Share

Apakah Ini Takdir?

Part 5 Apa ini Takdir?

Pulih.

Satu kata yang telah mewakili keadaan Zelina sekarang. Dirinya sudah tidak lagi terbaring diatas ranjang. Bahkan 2 hari setelah kepulangan, dirinya memaksakan untuk masuk kuliah. Kali ini dirinya tengah berkutat dengan tugas yang sudah beberapa hari tidak ia sentuh. Dirinya adalah sosok mahasiswa yang rajin, dan juga aktif baik dalam organisasi maupun pada pelajaran mata kuliah.

“Zel,”panggil

“Oii, kenapa?”jawab zelina.

Zelina menoleh kea rah sumber suara.

“Lo ikut gak?”tanyanya.

“Ikut apa?”tanya zelin balik.

“Itu acara yang diadakan oleh kampus,”jawabnya.

“Acara apa emangnya, gue belum tahu sih. Lo tahu sendiri kan, kalau gue baru juga baru masuk,”jawab zelina.

“Heheh, iya juga sih. Ini nih gue kasih lihat. Gue sempet moto tuh poster tadi di madding,”ucap zelina

Zelina menerima ponsel temannya yang disodorkan kepadanya. Ia membaca tentang acara yang akan diselenggarakan itu.

“Ini kek acara pengabdian masyarakat gitu gak sih?”tanya zelina.

“Iya sih keknya, lo mau ikut Zel?”jawabnya.

“Emmm, keknya enggak deh. Gue kan baru sembuh. Gak kuat buat ikut kegiatan di luar,”jawab zelina asal sambil memandangi ponselnya.

“Yaelah Zel, padahal ini tuh kesempatan emas buat lo deh,”ucapnya menggoda zelina

“Maksudnya?”tanya zelina.

“Lihat deh poin benefit yang terakhir,”ucapnya.

Zelina membaca ulang.

“Mendapat jodoh jika beruntung,”ucap zelina saat membaca poster

Zelina pun melihat temannya sambil menepuk tangan temannya.

“Asem lo, kirain benefitnya gede. Gue udah serius bacanya. Eh , gaktaunya. Dahlah lo aja yang ikut,”jawabnya.

Zelina mengembalikan ponsel kepada pemiliknya.

“Hahah, kalau gue mah ya ikut Zel. dan keknya Vidya juga ikut deh, tadi gue baru daftar sama dia,”ucapnya.

“Vidya? Seriusan?”tanyanya.

“Hmmm,”jawabnya.

“Anjir tuh anak, kenapa gak bilang ke gue dulu kalau mo daftar,”ucapnya.

“Oh ya satu lagi Zel, kan ini yang ngadain kampus. Jadi otomatis si bem juga ikut. Katanya lo lagi ….,”godanya.

“Paansih, dah gue mau cari Vidya dulu. thanks infonya ya,”ucapnya.

“Oke Zel,”ucapnya.

Zelina pun pergi meninggalkan temannya itu. ia melenggang keluar dari kelas dan mencari Vidya yang tak tahu dimana berada. Ia mencari Vidya ke beberapa tempat. bahkan dirinya pun juga menghubungi lewat ponselnya. Namun, tidak ada jawaban tau balasan dari Vidya. Hal itu membuat dirinya kawatir.

“Lo dimana sih vid. Giliran dicari gak ada, giliran gak dicari muncul tiba tiba. aslinya lo tuh jelangkung apa orang sih,” ucapnya.

Zelina ngedumel tidak jelas. sambil melihat kanan kiri mencari Vidya. Dirinya teringat, bahwa hari ini Vidya sedang masuk kerja di sebuah caffe tempat Vidya bekerja.

“Oh ya, apa gue datengin aja tuh tempat kerjanya?”

Zelina pun menuju ke sana. Tempatnya tidak jauh dengan kampusnya. Sambil menyusuri jalanan dengan jalan kaki. Sampailah di tempat kerja Vidya. Ia pun lalu duduk di tempat dekat jendela. Waiters pun menghampirinya dan menawarkan hidangan untuk dipesan. Setelah waiters pergi, dirinya pun melirik ke kanan kiri. Mencari keberadaan Vidya. Namun tak di temukan.

“Vidya kemana ya, tumben gak ada,”

Dari kejauhan dirinya melihat sosok yang sama dengan Vidya yang tengah duduk bersama sosok lelaki.

“Itu bukannya Vidya, terus siapa tuh cowok,”

Zelina melihat dengan lekat. Namun wajahnya tak jelas, karena duduk memunggunginya. Ia hanya melihat wajah Vidya yang sedang tertawa dari samping. Ia pun berdiri dari tempat duduknya untuk menghampiri Vidya. Namun kesialan menghampirinya, tiba tiba saja dirinya terjatuh karena terpeleset. 

“Awhhhh,”

Sontak Zelina pun menjadi pusat perhatian di dalam caffe tersebut. Belum sempat dirinya menghampiri Vidya. Ia sudah jatuh duluan. Ia pun berdiri dibantu oleh pelanggan yang juga sedang ada di sana.

“Makasih,”

Setelah ia berdiri. Ia pun melihat tempat dimana Vidya duduk. namun nihil, Vidya sudah tak lagi ada di sana. Ia juga mencari di sekitar tempat duduknya pun juga tak ada. apa ini hanya bayangannya saja?

“Hufft, ternyata gak ada,”

Ia pun kembali duduk di tempatnya sambil menunggu pesanannya datang. Tak lupa ia pun juga mengabari Vidya kalau dirinya ada di tempat kerjanya. masih tak ada balasan. Setelah pesanannya datang, dirinya pun menyeruput dan menghabiskan. Setelah itu dirinya pun lalu membayar dan pulang.

Ia pun juga sempat kaget karena pesanannya sudah lunas terbayar. Padahal dirinya pun masih belum membayar. Ia hanya mengangguk atas jawaban yang telah diberikan oleh kasir, bahwa karena hari ini ada promo beberapa minuman dan juga siapapun yang namanya berawalan ”  z “ maka akan mendapat promo tidak bayar alias gratis.

“Terima kasih mbak Zelina atas kunjungannya. Karena hari ini adalah hari special bagi pemilik caffe, maka pihak caffe memberikan promo gratis bagi siapapun pelanggan yang memiliki nama dengan berawalan huruf z. dan mbak Zelina adalah salah satunya,”

“Ohh, jadi seperti itu. baiklah, makasih,”

Ia pun lalu melanggang keluar dari caffe dan pulang namun pikirannya masih mengingat kejadian barusan.

Di lain tempat , sosok mata yang bersembunyi di balik  bilik pun kini memberanikan keluar dari tempat persembunyiannya. Sambil bernafas lega dan juga mengelus dadanya. Siapa dia kalau bukan Vidya. Benar, setelah tahu kalau Zelina ada di tempatnya bekerja apalagi sedang tahu dirinya bersama seseorang, ia pun mengambil langkah cepat untuk meninggalkan tempat duduknya dan bersembunyi di dapur caffe.

“Untung gak ketahuan,”

“Emang ada apa vid?”

“Gapapa. Oh ya makasih udah bantuin gue tadi,”

“Oh ya vid, tadi kan lo nyuruh gue  buat bilang kalau di caffe ini ada promo. Kalau semisal nanti ada pelanggan yang tahu dan minta promo itu gimana dong.ini kan Cuma rekayasa,”

“Iya juga sih,”

Vidya pun berpikir akan hal itu. ia pun teringat.

“Oh ya, gini aja. Gue kasih aja kuota 5 orang yang memiliki nama yang berawalan z, dan salah satunya Zelina. dan sekarang masih ada kuota 4 orang lagi. jadi kalau semisal 4 orang ini terpenuhi, ya maka gak ada promo lagi, untuk uangnya gue kasih setelah kuota 5 orang ini terpenuhi, tapi please jangan sampe pemilik nih tempat tahu, oke?”

“Gue sih oke aja, tapi lo yakin nih?”

“Hmmm, percaya sama gue,”

“Baiklah,”

Vidya pun tersenyum lega. meskipun harus mengorbankan uangnya yang tak banyak itu. namun, ini semua demi untuk menutup kebohongan atas apa yang dilakukan terhadap Zelina barusan. tak lama kemudian, ponselnya bordering. Dirinya melihat pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Ia pun membacanya. Terkejut.

“Pak Sena ? demi apa pak Sena kasih gue uang sebanyak ini,”

Ia menutup mulutnya tak percaya. dalam pesannya juga diucapkan terima kasih kepada Vidya. Ia bahagia, bahwa baru saja dirinya mendapat kesulitan. Namun, langsung dibalas dengan kemudahan oleh Tuhan.

“Pak Sena baik banget, tapi kenapa si Zelin justru bersikap ketus pada pak Sena. Pasti ada apa-apa sama mereka berdua, apa ya kira kira?”

Vidya sejenak berpikir akan hal itu. bagimanapun ini semua demi kebahagiaan teman nya. Dan juga rasa balas budi kepada pak Sena karena telah membantunya selama ini. meskipun harus berbohong  kepada Zelina.

Akan kah Zelina tahu bahwa sosok yang tadi dicurigai memang benar benar Vidya. Dan bagaimana reaksi Zelina setelah tahu selama ini Sena dan Vidya dalam sekubu? Lalu apa yang sebenarnya terjadi pada Zelina dan Sena hingga Zelina seolah kesal dengan Sena?

“Haruskah bertahan jika telah dihancurkan?   atau tetap menerima meski berulang kali dikecewakan? ”

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status