Share

Chapter 19. Miss You (1)

     Sabrina sudah tidak bisa lagi menyembunyikan status jobseeker yang kembali ia sandang setelah beberapa minggu bekerja di Barilga Group. Bunda dan Ayah sangat sedih namun mereka berdua berusaha untuk tenang menghadapi berita buruk ini.

     “Ya sudah nggak apa-apa, Sayang. Masih banyak lowongan pekerjaan di luar sana yang sesuai sama kamu. Mungkin Barilga itu bukan tempat yang tepat buat kamu,” Bunda menghibur Sabrina.

     Sabrina menghela nafas berat. Untuk masalah pekerjaan, Sabrina sudah mencoba untuk ikhlas dan tidak memikirkannya terlalu berat. Namun masih ada ganjalan di hati soal Dewa. Dewa sama sekali tidak membalas pesan Sabrina satupun. Bahkan panggilan telepon yang berkali-kali ia kirim tidak terjawab satupun. Dewa seperti hilang ditelan bumi.

      “Sudah, sarapan dulu!” Bunda menepuk bahu Sabrina keras sembari menyemangatinya. Bunda lalu mengambilkan sepiring nasi beserta l

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status