Share

Chapter 17. Putus Kontrak

     Reyhan mondar-mandir di ruangannya. Ia sangat kesal hari ini. Pak Indera baru saja merendahkan dirinya dihadapan semua komisaris. Pun Pak Narendra, Sang Ayah, tidak memasang badan untuk putranya sendiri. Reyhan merasa Pak Narendra mencari aman dengan tidak membelanya. Kepala Reyhan terasa pening dan nyut-nyutan. Belum lagi saat Pak Indera membahas tentang banyaknya karyawan yang resign. Reyhan merasa tidak ada yang salah dengan cara kepemimpinannya. Ia justru sudah berbaik hati menaikkan gaji semua karyawannya. Gaji mereka berkali-kali lipat jauh di atas upah minimum kerja di Ibukota.

     “Hai,” dari depan pintu terdengar sapaan. Reyhan mengenali suara seksi itu. Itu adalah suara Selma, kekasihnya. Dia tampak cantik mempesona dengan rok pendek dan blazer menutupi tube top yang menyembulkan belahan dadanya.

     “Selma,” gumam Reyhan.

     “Baby, what happ

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status