Aku harap ini takkan menjadi lagu terakhir yang kaunyanyikan untukku.
...Ahhhh,,, malam, kira-kira apa yang kalian bayangkan jika membayangkan kata malam. Apakah sunyi? berbintang, atau rembulan?
Wah, kau kuno sekali, pasti kau jarang Hang Out apalagi keluar malam, ya kan?
Malam, malam disini akan gue definisikan dengan meriah, kilauan lampu warna-warni dan sorak sorai orang-orang yang meneriakkan nama-nama orang yang mereka kagumi. Ya, kalian bisa menyebutnya Fans.
Konser?? Bisa dibilang agak serupa, tapi tetap saja berbeda. Disini kau tidak akan menemui artis-artis TOP papan atas sekelas oppa-oppa BTS/EXO. Jangan harap!
Lagipula gue laki-laki!!! Korea bukan pembahasan yang masuk dalam list favorit gue, meski dikit-dikit gue paham Blackpink sih..hehe. Ada Jennie, Lisa, Jisoo, Rose.
(itu mah apal Bambank)Jadi, di sinilah gue berdiri. Gue ada di baris terdepan penonton, tempat paling nyaman dan jelas untuk menyaksikan acara Pensi sekolahan gue, Aseekkk.
Paling depan cooy, apakah gue se-spesial itu atau ngayuk banget alias PD tingkat dewa?? Hhmm, nggak juga sih. Gue adik dari seorang kakak yang bakal manggung dikit lagi, ditambah dengan GO Pro yang udah Stand By mode video daritadi, lu bolehlah kasih gue predikat adik berbakti sejagat raya, hahaha.
CAMERA-ROLLING-ACTION.
“Yaaaa, Welcome back with Iqbal Ramdani. Hari ini, disini, SMA Cahaya Harapan lagi ngadain Pensi buat memeriahkan acara Class Meeting Sekolah, Soobbb.”
“Banyak yang hadir dong, semua artis-artis SMA CAHAR yang kece badai, yang cantik kaya putri dan ganteng kaya pangeran, tapi yang pasti masih gantengan gue_ Weeee, AJE GILEEE.”
Cerocos gue ke kamera yang padahal kagak nongolin muka gue sama sekali, sengaja emang. Supaya suasana kemeriahannya jelas terekam gue arahin kamera ke arah panggung gede nan megah udah kaya konser-konser tahun baruan di Ancol, nggak lupa gue juga ngerekam ke arah penonton. RAMEEE BROO!
Penonton-penonton ini terdiri dari siswa-siswi SMA CAHAR sendiri plus ortu ataupun Wali Murid ditambah tamu-tamu undangan yang entah siapa, karena jujur gue sendiri kagak kenal, hehe. Yang jelas sih mereka menjelaskan status mereka tanpa berkata-kata melainkan lewat fashion dan gaya.
Omong-omong soal gaya, diacara semegah dan se-woow ini gue sama sekali nggak bergaya. Masih lengkap setelan seragam basket gue, sempurna dengan keringat yang lengket karna belom mandi habis tanding ama pentolan SMA CAHAR. Untung menang, kalo nggak bonyok gue dikeroyok anak sesekolah!
Jeett...
Secara tiba-tiba lampu yang tadinya terang benderang mati tanpa aba-aba sama sekali. Menimbulkan beberapa pekikan kecil maupun besar yang agaknya mengganggu telinga gue.
Nggak lama, sorot lampu menyala tepat ke arah panggung menyinari sosok lelaki tegap nan gagah yang nggak salah lagi adalah kakak gue. Soalnya sebelumnya si MC bilang penampilan kakak gue bakalan jadi yang pertama. Aslinya sih, gue asal tebak berhadiah aja. Hee...
Detik berikutnya, lapangan CAHAR dipenuhi teriakan-teriakan histeris yang manggil-manggil kakak gue udah kaya fans-fansnya artis K-pop.
“Arya, aarrgggg. Aku padamu”
“Gila, Arya ganteng banget!”
“Ka Arya, pangeran hatiku”
“Ya, Arya. Nikahi aku, pleasa!”
Bussseett, nggak perlulah gue sebutin satu-satu. Takutnya malah berubah gendre jadi horror, ihhhh. Kalo dari gue sih, muka kaka gue emang biasa disebut-sebut mirip V BTS.
Suasana yang awalnya ricuh kaya acara demo anak kuliahan perlahan hening gara-gara suara musik yang awalnya pelan lama-lama berubah jadi nge-bite. Ini baru intro, tapi pesona kakak gue emang gila abiss. Nggak ada mata yang meleng ke arah lain. Semua terhipnotis, terpesona, ngeliat kakak gue seakan-akan pangeran dari negeri dongeng.
"Aduh kak! Besok mah enak ya! Kalo mau nikah tinggal tunjuk aja mau milih yang mana" teriak gue keras-keras.
POP-ROCK-MELLOW
Sesuai dengan lagunya, pakaian kakak gue ya serba-serbi campuran antara 3 gendre lagu tadi. Celana jeans yang bolong lumayan gede di bagian dengkul, kaos putih ditambah hoodie kegedean bermotifnya abstrak. Juga nggak ketinggalan rambut yang bahkan dicat blonde bener-bener bikin kakak gue jadi idola semua wanita. Whahaha, kalo nggak gitu mah bukan Arya namanya.
Lagu pun dimulai.
(IKON_ I AM OK)
I ‘m ok, jangan menghiburku, tak perlu kasihan.
Tak perlu tetap bersamaku, aku baik-baik saja. I ‘m ok, tak perlu khawatirkan aku, tak perlu memikirkan aku. Aku sudah terbiasa sendiri, I ‘m ok.Suara kakak gue yang berat pun membuatnya terkesan seksi walau dia nggak ngelepas bajunya sama sekali, dan gue bener bener berharap itu nggak akan terjadi soalnya gue takut kuping gue pengang kalo cewek-cewek disini pada histeris.
Aku merasa semua orang telah berpaling dariku.
Aku kasian pada diriku sendiri, aku merasa tak berdaya saat aku terjebak kesepian Kalau kau melihatku menangis, tolong tinggalkan aku saja“Gilee ya, kalo lu bukan cowok udah gue nikahin dari dulu” teriakan gue tanpa disaring dulu.
Aiissshh, nih ya, sebagai orang baik yang nggak pinter boong. Nggak bisa dipungkiri kalo gue pun tersihir auranya. Bahkan tanpa sadar gue udah sedari awal ngikutin lirik lagu walau dengan suara pas-pasan kaya bebek keselek linggis.
Diam artinya bahagialah, menangis artinya aku sangat mencintaimu
Aku tak akan mati hanya karna ia tinggalkan Jadi berhentilah menatapku seolah aku sedang sekarat Jawabanku akan selalu dengan senyuman saat orang bertanya kabarku Tinggalkan aku sendiri, jangan temui aku Aku tak ingin memulainya kalau tahu kau akan pergiAahhhgggg,,,
PARAHHH,, nada tinggi gaes!!
Tanpa diduga, ketika part nyayian balik ke reff, kakak gue sama sekali nggak ngeluarin suaranya. Dia malah ngarahin mic ke arah kita semua, yang artinya ngajak kita para penonton ikut bernyanyi.
I ‘m ok, jangan menghiburku, tak perlu kasihan.
Tak perlu tetap bersamaku, aku baik-baik saja I ‘m ok, tak perlu khawatirkan aku, tak perlu memikirkanku Aku sudah terbiasa sendiri, I ‘m ok.Anjay, gue merinding. Beneran! coba kalo lu liat suatu hal yang kompak abis, gue yakin bulu kuduk lu bakal berdiri semua. Apalagi sekarang gue bukan cuma liat, gue disini, di tengah-tengah hiuk piuk yang ikut bernyanyi secara serentak tanpa ada kecacatan satu apa pun. Gilee bener!!
Dan tanpa diduga, secara kompak pula para penonton dan hadirin yang hadir menjerit karna tiba-tiba kakak gue ambruk tanpa alasan yang jelas ditengah-tengah panggung.
“ARRGGH, itu Arya kenapa??”
Gue yang emang dasar ada di baris depan pun nggak pikir panjang langsung naik ke atas panggung setelah tadi kelabakan GIMANA CARANYA MATIIN CAMERA saking nge-blanknya otak gue.
Gue panik, udah pastilah! Gue khawatir, udah lu nggak usah tanya! Tindakan gue juga udah jelasin jawaban gue.
Tolong jangan bilang ini adalah akhirnya...-RUMAH SAKIT-Video tadi bahkan sudahselesai gue putar lebih dari sepuluh kali, tapi air mata gue terus aja ngalir nggak abis-abis bikin mata gue bengkak plushidung berair.Lu tahu? Gue, Iqbal Ramdani, jujur tanpa ada unsur kemodusan sekalipun. Gue malu ngaku kalo gue sekarang lagi nangis. gue khawatir, gue hancur ngeliat kakak gue sampai detik ini belum bangun dari komanya.Tuh mata elang yang biasanya melirik tajam bener-bener nggak mau dibuka, takut pada naksir katanya, haha. Gue ketawa, tapi sayang ketawa gue saat ini pastinya nyeremin karna diiringi air mata."Kak, bibir lu ngg
Ada saatnya dalam hidupmu, engkau ingin sendiri saja bersama angin, menceritakan seluruh rahasia, lalu meneteskan air mata....FLASHBACK ON- SMA CAHAYA HARAPAN-Tahun ajaran baru, pastinya dipenuhi acara-acara penyambutan yang rame, asyik, seru, dan pastinya capek semacam MOS alias Masa Orientasi Sekolah.Kalian tahu kan? Dari pertama aku masuk ke sini, banyak banget anak-anak yang penampilannya dibikin cemang-cemong dan atribut-atribut aneh yang harus mereka pake.Hari ini sebenarnya bukanlah hari pertamaku bersekolah di SMA CAHAYA HARAPAN, saat ini aku hanya penasaran ingin berkeliling calon sekolah baruku. Setelah tadi selesai mengurusi persyaratan
MASA LALU YANG TERTINGGAL"Kak,,, Kakak Arya, bangun sayang! Pindah ke kamar, tidur di sini masuk angin looh!”“Hhhmmm. Ntar ma, ngantuk banget” Racaunya entah sadar atau tidak.Arya yang baru berumur 7 tahun itu menggeliat dalam tidur nyenyaknya. Membangunkan senyuman yang sebenarnya sudah lelah untuk terbentuk di wajah seorang wanita yang diundangnya mamah itu.Melihat tingkah menggemaskan putranya membuatnya refleks mencium kedua pipi imut milik Arya kecil.“Kebiasaan banget ketiduran sambil nonton tv!!!Tak ingin Arya jatuh sakit, perlahan ia pun menggendongnya dalam diam menuju kamar putranya itu. Entah apa yang dimimpikan Si Jagoan Kecil hingga Arya memeluk mamanya begitu erat saat ia
Tanganmu terlalu jauh untuk kugenggam, jadi dapatkah aku kembali?... SUASANA SENJA, MASIH DI HARI YANG SAMA. "Arya gilaaaaaa!!! Tadi lu meluk siapa??" Monolog seorang pemuda berseragam SMA dengan raut frustasi yang terlihat jelas di wajahnya. Namanya Raditya Arya Permana, sesosok pemuda bertampang sangar yang tadi menangis sejadi-jadinya di pelukan seorang perempuan yang bahkan ia tak tahu namanya. Tadi ia benar-benar tak sengaja, yang ada di bayangannya tadi benar-benar sosok ibunya. Tapi begitu pelukannya dilepas, ternyata dia malah entah siapa! Tentu dia malu, sangat malu malah, hingga tanpa sepatah kata pun terucap, ia meninggalkan Si Perempuan
Waktu yang kulalui bersamamu,dan waktu kau lalui bersamaku,menciptakan hamparan bunga yang kuharap tak pernah hilang di sini...Pukul 17.30 alias setengah 6 sore.Langit yang berwarna jingga ini perlahan berubah gelap, dua insan manusia berjalan layaknya sepasang kekasih yang sedang kasmaran. Tentu saja kedua tangan mereka bergandengan dan diayun-ayun perlahan hingga menambah kesan romantis di antaranya.Jangan tanya siapa, karna tak lain dan tak bukan mereka adalah kakak beradik Permana yang telah berbaikan. Tentu saja dengan memenuhi persyaratan Ice Cream cup besar terlebih dahulu.Sepanjang
"Kenapa lu jadi serapuh ini, kak??" . . . Malam seharusnya terasa menyenangkan karena bintang bintang bersinar terang menerangi malam, ditemani rembulan dengan cahayanya yang menenangkan. Tapi sayangnya semua itu nggak berlaku buat gue, karna sekarang gue bener-bener gelisah dan berantakan. Rambut gua acak-acakan, dan bahkan gue masih mengenakan seragam sekolah lengkap yang menandakan kalau gue belum mandi dari jam balik sekolah padahal sekarang sudah jam 11 malam. "Payah" kutuk gue dalam hati. Tanpa henti, gue ketuk-ketuk terus jari jemari gue di atas meja. Mencoba berusaha tenang dan mencoba untuk berpikir jernih karna segalanya nggak akan bisa beres kalau gue terus-terusan pakai emosi. Tapi nyatanya usaha gag
Arya, dia penuh misteri, banyak yang dia sembunyikan hingga membuatku semakin ingin mengenalnya. Tapi aku bisa apa jika dia membenciku?*Fizya SusandraArya! Jangan pernah tanya tentang Arya ke gue, gue nggak tahu dan gue nggak mau tahu! Yang jelas gua nggak suka sama dia, dan lagi, siapa sih yang suka sama dia?*Amanda Siti AuraKak Arya, apa! lu mau bilang apa tentang dia! lu nggak berhak menilai, Bro. Karena lu nggak kenal Kak Aya yang gua kenal.*Iqbal RamdaniAra sayang Kak Arya, Ara kangen Kak Arya. Kenapa Kakak nggak pulang-pulang ke rumah??*Adisty Kayra PermanaArya, Arya itu bangsat! Anak setan, pembawa sial, kelahirannya bahkan tak pernah diharapkan di dunia ini.*?????
Apa salahku hingga kau begitu membenciku??? . . . Arya kecil menatap pantulan wajahnya di cermin sambil menampilkan senyuman terbaiknya, menampakan deretan gigi gigi mungilnya itu. Manis bukan?? Senyum kotak khas seorang Raditya Arya Permana. Hampir semua orang menyukainya, mereka selalu mengatakan bahwa Arya bertambah tampan jika dirinya tersenyum. Tapi kata hampir mengandung makna bahwa tak semua orang menyukai senyum kotak milik Arya itu, ada seorang yang amat sangat menjadi Arya tersenyum. Dan hari ini orang itu memakinya lagi, mengatakan berbagai macam cacian yang mencabik-cabik hati kecilnya. Menyu