Share

4. Tamu Misterius Di Tengah Malam

Langkah kaki tamu misterius yang masuk ke dalam kamar Fiona sama sekali tidak menimbulkan bunyi, dia seperti hantu yang masuk dan keluar tanpa sepengetahuan si pemilik kamar.

Kewaspadaan Fiona tidak dia kendorkan sejak Sistem 007 mengirimnya ke dunia ini, bahkan ketika dia terlahir sebagai bayi yang seharusnya tidak memedulikan apapun di sekitarnya. Fiona bukanlah bayi yang sebenarnya, dia mungkin terlihat tidak berbahaya dalam wujudnya yang sekarang ini, tetapi semua itu tidak mempengaruhi fakta kalau dia bukanlah orang yang tidak berbahaya.

Si pengunjung misterius tersebut bukan Thea yang merupakan pengasuh Fiona di tempat ini, Fiona sangat hafal dengan aura serta keberadaan Thea maupun orang yang sering mengunjungi kamar bayinya tersebut. Fiona tidak tahu apakah si pengunjung misterius adalah lawan atau kawan. Walaupun Fiona bisa menggunakan Mana dalam wujudnya yang sekarang untuk membuat garis perlindungan, dia masih memiliki harapan kalau si pengunjung misterius bukanlah seorang lawan.

Fiona ada di tempat yang asing dan statusnya sekarang adalah seorang bayi yang ‘lemah dan tidak berdaya’, kondisinya tersebut membuat Fiona berada dalam situasi yang tidak menguntungkan baginya.

Insting Fiona tidak mencium adanya niat jahat maupun keinginan untuk mencelakai dirinya dari si pengunjung ini, kendatipun demikian hal ini tidak membuat Fiona untuk menurunkan penjagaan maupun kewaspadaan yang dia miliki. Sepasang mata milik Fiona yang kini sudah terbiasa pada kegelapan dalam ruangan dapat melihat jelas situasi yang ada di tempat itu, dan perlahan-lahan sosok si pengunjung misterius dapat Fiona lihat.

Si pengunjung misterius tersebut berdiri tepat di hadapan keranda bayi tempat Fiona berbaring, kedua matanya yang berwarna keemasan menatap sosok bayi dalam keranda tanpa mengatakan apapun, sementara itu postur tubuh si pengunjung juga terlihat jauh lebih rileks dan ekspresi wajah tampannya sama sekali tidak terbesit niatan jahat barang sedikit pun.

Si tamu misterius adalah murni pengunjung?

Laki-laki itu sedikit terkejut ketika dia menemukan Fiona yang berbaring dalam keranda bayi masih terjaga dan balik menatapnya dengan penuh keluguan yang terpancar di sana.

Fiona tahu siapa laki-laki yang mengunjunginya di tengah malam ini. Fiona pernah melihatnya sekali saat Amelia histeris setelah dia melahirkannya ke dunia ini, laki-laki tersebut adalah orang yang masuk ke dalam ruang persalinan dan memberikan perintah kepada Thea untuk membawa Fiona keluar waktu itu.

“Sudah tengah malam tapi kenapa masih terjaga?” komentar laki-laki misterius tersebut. Sebuah senyuman kecil dengan atribut sedikit jahil muncul pada bibirnya. “Bayi yang tidak tidur tidak akan bisa tumbuh besar.”

Ejekan kecil yang keluar dari bibir laki-laki misterius tersebut diikuti oleh suara tawa renyah. Kalau bukan karena wajah laki-laki itu yang tampan, siapapun yang mendengar ejekannya pasti memiliki niatan untuk memukul wajahnya karena ucapan tidak mengenakan yang dia berikan itu. Fiona terlalu malas untuk memberikan reaksi yang nantinya akan membuat laki-laki itu menjadi tambah senang.

Sayang sekali Fiona masih seorang bayi yang ‘tidak berdaya’ dan tidak bisa melakukan apapun di sini, yang bisa Fiona lakukan hanyalah menatap laki-laki itu dengan tatapan penuh keluguan yang tidak mengisyaratkan emosi apapun kecuali rasa penasaran. Fiona masih seorang bayi ‘murni’, apabila dia mengeluarkan ekspresi yang begitu banyak maka hal itu bisa membuat siapapun curiga.

Fiona mencoba untuk mencegah dirinya agar tidak terlonjak saat wajah laki-laki itu mendekat padanya, menatap Fiona dengan sepasang mata keemasan yang penuh akan selidik. Apa yang laki-laki ini lakukan? Tidakkah dia tahu kalau seorang bayi juga butuh privasi dan tidak bisa diusik seperti ini?

Fiona ingin sekali memberikan protes kepada si pengunjung misterius ini. Tidak hanya dia masuk ke dalam ruang bayi Fiona di tengah malam, dia juga mengusik ketenangan seorang bayi yang ingin beristirahat.

Siapa laki-laki ini??

Seperti tahu dengan apa yang tengah Fiona pikirkan, Sistem 007 yang sedari tadi terdiam setelah mengetahui kedatangan tamu misterius pada akhirnya angkat bicara.

[Dia adalah Oliver, dulunya seorang manusia yang kini telah berubah menjadi seorang vampir.]

“Apa dia ayahku di dunia ini?” tanya Fiona dengan malas, sama sekali tidak memberikan reaksi ketertarikan dengan identitas laki-laki misterius tersebut. Dia hanya sekedar bertanya.

[Oliver bukan ayah Anda. Dia adalah kekasih dari Amelia tetapi bukan ayah kandung Anda.]

Sistem 007 memberi tahu hubungan Oliver dengan Fiona di dunia ini. Identitas Oliver yang mengunjungi Fiona tersebut adalah seorang vampir dan merupakan kekasih dari Amelia, tidak heran kalau laki-laki ini bisa menenangkan Amelia ketika wanita itu histeris pada waktu itu.

Setelah Fiona berpikir lagi, sangat mustahil bagi Oliver untuk menjadi ayahnya. Insting vampir Fiona mengatakan kalau Oliver yang ada di hadapannya tersebut bukanlah seorang vampir berdarah murni, dia lebih mirip seperti seorang manusia meskipun memiliki aura seorang vampir. Dugaan Fiona sebelum ini juga didukung oleh Sistem 007.

Manusia yang berubah menjadi vampir akibat gigitan dari vampir berdarah murni, Oliver adalah salah satunya.

Di dunia ini Fiona terlahir sebagai vampir berdarah murni, tidak mungkin seorang vampir berdarah murni terlahir dari mereka yang dulunya seorang manusia maupun vampir lainnya yang tidak memiliki darah murni. Ayah kandung Fiona adalah seorang vampir berdarah murni, dan sampai sekarang Fiona sendiri tidak mengetahui siapa identitas ayah kandungnya tersebut.

“Zero, apa kau tahu siapa ayah kandungku di dunia ini?”

[Data yang sistem ini miliki tidak lengkap, untuk sementara sistem ini tidak bisa mendeteksi informasi lainnya seperti identitas ayah Anda.]

Fiona tidak merasa kecewa setelah dia mendengar jawaban dari Sistem 007, pada dasarnya Fiona sendiri tidak terlalu peduli mengenai identitas orang tuanya di dunia ini. Fiona tidak memiliki ekspektasi apapun setelah Sistem 007 mengirimnya ke dunia ini.

Sebelum Fiona menjadi salah satu pemain di dunia Infinity, dia memiliki sepasang orang tua yang tidak bisa diandalkan, ayahnya sibuk dengan pekerjaannya sendiri sementara ibu kandung Fiona memilih untuk menelantarkan dirinya. Di akhir cerita, wanita yang menjadi istri kedua ayahnya mengirim Fiona ke rumah sakit jiwa karena takut Fiona akan menghalangi jalan anaknya menjadi pewaris harta kekayaan ayah gadis itu.

Dengan contoh orang tua yang pernah hadir dalam kehidupan Fiona sebelum ini, dia tidak memiliki ekspektasi berlebih untuk orang tua barunya di dunia baru. Andaikata Fiona terlahir sebagai yatim piatu dalam dunia baru, dia tidak akan terkejut lagi dan kemungkinan besar bisa menerimanya dengan santai.

Pembicaraan Fiona dengan Sistem 007 dalam kepala Fiona hanya memakan waktu kurang dari lima detik, seraya berbicara dengan Sistem 007 Fiona masih mengawasi sosok Oliver yang memperhatikan dirinya. Kedua mata Fiona terpejam sesaat ketika jari telunjuk Oliver menyentuh pipi tembem sang bayi.

“Meskipun dalam tubuhmu mengalir darah orang itu, tetapi kau dilahirkan oleh Amelia. Memiliki karakteristik dari Amelia juga memberikan nilai tambah bagimu,” ujar Oliver tanpa mengalihkan pandangannya dari sosok bayi mungil di hadapannya. “Setidaknya aku tidak merasa jijik ketika melihatmu, tidak seperti aku melihat si penyumbang benih yang membuatmu.”

Oliver memiliki wajah yang tampan dan juga lembut, dia juga terlihat seperti pria yang tidak banyak bicara. Tidak ada yang menyangka kalau dibalik wajahnya yang lembut itu tersimpan lidah yang begitu tajam, tanpa tanggung-tanggung pula Oliver juga memberikan kritikan kepada seorang bayi.

Kalau bukan karena Fiona yang sebenarnya bukanlah seorang bayi, maka bayi mungil yang mendapatkan kritikan tajam dari Oliver tidak akan mengerti kalau Oliver memiliki sebuah opini besar terhadap dirinya. Fiona menghiraukan Oliver, bersikap seolah-olah dia tidak mengerti kalau dirinya baru saja mendapat kritikan pedas dari tamu misterius yang mengunjunginya malam ini.

“Amelia tidak menyukaimu, atau lebih tepatnya dia membenci keberadaanmu. Keberadaanmu tersebut akan terus mengingatkannya kepada penderitaan yang terus menyiksanya. Tidak ada yang menyuruhmu untuk menjadi anak dari monster yang Amelia benci,” kata Oliver lagi.

Tanpa melihat bagaimana reaksi bayi mungil yang berada dalam keranda, Oliver melanjutkan kembali perkataannya.

“Kelahiranmu bukanlah keinginan dari Amelia sendiri. Apabila kami memiliki pilihan lain, sudah dari dulu Amelia akan membunuhmu sebelum kau bisa berada dalam rahimnya. Sayangnya pihak tertinggi dari dewan vampir tidak mengizinkannya, penyatuan dari darah Amelia dengan monster itu harus membuahkan hasil, yaitu dirimu.

“Kalau bukan karena mereka, mana mungkin monster tua itu menjatuhkan perhatiannya kepada Amelia yang berakibat atas kelahiranmu itu?”

Jemari mungil tangan Fiona menggenggam perlahan, dia mendengarkan perkataan Oliver dalam diam. Tidak sekalipun Fiona memperlihatkan kejanggalan yang bisa membuat Oliver curiga terhadap dirinya. Justru sebaliknya, dalam hati Fiona memberikan dorongan kepada laki-laki itu untuk mengutarakan semua informasi yang dia ketahui kepada Fiona di sini.

“Kalau kau berpikir Amelia tidak menginginkanmu dan kau memilih untuk pergi kepada orang itu saat kau dewasa nanti, aku tidak menjamin apakah monster tersebut akan menginginkanmu. Hanya pihak dewan vampir yang serakah lah yang menginginkan kelahiranmu, kau itu tidak lebih dari sebuah alat dalam pikiran mereka.”

Ucapan yang keluar dari Oliver bisa dikatakan sangat kasar dan juga tajam, orang yang memiliki hati lemah akan merasa tertusuk apabila ucapan seperti itu ditujukan kepada mereka.

“Meskipun kelahiranmu tersebut sama sekali tidak kami inginkan, tetapi sekarang ini kau sudah ada di sini. Aku harap kau tidak akan memiliki dendam kepada Amelia. Meskipun aku tahu hal ini sangat tidak adil bagimu, kau harus ingat kalau Amelia adalah ibumu yang mengandungmu selama tiga tahun dan melahirkanmu dengan taruhan nyawanya. Apapun yang terjadi kau harus menerimanya dengan lapang dada!”

Oliver mengatakan semua itu seolah-olah apa yang dia sampaikan kepada Fiona adalah sesuatu yang benar dan Fiona harus tahu posisinya sekarang ini. Laki-laki itu sama sekali tidak berpikir kalau orang yang dia ajak bicara adalah seorang bayi yang tidak memiliki pilihan dalam genggamannya. Dalam benak Fiona, Oliver yang terlihat begitu baik tersebut tidak lebih dari seorang hipokrit yang merasa kata-katanya adalah yang paling benar. Fiona sama sekali tidak memiliki opini mengenai hal itu.

Ibu baru Fiona membenci keberadaan Fiona dan berusaha untuk membunuhnya. Andaikata di sini tidak ada dewan vampir yang memantau, sangat mustahil bagi Fiona untuk bisa lahir ke dunia ini dengan selamat. Kendatipun demikian, bukan berarti Fiona akan berterima kasih atas ‘kemuliaan’ yang pihak dewan vampir lakukan, Fiona tahu kalau dewan vampir bukanlah sesuatu yang baik baginya.

Oliver adalah kekasih dari Amelia, sebagai anak dari laki-laki lain yang dipaksakan dalam rahim Amelia tentu saja akan membuat status Fiona menjadi tidak populer di mata Oliver. Laki-laki mana yang ingin kekasihnya memiliki anak dengan orang lain?

Oliver tidak tinggal lama di tempat itu. Setelah dia puas melihat sosok bayi mungil yang dilahirkan Amelia dan juga mengatakan apa yang ada dalam pikirannya, dia pun segera pergi meninggalkan Fiona sendirian di sana.

[Nona, status Anda dalam keluarga ini sangat menyedihkan. Sistem 007 ingin meneteskan air mata untuk Anda.]

Fiona memejamkan kedua mata, dia menghiraukan ucapan penuh simpati dari Sistem 007 yang mirip seperti musik tema dalam kegelapan malam.

Dalam dunia baru ini selain status Fiona sebagai vampir berdarah murni yang dianggap agung, kondisinya juga terlihat sedikit menyedihkan di mana dia tidak memiliki siapa-siapa yang bisa diandalkan. Fiona tidak terlalu peduli mengenai kondisinya yang sekarang, apabila ada seseorang yang bisa dia percayai sepenuh hati maka orang itu adalah dirinya sendiri.

Fiona adalah dewa abyss dan memiliki lebih dari tiga ratus juta poin dalam akunnya, dia memiliki kendali yang cukup besar sebagai hadiah karena telah menamatkan permainan maut dalam dunia Infinity. Apakah ada yang bisa dia percayai selain dirinya sendiri?

“Selama apapun kau berusaha untuk meneteskan air mata, kau tidak akan berhasil,” ujar Fiona yang kini sudah setengah tidur. “Daripada mengucapkan sesuatu yang tidak penting, lebih baik kau mainkan musik pengantar tidur untukku. Itu jauh lebih berguna.”

Sistem 007 ingin marah ketika mendengar perkataan Fiona. Dia adalah sistem yang canggih dengan kemampuan yang luar biasa seperti meloncati ruang dan waktu, tetapi pemiliknya sama sekali tidak mengapresiasi ‘ketampanan’ Sistem 007. Fiona lebih memilih untuk menganggap Sistem 007 sebagai kotak musik yang bisa memainkan musik kapan saja, seperti sekarang ini.

Sistem mana yang kehidupannya sangat menyedihkan selain Sistem 007? Dia ‘diperbudak’ oleh seorang dewa abyss yang egois macam Fiona! Sistem 007 ingin protes.

Walaupun Sistem 007 merasa marah, dia tidak melanggar perintah yang Fiona berikan padanya. Fiona adalah majikan, sementara Sistem 007 adalah alat pembantu. Siapa juga yang membuat Fiona sebagai pemilik dari Sistem 007, yang bisa sistem itu lakukan adalah mematuhi perintah Fiona.

Tidak berselang lama setelah itu, suara musik yang begitu kalem dan juga menenangkan mulai terdengar dalam benak Fiona. Musik pengantar tidur yang hanya bisa didengar oleh Fiona dan Sistem 007 mengantarkan Fiona untuk terlelap dalam tidurnya.

Setelah Oliver mengunjunginya pada malam itu, hari-hari Fiona berikutnya sangat tenang dan bahkan bisa dikatakan cukup membosankan. Selain Thea yang merupakan pengasuh Fiona dan bertanggung jawab untuk merawatnya, tidak ada orang lain yang mengunjungi Fiona. Baik Amelia dan Oliver tidak pernah muncul di hadapan Fiona lagi, gadis itu sempat berpikir kalau mereka berdua sudah melupakan kalau Fiona ada di tempat yang sama dengan mereka berdua.

Hari-hari yang begitu membosankan terus Fiona jalani. Fiona yang masih seorang bayi tidak bisa melakukan banyak aktivitas lain kecuali bangun, menguap, makan, dan lain sebagainya. Sebagian besar semuanya masih dibantu oleh Thea. Karena satu-satunya orang yang Fiona lihat adalah Thea, dia merasa kalau di dunia ini hanya ada mereka berdua, mereka tinggal di sebuah tempat yang begitu terisolasi dalam vila Keluarga Silveira yang ada dalam hutan tersembunyi.

Meskipun Fiona yang masih seorang bayi terpaksa harus diam di tempat, dia tidak merasa bosan sama sekali. Gadis itu memiliki sebuah sistem yang sangat canggih dan juga poin melimpah, ketika Fiona merasa bosan dia bisa menggunakan fungsi yang Sistem 007 miliki untuk mendownload film yang menarik atau buku-buku yang bagus untuk menghilangkan rasa kebosanannya.

Karena dunia baru tempat Fiona sekarang ini tidak memiliki teknologi yang canggih untuk menghasilkan hiburan yang berkualitas, Sistem 007 mengambilkan film dan buku dari berbagai dunia untuk Fiona.

Hari-hari Fiona berjalan terus sampai musim demi musim berganti, tanpa sadar Fiona telah berada di dunia baru ini selama lima tahun lamanya. Fiona tumbuh dari seorang bayi yang menggemaskan menjadi gadis kecil berusia lima tahun yang imut dan manis, apabila dia besar nanti bisa dipastikan kalau Fiona akan tumbuh menjadi sosok yang sangat menawan dan mampu memikat hati banyak orang.

Sayangnya keimutan yang Fiona miliki hanya bisa dinikmati oleh dirinya seorang dan juga Thea yang masih menjadi pengasuh setianya, Fiona juga tidak melupakan beberapa vampir yang menjadi gurunya dalam beberapa tahun terakhir.

Walaupun Amelia tidak menyukai Fiona, Keluarga Silveira yang ada di belakang Amelia tidak membiarkan ada bahaya mengancam keselamatan Fiona. Sejak Fiona berusia dua tahun dan bisa berkomunikasi dengan baik, Keluarga Silveira mengirimkan beberapa orang vampir yang berpendidikan tinggi untuk bertanggung jawab atas pendidikan Fiona dan menjadi gurunya. Untuk sementara ini pendidikan yang Fiona terima mencangkup etika, sejarah, dansa, musik, dan aritmatika.

Bagaimana pun juga Fiona adalah vampir berdarah murni yang berasal dari dua keluarga terhormat, status Fiona yang sangat tinggi itu membuatnya berhak mendapatkan pendidikan elit sejak dia masih kanak-kanak.

Mereka sama sekali tidak tahu kalau pendidikan yang begitu berat tersebut mampu membuat seorang balita depresi dan tertekan, beruntung sekali Fiona bukanlah seorang balita yang sesungguhnya, sehingga pendidikan berat yang dia terima sejak usia dua tahun bisa dia serap dengan baik layaknya spons yang menyerap air.

Menjadi vampir kelas elit sangat berat, bahkan seorang vampir berdarah murni yang seharusnya dijunjung tinggi pun tidak luput dari mengenyam pendidikan sejak dini. Dalam hati Fiona bersimpati kepada anak-anak vampir yang merasakan penderitaan sama dengan dirinya.

Di sebuah ruang belajar luas yang kini telah disulap seperti aula yang megah dan elegan, suara musik klasik yang begitu merdu keluar dari piringan hitam yang tengah diputar. Suasana dalam ruangan tersebut terlihat begitu hikmat, alunan musik yang merdu menjadi latar belakang yang tidak bisa dipisahkan.

Di bawah lampu gantung yang terbuat dari kristal terlihat seorang gadis kecil yang berusia lima tahun tengah berdansa dengan seorang laki-laki paruh baya yang menjadi lawan main dansanya. Gerakan dari mereka berdua seirama dengan alunan musik pengiring.

Saat gadis kecil itu berputar, rok panjang dari gaun yang dia kenakan terlihat seperti sayap yang mengiringi setiap gerakannya. Gerakan gadis kecil tersebut begitu anggun dengan setiap kekuatan yang membayangi gerakan yang dia ambil, beberapa orang yang melihat tarian dansa yang gadis itu lakukan tampak terkesima.

Musik yang mengiringi dansa tersebut berpijak pada akhir klimaks, pada saat itu pula gerakan dansa yang mereka lakukan diakhiri dengan salam. Gadis itu sudah melakukan latihan dansa selama lima belas menit, meskipun ekspresi yang dia tunjukkan mengatakan kebosanan dan kemalasan, tetapi guru dansa yang menjadi partner berdansanya tersebut bisa melihat kalau gadis itu cukup menikmati latihan dansa yang dia lakukan.

“Apabila Anda bisa menunjukkan semangat dalam setiap langkah yang Anda ambil dalam berdansa, tarian dansa yang Anda lakukan akan terlihat semakin hidup,” komentar guru dansa Fiona untuk memberikan evaluasi kecil kepada fiona.

Sebenarnya guru dansa Fiona tidak perlu memberikan kritikan lagi, pada dasarnya Fiona sudah menguasai tarian dansa dan melakukannya dengan baik. Sang guru melakukan hal ini agar Fiona terus berlatih dan tidak menjadi besar kepala.

Senyum penuh kepuasan muncul di bibir sang guru dansa, “Saya harap Tuan Putri bisa menunjukkan effort lebih keras lagi dalam pelajaran berikutnya.”

Fiona tidak memberikan komentar apapun selain menganggukan kepala, gadis itu mendengarkan evaluasi kecil yang guru dansanya berikan seraya membiarkan Thea mengelap keringatnya menggunakan sapu tangan bersih.

“Tuan Putri sangat hebat, saya yang melihat dansa yang Anda lakukan sangat terkesima. Melihatnya saja sudah membuat saya seperti ingin menari mengikuti gerakan yang Anda lakukan, Tuan Putri,” sahut Thea.

Nada penuh semangat menyelimuti perkataan yang Thea lontarkan, pengasuh Fiona tersebut terlihat sekali ingin berdansa bersama Fiona kala itu.

“Aku bisa mengajarimu,” balas Fiona.

“Tidak perlu, Tuan Putri. Kalau Anda menyuruh saya untuk berdansa, sebelum musik dimulai kedua kaki saya sudah gemetaran terlebih dahulu. Saya tidak memiliki bakat menari seperti Anda,” tolak Thea.

Melihat Thea yang tidak memiliki keinginan untuk menerima tawaran itu, Fiona pun tidak memaksanya lagi. Gadis kecil itu berjalan menghampiri sebuah kursi empuk yang beralaskan beludru lembut yang telah disiapkan untuknya dan kemudian mengambil tempat duduk di sana, setelah itu Fiona menoleh ke arah laki-laki yang merupakan vampir kelas biasa dan juga guru dansanya selama tiga tahun terakhir.

“Kemampuan Tuan Putri dalam berdansa sudah meningkat lebih bila dibandingkan dengan sebelum-sebelum ini. Apabila Lady Amelia memperkenalkan Anda dalam gala perkenalan nanti, saya yakin penampilan Anda akan mampu menarik perhatian dari semua tamu yang hadir,” puji guru dansa Fiona dengan senyuman kecil yang bertengger di bibirnya.

Ekspresi penuh ketenangan yang terpatri pada wajah mungil Fiona sama sekali tidak berubah, kedua mata gadis itu memandang sang guru dansa dengan kalem, tanpa ada emosi apapun yang tergambar di sana. Berbeda dengan ketenangan yang Fiona miliki, Thea yang berdiri di samping tempat duduk Fiona melotot ke arah sang guru dansa dan ingin sekali meluapkan sebuah emosi yang bernama kemarahan di sana.

Apakah guru dansa Fiona ini sengaja mengatakan hal itu di depan Fiona?

Semua orang tahu kalau Lady Amelia tidak menyukai Fiona dan berharap dirinya tidak melahirkan Fiona lima tahun yang lalu, karena hal itulah akan sangat mustahil Amelia untuk menyelenggarakan gala perkenalan bagi Fiona dan memperkenalkan gadis kecil itu di muka umum.

Gala perkenalan adalah sebuah pesta penting yang diselenggarakan oleh mereka dari kelas bangsawan ke atas untuk memperkenalkan anak-anak mereka di muka umum. Perkenalan ini adalah sebuah perkenalan resmi dan menandakan kalau anak-anak yang mereka miliki mereka akui.

Tidak hanya Amelia tidak mengakui Fiona secara tidak formal, bahkan wanita itu juga tidak memberikan nama kepada Fiona. Alhasil sampai lima tahun berlalu Fiona yang telah tinggal di dunia ini masih belum memiliki nama, orang-orang hanya memanggilnya sebagai tuan putri.

Sebagai orang tidak bernama, status Fiona tidaklah terlalu tinggi dan di mata banyak orang hal ini sebenarnya cukup memalukan. Vampir berdarah murni mana yang setelah dilahirkan tidak memiliki nama seperti Fiona?

Mereka yang tidak memiliki nama bisa dianggap sebagai orang buangan, tetapi Fiona yang terlahir sebagai vampir berdarah murni yang seharusnya dijunjung sangat tinggi dan juga dihormati membuat statusnya begitu kikuk di mata banyak orang.

Melihat nilai Fiona yang tidak tinggi dan cenderung tidak kasat mata dalam benak Amelia, sudah pasti wanita itu tidak akan mengadakan gala perkenalan untuk Fiona. Dan sekarang ini guru dansa Fiona bertanya mengenai hal yang bersangkutan dengan gala perkenalan, bukankah itu artinya secara tidak langsung sang guru dansa menyindir Fiona?

Tidak heran kalau ekspresi Thea begitu buruk, dia terlihat ingin sekali menerkam guru dansa Fiona dan menelannya bulat-bulat.

Seperti tahu kalau situasi di tempat itu sedikit memalukan akibat ucapan yang salah dia lontarkan, sang guru dansa berdehem sesaat sebelum dia menunjukkan ekspresi penuh permintamaafan. Ketika guru dansa Fiona ingin mengucapkan sesuatu untuk menghilangkan situasi yang tidak mengenakkan tersebut, seperti ingin meminta maaf kepada Fiona, mulutnya yang terbuka sedikit langsung terkatup lagi.

Kedua mata Fiona yang melihatnya berkilat sedikit, gadis itu juga menyelanya.

“Aku mengambil ucapan baik darimu. Terima kasih atas pelajarannya hari ini, kita bisa melanjutkan pelajaran selanjutnya di hari Rabu.” Fiona tidak memberi kesempatan kepada sang guru dansa untuk melakukan apapun selain menerima perintah halus yang gadis itu berikan, pelajaran hari ini sudah cukup dan guru dansa Fiona bisa pergi sekarang.

Semakin kalem dan tenang Fiona, guru dansa Fiona bisa merasakan aura penuh tekanan yang menyelimuti ruangan tersebut, keringat dingin mulai membasahi pakaiannya. Meskipun Fiona adalah tuan putri tak bernama yang statusnya sedikit kikuk dalam Keluarga Silveira, dia masih seorang vampir berdarah murni yang bisa mendominasi vampir yang ada di kelas bawah seperti sang guru dansa ini.

Setelah guru dansa Fiona memberikan salam perpisahan kepada Fiona, dia pun segera bergegas pergi dari dalam ruangan belajar pribadi itu, meninggalkan Fiona dan Thea sendirian di sana.

“Orang ini benar-benar tidak sopan, secara tidak langsung dia tidak menghormati Tuan Putri!!” keluh Thea, ekspresinya masih menunjukkan kekesalan yang luar biasa.

Bila orang lain melihat keduanya sekarang, mereka pasti berpikir kalau Thea yang memiliki ekspresi tidak mengenakkan adalah korban dari ucapan sang guru dansa. Emosi Thea begitu berwarna seperti seorang korban, hal ini berbanding terbalik dengan Fiona yang masih tenang seperti ucapan guru dansa tadi tidak ada hubungannya dengan dirinya.

“Bagaimana dia bisa mendapatkan sertifikat mengajar dan direkomendasikan oleh Lady Helena untuk mengajar dansa Tuan Putri?!” sergah Thea. Bibirnya berkedut sebelum dia berucap lagi, “Saya yakin kalau orang ini pasti menyuap seseorang untuk mengatakan sesuatu yang baik terhadap dirinya kepada Lady Helena, oleh karena itu Lady Helena bisa merekomendasikan orang tidak berkompeten ini untuk mengajar Anda, Tuan Putri.”

Tidak hanya Thea yang merasa tidak terima atas celetukkan tidak bertanggung jawab dari guru dansa Fiona, Sistem 007 yang bersemayam dalam benak Fiona juga melakukan hal yang sama. Karena dalam beberapa tahun terakhir Sistem 007 selalu menemani Fiona untuk menonton banyak drama dan membaca novel dari berbagai dimensi, ucapan protes yang Sistem 007 keluarkan jauh lebih berwarna.

[Ini semua adalah konspirasi. Sistem 007 yakin kalau wanita yang menyumbangkan rahimnya untuk Anda adalah dalang dibalik semua ini. Tidak mengadakan gala perkenalan untuk Anda dan kemudian menyuruh seseorang untuk menyindir Anda, wanita ini benar-benar penuh racun!!]

Sistem 007 melonjak penuh kekesalan di atas pangkuan Fiona, dia mengeskpresikan perasaannya tanpa mengindahkan tubuhnya yang bulat itu.

“Kenapa kau ikut-ikutan marah?” tanya Fiona kepada Zero, ada nada penuh keterkesanan di dalamnya.

[Bagaimana sistem ini tidak kesal. Orang itu adalah vampir kelas bawah dan berani sekali menyindir Anda, bukankah itu artinya dia seperti menabur garam pada luka Nona?!!]

“Menabur garam pada luka? Aku tidak tahu kalau aku sebegitu menyedihkannya di matamu, Zero,” goda fiona seraya menyentuh bola lembut yang merupakan Sistem 007 itu.

Fiona yang merupakan bos besar dan mampu menghancurkan dunia Infinity tidak bisa dikatakan menyedihkan, sindiran kecil yang dilontarkan oleh guru dansanya itu sama sekali tidak berarti bagi Fiona, bagaimana mungkin hal ini bisa membuatnya tampak menyedihkan? Sayangnya Sistem 007 lupa kalau pemiliknya adalah seorang bos besar, dia hanya melihat kalau Fiona yang tidak diinginkan sejak lahir serta sampai sekarang tidak bernama sangat menyedihkan di matanya.

Di mata Fiona dia melihat sistemnya dengan tubuh chubby melompat-lompat penuh rasa tidak terima di atas pangkuan Fiona. Pemandangan yang tersaji tersebut cukup mengesankan, emosi Fiona yang begitu datar berubah menjadi terhibur.

[Nona, kalau tidak ada yang menginginkan Anda, di sini masih ada Sistem 007 yang menginginkan Anda.]

Ucapan Sistem 007 akan sangat menyentuh apabila dia tidak memberikan tambahan di belakangnya.

[Poin yang Anda miliki sangat menarik perhatian, bagaimana tidak ada orang yang tidak menginginkan Anda?! Kalau semuanya tergantung oleh sistem ini, sudah pasti Nona akan menjadi raja vampir di sini. Anda adalah makanan paling diinginkan oleh semua orang, lihatlah poin yang Anda miliki!! Sangat menggiurkan.]

Fiona tidak marah, dia hanya tersenyum kecil dengan kedua mata yang sedikit menyipit dan penuh kemalasan di sana. Jemari tangannya menyentil tubuh gemuk Sistem 007, membuat sang sistem terpental ke depan.

Ucapan Thea dan juga Sistem 007 terdengar bergantian untuk mengekspresikan kekesalan mereka untuk Fiona. Apa yang bisa Fiona lakukan selain mendengarkan semuanya dengan sabar, mereka berdua melakukan hal itu karena mereka perhatian terhadap dirinya. Secara tidak langsung Fiona bisa merasakan kalau hatinya sedikit tersentuh.

“Thea, aku ingin minum teh di taman sayap barat siang ini. Kau bisa menyiapkan teh assam.” Fiona memotong keluh-kesah yang ingin Thea lontarkan.

Sekesal apapun Thea untuk mengekspresikan simpatinya kepada Fiona, dia merasa kalau keinginan Fiona untuk minum teh jauh lebih penting daripada memikirkan sindiran yang dilontarkan oleh guru dansa yang tidak penting. Raut wajah Thea yang tadi diselimuti oleh awan mendung kini sudah berubah cerah lagi, senyuman penuh keramahan pun kembali bertengger pada bibir wanita itu.

“Apa ada snack khusus yang Tuan Putri inginkan untuk menemani jamuan teh?” tanya Thea.

“Tidak perlu secara spesifik, snack biasanya sudah cukup,” balas Fiona sebelum dia turun dari tempat duduk.

Gadis itu membiarkan Thea merapikan rok gaun yang Fiona kenakan agar tidak ada kerutan yang terlihat setelah duduk. Ketika semuanya sudah terlihat sempurna, Fiona pun berjalan keluar dari dalam ruang belajar dengan ditemani oleh Thea yang ada di belakangnya.

Ketika mereka berdua melintasi koridor panjang yang menghubungkan sayap barat vila dengan area luar, keduanya bertemu dengan seorang vampir yang terlihat seperti pria berusia lima puluh tahunan yang mengenakan seragam kepala pelayan berwarna hitam. Dari ujung rambut sampai kaki pria itu terlihat begitu rapi, ada aura ketegasan yang keluar dari sosoknya.

“Tuan Putri,” sapa sang kepala pelayan yang memberikan salam kepada Fiona.

Fiona mengangguk sebagai balasan. Dia melihat kalau kepala pelayan yang ada di depannya itu seperti ingin menyampaikan sesuatu kepada Fiona, untuk itu Fiona tidak bergegas pergi dan memilih untuk menunggu sebentar.

“Lady Amelia ingin bertemu dengan Anda, Tuan Putri, Beliau sudah menunggu Anda di ruang rekreasi yang ada di sayap timur. Izinkan saya untuk mengantar Anda ke sana,” kata si kepala pelayan dengan tenang.

Fiona mengedipkan mata, sedikit ragu kalau pendengarannya terganggu. Apakah Fiona tengah bermimpi karena dia mendengar Amelia ingin bertemu dengannya?

Fiona tidak membiarkan orang lain melihat keraguannya meski hanya sedikit. Gadis itu memilih untuk mengangguk dan mengizinkan si kepala pelayan untuk mengantarkannya bertemu dengan Amelia.

Dia ingin tahu apa yang Amelia inginkan darinya. Lima tahun tidak pernah bertemu dan baru sekarang wanita itu memiliki inisiatif untuk menemuinya, bukankah hal itu sangat mencurigakan?

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Zero lupa kalo Fiona raja berdarah dingin di abyss
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status