Share

Chapter 31. Celah

     Awang melirik Sabrina dari sudut matanya. Sabrina hanya bersandar lesu dengan pandangan kosong ke depan. Ia belum berbicara lagi sejak keluar dari kantor Dewa.

     "Sab,” panggil Awang pelan.

     Sabrina tidak menjawab. Pikirannya masih melayang pada Dewa yang tidak bisa ia temui. Kalut dan pikiran negatif tanpa jawaban pasti memenuhi kepalanya.

     Awang menghela nafas. Ia merasa sedih saat melihat Sabrina seperti ini. Ia kemudian menepikan mobilnya di halaman parkir sebuah minimarket. Barulah Sabrina tersadar dari lamunanya.

     “Wang, ada apa?” Sabrina tampak bingung.

     “Cokelat atau vanilla?” bukannya menjawab, Awang malah memberinya dua pilihan.

     Alis Sabrina mengkerut. “Cokelat?” ia menjawab bingung.

     Tanpa menjelaskan apa maskud dua pilihan itu, Awa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
aryapenangsang7101
kok gk ada sambungannya ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status