang terbaik bagi siswa-siswanya. Harapan selalu ada dibalik setiap doa, sore itu ditengah hujan lebat server telah normal kembali, pihak lab komputer segera mengonfirmasi guru BK untuk menghubungi siswa yang saat itu tengah perjalanan pulang untuk segera kembali ke sekolah, karena pendaftaran SNMPTN harus segera dilaksanakan.

Wah bahagia sekali mereka mendengar kabar baik ini, meskipun tengah hujan lebat, teman-teman saling mengabari untuk tidak terlambat menuju lab komputer. Ira yang posisinya sedang didalam rumah dan masih mengenakan seragam terperanjat mendapat telfon dari sahabatnya untuk segera kembali ke sekolah. Sontak bersorak riang mendengar kabar tersebut, meskipun kondisi hujan dan listrik di kampungnya padam,tidaklah menyurutkan semangatnya. Diambilah mantel pink diatas lemari, ia kenakan tergesa-gesa sambil menuju motor bebek kesayangan ayah. Ira melaju menggilas genangan disepanjang jalan, tak perduli airnya akan menyiprat orang-orang disekitarnya.

Walaupun jarak pandang yang kurang baik, ia bisa melihat beberapa temannya tengah mengendarai motor dengan tujuan yang sama dengan ira. Sore itu ia tidak melihat pemandangan langka, biasanya anak-anak nakal yang suka membantah perintah guru, tidak berlaku saat itu, semuanya excited, karena ini menyangkut masa depan mereka kelak. Kini giliran ira memasuki lab komputer. Petugas memberi arahan juga secarik kertas kecil yang berisi username dan password, setelah diberi perintah mereka membuka laman SNMPTN kemudian menginput data nilai, prestasi akademik, pilihan program studi, univesitas, dan data lain yang dibutuhkan. Tiap ketukan tombol keyboard ira iringi dengan doa agar semua langkah dapat terselesaikan dan membuahkan hasil maksimal. Pengisian data telah selesai, para siswa tersenyum lega karena telah menyelesaikan langkah penting ini, kini mereka tinggal menunggu hasil saja, apakah saat pengumuman nanti mereka akan lolos atau tidak. Seperti apa yang ia yakini, setelah manusia berusaha, kini giliran doa yang memainkan peran. Ia tak pernah lupa di setiap ibadah yang ia laksanakan, terpanjat doa-doa tentang impian yang ingin ia capai, juga doa restu dari orang tua adalah faktor penting keberhasilan yang ira yakini.

“ra, ke aula yuk”

“ngapain cha?”

“lah, elu lupa kalo hari ini pengumuman UN?”

“astaga, kok nggak ngingetin gue sih, seengaknya gue nyiapin mental.”

“hahaha, raa santai aja, gue jamin elu tetep lulus meskipun nilai lu gabagus amat”

Acha menarik tangan ira dan membaanya berlari menuju aula. Acha satu-satunya sahabat tersayang ira memang tau segala hal tentangnya, bagaimana menghadari tempramen ira yang keras namun berhati lembut. Sesampainya didepan aula, mereka menatap ratusan anak yang berdesakan didepan papan pengumuman. Belum saja menapakkan kaki lebih dekat mereka sudah malas untuk berdesakkan. Notif smartfhone Ira berbunyi, ia buka grup kelas dan muncullah foto yang dikirim temannya.

“woow congrats iraa, lu dapet nilai UN tertinggi sekelas”

ungkap acha sambil melotot tidak percaya. Ira yang mendapat ucapan selamat oleh teman-temannya di grup kelas masih membeku. Pikirnya kok bisa ya, selama ini ia tahu teman-temannya lebih ambis daripada dia, kebanyakan memilih untuk mengikuti privat diluar sekolah agar mendapat nilai yang maksimal. Ira sendiri tak mampu membayar tutor dan lebih fokus belajar sendiri ditemani youtube yang lebih sering membantunya menjelaskan materi yang sulit. Benar-benar keajaiban. Mungkin ini berkat doa dari ibunya yang tak pernah absen tiap beribadah.

Ira memeluk haru sang ibu, membawa kabar jika ia berhasil mengalahkan teman-temannya dan mendapat peringkat satu dikelasnya. Ibunya turut bangga dan bahagia, tak lupa diselini nasihat bahwa tiap usaha dan kerja keras akan membawa hasil yang baik, maka jangan sekali-kali berkecil hati ketika kamu memiliki keterbatasan dalam menggapai imianmu. Ira menanam baik-baik petuah itu. kini ia semakin percaya diri jika nanti kemungkinan besar akan lulus SNMPTN.

Namun nasib baik belum berpihak pada ira, tiba ketika pengumuman kelulusan SNMPTN, ia dinyatakan gagal. Patah hati yang ia rasakah terasa lebih sakit daripada cinta bertepuk sebelah tangan. Ira menangis tersedu, tak menyangka bila nilai yang bagus tak menjamin kelulusan SNMPTN, mungkin ada faktor lain yang tidak ia perhatikan. Rasa percaya diri yang terbangun runtuh seketika, melihat teman-temannya yang lulus membuatnya merasa sedih bila mengingat kebalikan yang ia terima saat ini, yang bisa ia lakukan hanyalah ikhlas dan mencari peluang lain. Ia harus ingat prinsip yang tertanam, ia tak kan berkecil hati sekalipun jalan yang dipilihnya terasa sulit.

Ira mendapatkan informasi dari sepupunya jika universitas tempatnya berkuliah sedang membuka program beasiswa prestasi calon mahasiswa baru. Tak menyiakan kesempatan, Ira mencoba mendaftar. Untuk saat ini Ira memang mencoba semua kesempatan yang ia dapat dengan baik. Program beasiswa ini melalui dua tahapan yaitu seleksi berkas dan online assessment. Dengan dipandu sepupunya, Ira mencoba mendaftar mulai dari menyiapkan berkas, pembuatan akun, submit akun hingga online assessment. Beruntung ia mempunyai sepupu yang bisa membimbingnya ketika ada kendala dan problem tentang perkuliahan. Setelah menunggu sekitar satu setengah bulan, hasil seleksi telah keluar, namun sayangnya Ira tak berhasil mendapatkan beasiswa itu, di sisi lain ira berhasil masuk 50 besar nilai tertinggi dalam online assessment, yang artinya ia akan dibebaskan biaya registrasi sebesar 50% dan mendapatkan golongan terendah pembayaran UKT.

Ira merasa dilema antara mengambil kesempatan ini atau tidak, melihat kondisi keluarganya yang sederhanya, takutnya bila nanti ada kebutuhan yang memerlukan biaya lebih, keluarganya tak mampu membiayai. Lagi-lagi dirinya diliputi rasa bimbang, beruntung Ira memiliki support system dari keluarga yang luar biasa. Ibunya benar-benar mendukung tiap langkah yang ia ambil, baik ia lanjut atau mengambil kesempatan lain, keluarganya akan selalu mendukung keputusannya, masalah rezeki sudah ada yang mengatur, kita hanya menjalani dan melakukan yang terbaik, begitu prinsip mereka. Ahirnya Ira memutuskan untuk mengambil kesempatan ini, berkuliah di Universitas Surya Cendekia jurusan desain komunikasi visual

Jika dilihat dari miniature USC, bisa diketahui ada total 6 gedung utama fakultas yang berdiri di tanah seluas 422 hektar, gedung-gedung itu di desain mengelilingi USC Center berupa tugu hexagonal dengan penyangga enam pilar. Lingkungan wilayah USC dirancang dengan perpaduan desain arsitektur natural modern.

Ira telah sampai di gerbang utama, ditentengnya stopmap berisi beberapa berkas heregistrasi yang akan dikumpulkan di bagian akademik kampus.

Aaahh udara dilingkungan USC benar-benar segar, banyak pohon besar dan rindang hingga menutupi celah cahaya matahari yang masuk. Jantung Ira mulai berdebar, aliran adrenalin memacu semangatnya untuk memciptakan pengalaman luar biasa di part baru dalam hidupnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status